Bagaimana Mencegah Penyakit Karsinoma Sel Basal?
Halodoc, Jakarta - Pernah menemui benjolan di kulit yang bertambah besar setiap tahun? Hati-hati, bisa jadi itu gejala karsinoma sel basal. Penyakit ini adalah salah satu jenis kanker kulit, yang ditandai dengan munculnya benjolan mudah berdarah di beberapa bagian kulit. Benjolan tersebut umumnya tidak terasa sakit dan muncul pada area tubuh yang sering terkena sinar matahari.
Lebih lanjut, benjolan yang muncul akibat karsinoma sel basal biasanya berwarna merah muda, coklat, atau hitam. Meski umumnya muncul pada area kulit yang sering terpapar matahari seperti wajah, leher, dan tangan, benjolan ini juga dapat muncul di area tubuh yang tertutup, seperti area dada.
Baca juga: Jenis Kanker Kulit, Ketahui Fakta Karsinoma Sel Basal
Penampakan benjolan pun dapat berbeda pada tiap pengidap, antara lain:
- Ruam datar, bersisik, dan kemerahan.
- Lesi seperti luka goresan, berwarna putih, lembut, tanpa tepi luka yang jelas.
Jika tidak mendapatkan penanganan yang tepat, karsinoma sel basal dapat memicu komplikasi berupa menyebarnya kanker ke organ lain, seperti tulang dan pembuluh darah.
Penyebab dan Faktor Risikonya
Karsinoma sel basal merupakan dampak dari adanya mutasi atau perubahan pada DNA sel basal. Sel basal adalah sel yang terletak di bagian paling bawah dari lapisan kulit paling luar (epidermis). Sel ini berfungsi untuk memproduksi sel baru, dan mendorong atau membuang sel lama ke permukaan kulit.
Sel lama yang berhasil didorong ke permukaan kulit kemudian akan mengelupas. Ketika terjadi kelainan DNA sel basal, fungsi sel basal itu sendiri akan terganggu dan menyebabkan produksi sel tidak terkendali hingga menimbun di kulit dan membentuk sel kanker.
Paparan sinar matahari yang sering dan lama diduga menjadi faktor utama penyebab terjadinya perubahan DNA sel basal tersebut. Maka dari itu, seseorang yang sering beraktivitas di luar ruangan dan terpapar sinar matahari, memiliki risiko tinggi mengalami karsinoma sel basal.
Baca juga: Prosedur Elektrodesikasi untuk Atasi Karsinoma Sel Basal
Selain paparan sinar matahari, terdapat beberapa faktor lain yang dapat meningkatkan risiko karsinoma sel basal, yakni:
- Pernah menjalani terapi radiasi (radioterapi).
- Berusia di atas 50 tahun.
- Memiliki anggota keluarga yang pernah mengidap kondisi serupa.
- Menggunakan obat imunosupresif.
- Terpapar racun arsenik.
- Memiliki penyakit keturunan yang berisiko menyebabkan kanker kulit, seperti nevoid basal cell carcinoma syndrome.
Komplikasi yang Dapat Terjadi
Komplikasi yang dapat terjadi pada pengidap karsinoma sel basal adalah:
- Karsinoma sel basal yang kambuh. Ini merupakan komplikasi yang paling sering terjadi. Gejala yang muncul pun dapat terjadi di lokasi yang sama.
- Kanker kulit tipe lain. Contohnya, karsinoma sel skuamosa atau melanoma.
- Penyebaran kanker. Kanker dapat merusak organ tubuh terdekat, seperti otot, pembuluh darah, dan tulang.
Adakah Cara untuk Mencegahnya?
Beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko terjadinya karsinoma sel basal adalah:
- Hindari paparan sinar matahari yang terlalu lama dan sering.
- Gunakan sunscreen atau tabir surya ketika beraktivitas di luar ruangan.
- Gunakan pakaian yang tertutup.
- Lakukan pemeriksaan rutin.
Baca juga: Prosedur Operasi Mohs untuk Mengobati Karsinoma Sel Basal
Itulah sedikit penjelasan tentang cara mencegah karsinoma sel basal. Jika kamu membutuhkan informasi lebih lanjut soal hal ini atau gangguan kesehatan lainnya, jangan ragu untuk mendiskusikannya dengan dokter pada aplikasi Halodoc, lewat fitur Talk to a Doctor, ya. Mudah kok, diskusi dengan dokter spesialis yang kamu inginkan dapat dilakukan melalui Chat atau Voice/Video Call. Dapatkan juga kemudahan membeli obat menggunakan aplikasi Halodoc, kapan dan di mana saja, obatmu akan langsung diantar ke rumah dalam waktu satu jam. Yuk, download sekarang di Apps Store atau Google Play Store!
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan