Bagaimana Cara Mendiagnosis Tinnitus?

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   06 Maret 2019
Bagaimana Cara Mendiagnosis Tinnitus?Bagaimana Cara Mendiagnosis Tinnitus?

Halodoc, Jakarta - Pernah merasakan adanya bunyi berdenging pada telinga? Bila iya, barangkali dirimu mengidap tinnitus. Kondisi ini sebenarnya bukanlah sebuah penyakit, namun suatu gejala dari kondisi kesehatan tertentu. Misalnya, cedera pada telinga, menurunnya fungsi pendengaran yang muncul seiring bertambah usia, hingga gangguan pada sistem sirkulasi tubuh.

Yang perlu diingat, tinnitus ini bisa dialami oleh semua orang, tak memandang jenis kelamin ataupun usia. Meskipun begitu, dalam kebanyakan kasus, kondisi ini lebih sering dialami oleh berusia di atas 65 tahun. Telinga berdenging ini relatif umum terjadi, kira-kira memengaruhi sekitar satu dari lima orang.

Baca juga: 3 Jenis Gangguan Telinga yang Perlu Diketahui

Kenali Gejala-Gejalanya

Gejala dari keluhan telinga ini umumnya ditandai dengan munculnya bunyi-bunyi tertentu pada telinga. Contohnya, bunyi berdenging, berdesis, atau bahkan siulan. Bunyi ini bisa terdengar pada salah satu atau kedua telinga pengidap.

Sebagian besar bunyi tinnitus juga hanya bisa terdengar oleh pengidapnya. Tapi, ada juga yang terkadang terdengar oleh dokter yang memeriksa kondisi telinga pengidapnya. Untungnya, keluhan ini umumnya bukan termasuk kondisi yang serius dan bisa membaik dengan sendirinya. Meski demikian, tidak ada salahnya untuk berdiskusi dengan dokter bila kondisi telinga, seperti:

  • Timbul secara tiba-tiba atau tanpa sebab yang jelas.

  • Muncul setelah terjadi infeksi pada saluran pernapasan atas. Misalnya, flu yang tidak kunjung membaik dalam kurun waktu tujuh hari.

  • Bunyinya mengganggu ketenangan atau aktivitas sehari-hari, seperti sulit tidur atau mengalami depresi.

  • Disertai dengan pusing atau kehilangan pendengaran.

Baca juga: Ketahui Tinnitus yang Menyebabkan Telinga Sering Berdengung

Awasi Penyebab Telinga Berdenging

Masalah pada telinga ini bisa disebabkan oleh berbagai penyakit. Tinnitus dapat disebabkan oleh berbagai penyakit. Penyebabnya juga terkadang sulit diketahui dengan pasti. Berikut ini beberapa:

  • Pajanan suara atau bunyi yang nyaring. Misalnya, mendengar musik yang terlalu nyaring melalui earphone, pekerja pabrik yang menangani mesin-mesin berat atau mendengar bunyi ledakan yang keras.

  • Kehilangan pendengaran karena lanjut usia. Pasalnya, kepekaan saraf pendengaran akan berkurang seiring usia bertambah, sehingga kualitas pendengaran akan menurun.

  • Kerusakan pada telinga bagian dalam. Ini merupakan penyebab dari sebagian besar tinnitus.

  • Hipertiroidisme.

  • Penumpukan kotoran dalam telinga. Ini akan menghalangi pendengaran dan bisa memicu iritasi pada gendang telinga.

  • Infeksi pada telinga tengah.

  • Cedera kepala atau leher.

  • Gangguan kardiovaskular, misalnya hipertensi atau aterosklerosis.

  • Efek samping obat-obatan tertentu, seperti antibiotik, kina, antidepresan tertentu, serta aspirin.

  • Pertumbuhan tulang telinga yang abnormal.

  • Penyakit Meniere.

  • Pecahnya gendang telinga.

Baca juga: Enggak Boleh Sembarangan, Ini 3 Cara Obati Tinnitus

Diagnosis Tinnitus

Lalu, bagaimana sih cara memastikan atau mendiagnosis masalah telinga ini? Cara pemeriksaan dan diagnosis tinnitus umumnya dilakukan oleh dokter spesialis telinga, hidung, dan tenggorokan (THT). Di sini dokter akan meminta seseorang untuk mendeskripsikan jenis bunyi yang didengar.

Selain itu, dokter juga akan menanyakan riwayat kesehatan, memeriksa kondisi telinga pasien, dan mengukur tingkat keparahan tinnitus.

Tak cuma itu saja, dokter juga bisa melakukan pemeriksaan lebih lanjut. Biasanya meliputi pendengaran, pemeriksaan darah, CT scan, hingga MRI. Rangkaian pemeriksaan ini untuk menegakkan diagnosis dan mencari penyebabnya.

Mau tahu lebih jauh mengenai masalah di atas? Atau memiliki keluhan kesehatan lainnya? Kamu bisa kok bertanya langsung ke dokter melalui aplikasi Halodoc. Lewat fitur Chat dan Voice/Video Call, kamu bisa mengobrol dengan dokter ahli tanpa perlu ke luar rumah. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play!