Awas, 5 Penyakit Ini Bisa Bahayakan Paru-Paru
Halodoc, Jakarta – Penyakit paru-paru adalah beberapa kondisi medis paling umum di dunia. Puluhan juta orang mengidap penyakit paru-paru di Amerika Serikat. Merokok, infeksi, dan genetika bertanggung jawab atas sebagian besar penyakit paru-paru.
Paru-paru adalah bagian dari alat yang kompleks, mengembang, dan mengendur ribuan kali setiap hari untuk membawa oksigen serta mengeluarkan karbon dioksida. Penyakit paru-paru dapat timbul dari masalah di bagian mana pun dari sistem ini.
Penyakit paru-paru mengacu pada segala penyakit atau gangguan di mana paru-paru tidak berfungsi dengan baik. Beberapa penyakit paru-paru, seperti asma dan emfisema yang melibatkan penyempitan atau penyumbatan saluran udara yang menyebabkan aliran udara buruk.
Baca juga: Ini Beda Pneumonia dan Bronkitis, Penyakit yang sama-sama Menyerang Paru-Paru
Lainnya, termasuk fibrosis paru, radang paru-paru dan kanker paru-paru yang disebabkan oleh hilangnya elastisitas di paru-paru, sehingga menghasilkan penurunan volume udara total yang dapat ditahan oleh paru-paru.
Penelitian telah menunjukkan bahwa paparan jangka panjang terhadap polutan udara dapat mengurangi pertumbuhan dan perkembangan paru-paru. Selain itu, meningkatkan risiko mengembangkan asma, emfisema, dan penyakit pernapasan lainnya.
Berikut ada beberapa penyakit lain yang bisa membahayakan paru-paru, yaitu:
-
Pilek
Kamu bisa mendapatkan virus yang menyebabkan pilek dari batuk atau bersin orang yang sakit. Ini menyebabkan hidung meler, bersin, dan terkadang demam. Kondisi ini dapat mengiritasi paru-paru dan saluran udara dan membuat kamu batuk, memicu asma, ataupun infeksi, seperti pneumonia atau bronkitis.
-
Bronkitis
Ini berarti bahwa tabung yang membawa udara ke dan dari paru-paru meradang. Pilek atau flu maupun iritasi, seperti serbuk sari atau asap rokok juga dapat menyebabkannya. Kamu mungkin akan mengeluarkan lendir yang kental dan terkadang berwarna. Temui dokter jika kondisi ini terjadi selama 3 minggu atau lebih. Apalagi kalau kamu mengalami demam atau jika memiliki darah di lendir. Latihan pernapasan juga dapat membantu.
Baca juga: 2 Penyakit Pernapasan yang Biasa Diidap Bayi
-
Pneumonia
Virus, bakteri, ataupun jamur menginfeksi kantung udara di paru-paru yang penuh dengan cairan atau nanah. Kamu mungkin memiliki suhu, sulit untuk bernapas, dan batuk lendir yang kental. Ini bisa serius, jadi temui dokter jika kamu kesulitan bernapas, sakit dada, atau jika demam tidak akan berakhir. Jika bakteri yang harus disalahkan, antibiotik dapat membantu. Jenis lain lebih sulit diobati, namun istirahat dan obat-obatan dapat membuat kamu merasa lebih baik dan menghentikannya dari menjadi lebih buruk.
-
Asma
Ketika saluran udara menyempit dan membengkak yang membuatnya lebih sulit untuk bernapas dan mungkin membuatmu batuk lendir. Ini bisa menjadi respons alergi terhadap hal-hal, seperti serbuk sari, debu, ataupun asap. Olahraga, udara dingin, flu biasa, dan bahkan stres juga dapat memicunya. Dokter dapat membantu mengetahui apa yang menyebabkan asma dan bagaimana cara menghindarinya. Kamu mungkin mendapatkan obat untuk menarik napas yang membantumu bernapas selama serangan atau pil yang membantu mengendalikan gejala.
Baca juga: Awas, 7 Faktor Ini Tingkatkan Risiko Bronkiolitis
-
Kanker Paru-Paru
Sel yang rusak tumbuh menjadi tumor di paru-paru. Merokok adalah penyebab nomor satu, namun tak hanya perokok yang mendapatkannya. Kamu mungkin tidak melihat tanda-tanda sejak dini. Kemudian, kamu mungkin mengalami batuk yang tidak akan membaik atau menghasilkan darah bersama dengan nyeri dada, mengi, dan kesulitan bernapas. Tapi, hal-hal ini dapat terjadi karena alasan lain. Jika kanker, dokter akan mengobatinya melalui operasi, radiasi, kemoterapi, ataupun imunoterapi.
Kalau ingin mengetahui lebih banyak mengenai penyebab penyakit yang bisa membahayakan paru-paru, bisa tanyakan langsung ke Halodoc. Dokter-dokter yang ahli di bidangnya akan berusaha memberikan solusi terbaik untukmu. Caranya, cukup download aplikasi Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Contact Doctor, kamu bisa memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat.