Bahaya Meletakkan Gadget di Kantong Celana Bagi Pria
Halodoc, Jakarta – Pria mana yang tidak ingin tampil stylish tapi tetap praktis? Salah satu cara mudah untuk mendapatkan tampilan yang tidak ribet tersebut adalah dengan menyimpan segala aksesori, seperti dompet dan handphone di saku celana. Dengan begini, pasti penampilanmu akan menjadi lebih rapi dan dapat memikat perhatian lawan jenis.
Namun ternyata, kepraktisan ini memiliki dampak berbahaya, lho! Apabila menyimpan dompet di saku belakang memicu pembentukan postur tubuhmu yang buruk, menyimpan gadget di saku celana bagian mana pun juga ternyata menyimpan bahaya yang mengganggu tingkat kesuburan pria.
(Baca juga: Pria, Bawa Dompet Jangan di Saku Belakang!)
Sebuah studi yang dilakukan di Afrika Selatan menunjukkan bahwa bahaya gadget di kantong celanan akan memunculkan paparan radiasi jangka panjang dari ponsel yang diletakkan dekat dengan alat kelamin pria ternyata mampu menurunkan kuantitas sel sperma pria dan kemampuan berenangnya pun menjadi lebih lambat. Hal ini berkaitan dengan frekuensi elektromagnetik yang dipancarkan ponsel. Baik sel tubuh atau ponsel memancarkan frekuensi elektromagnetik dan radiasi frekuensi yang tinggi akan diserap tubuh hingga ke jaringan, sehingga meningkatkan gerakan molekuler di dalam sel tubuh. Apabila hal ini dibiarkan terus menerus, bukan tidak mungkin hal ini akan mengganggu kesuburan pria, sehingga kelak akan mengalami kesulitan memiliki keturunan atau mandul.
Penelitian lain pun menyebutkan bahwa dengan menaruh ponsel di saku celana, suhu di sekitar testis akan meningkat ,sehingga menimbulkan ketidaksuburan. Menurut peneliti, suhu testis yang ideal agar dapat memproduksi sperma berkualitas baik ialah 3o Celsius di bawah suhu tubuh normal. Jadi, jika suhu tubuh normal adalah sekitar 35o Celsius, usahakan agar menjaga suhu di sekitar testis yaitu 32o Celsius.
Penelitian mengenai dampak radiasi ponsel terhadap sel sperma pun pernah diuji pada tikus percobaan. Hasilnya pun sangat mengkhawatirkan. Ternyata, setelah berdekatan dengan ponsel selama 6 jam setiap hari selama 18 minggu, peneliti menemukan penurunan jumlah sperma hidup hingga menyentuh angka 25 persen, dari sebelumnya 70 persen. Parahnya lagi, spema tikus-tikus tersebut saling menempel, sehingga kelak akan sulit untuk dapat membuahi sel telur.
Menurut Joel Moskowitz, seorang direktur di University of California, Berkeley Center for Family and Community menyebutkan bahwa seharusnya riset ini diwaspadai oleh pria yang masih dalam usia produktif. Karena meski masih dalam perdebatan, radiasi ponsel telah masuk ke dalam daftar benda yang dicurigai memiliki sifat karsinogen 2B atau dapat menyebabkan kanker oleh World Health Organization.
Selain menaruh gadget atau smartphone di kantung celana, beberapa kondisi lain pun juga dapat menyebabkan suhu testis dapat meningkat. Kondisi tersebut antara lain:
- Suka mandi dengan air hangat.
- Menggunakan celana jeans ketat.
- Terlalu lama bekerja di tempat dengan suhu panas.
- Suka mandi sauna.
- Terlalu sering menyetir mobil, karena posisi mesin berada di bawah tempat duduk.
Meski temperatur sekitar testis mampu memengaruhi kualitas sperma, hal-hal lain yang mampu memengaruhi kualitas sperma. Di antaranya adalah asupan makanan, gaya hidup, stres, kelebihan berat badan, dan lain-lain.
(Baca juga: 7 Makanan Yang Tingkatkan Gairah di Ranjang)
Nah, kamu tidak mau kan hanya karena hal sepele, kualitas spermamu menjadi terganggu? Jaga kesehatan tubuh dengan selalu memeriksakan kondisi kesehatan pada dokter yang tepat. Jika masih enggan datang ke rumah sakit, kamu bisa menggunakan aplikasi Halodoc terlebih dahulu untuk bicara dengan dokter. Dengan Halodoc, dokter bisa dihubungi melalui Video/Voice Call atau Chat. Kamu juga bisa mendapatkan rekomendasi yang tepat sebelum datang ke rumah sakit. Selain itu, kamu juga bisa membeli produk kesehatan yang dibutuhkan melalui Halodoc dan pesanan akan diantar ke tujuan dalam satu jam. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang di App Store dan Google Play.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan