Bagaimana Mendiagnosa dan Mengobati Penyakit Kawasaki?
Halodoc, Jakarta — Penyakit Kawasaki adalah penyakit langka yang menyerang anak-anak yang menyebabkan peradangan di seluruh pembuluh darah tubuh. Belum ada tes khusus yang dapat digunakan untuk mendeteksi dan mengonfirmasi penyakit ini. Lalu, bagaimana caranya mendiagnosis dan mengobatinya?
Untuk memastikan seorang anak positif mengidap penyakit Kawasaki, dokter biasanya memeriksa kondisi fisik dan gejala yang dialami Si Anak. Ada indikasi yang dianggap sebagai patokan gejala-gejala tahap awal seperti demam, mata merah, perubahan pada mulut, bibir, serta jari kaki dan tangan.
Dengan memperhatikan indikasi tersebut, pemeriksaan lebih lanjut juga dianjurkan, seperti tes darah, tes urine, pungsi lumbal, elektrodiagram, atau ekokardiogram. Ini dilakukan untuk menghindari kemungkinan kesalahan diagnosis karena gejalanya mirip dengan beberapa penyakit lain seperti campak, lupus, atau demam scarlet.
Karena penyakit Kawasaki menyebabkan gangguan jantung, dokter akan menemukan adanya pelebaran pembuluh darah di sekitar jantung. Itulah sebabnya, dokter juga menyertakan tes elektrodiagram dan ekokardiogram saat melakukan diagnosis.
Seperti pada penyakit berbahaya lainnya, penanganan sedini mungkin sangat penting untuk mempercepat proses penyembuhan dan menurunkan risiko komplikasi. Jika tidak segera ditangani, penyembuhan menjadi semakin lama dengan risiko komplikasi semakin besar.
Pengobatan tahap awal ditujukan untuk menurunkan demam mengurangi inflamasi, sekaligus mencegah kerusakan pada jantung. Prosedur utama yang dilakukan dokter untuk mengobati penyakit langka ini adalah dengan memberikan aspirin dan imunoglobulin.
Meskipun aspirin sebetulnya tidak boleh dikonsumsi anak-anak di bawah 16 tahun, bagi pengidap penyakit kawasaki merupakan pengecualian. Aspirin bisa mengatasi peradangan, menurunkan demam, serta mengurangi rasa sakit. Tentu saja dengan dosis yang dianjurkan oleh dokter. Pengobatan penyakit ini harus di bawah pengawasan dokter.
Untuk menurunkan demam sekaligus mencegah komplikasi jantung, pemberian imunoglobulin (untuk penyakit Kawasaki adalah gamma globulin) melalui infus juga dibutuhkan. Setelah menerima infus ini, intensitas gejala penyakit Kawasaki umumnya akan berkurang.
Selain obat-obatan, kamu bisa melakukan penanganan sederhana untuk menurunkan panas. Misalnya memberikan banyak minum atau mengompres. Setelah demam turun, dokter akan memberikan pengobatan dengan aspirin dosis rendah jika anak terdeteksi mengalami masalah pada pembuluh darah koroner. Obat ini berfungsi mencegah penggumpalan darah dan biasanya akan diberikan hingga 1,5-2 bulan sejak gejala muncul.
Kalau kamu ingin bertanya lebih lanjut tentang penyakit kawasaki, kamu bisa menghubungi dokter ahli melalui video/voice call atau chat di aplikasi Halodoc. Di aplikasi Halodoc, kamu juga bisa melakukan cek lab dan membeli obat lewat layanan Apotek Antar. Ayo! Unduh aplikasi Halodoc di Play Store atau App Store sekarang.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan