Awas, Komplikasi Akibat Kanker Kelenjar Air Liur
“Sebaiknya hentikan kebiasaan merokok dan mengonsumsi alkohol. Bukan hanya merusak paru dan jantung, kondisi ini juga bisa menyebabkan kamu mengalami kanker kelenjar air liur. Kanker kelenjar air liur yang tidak diatasi dengan baik juga bisa memicu komplikasi pada kesehatan. Kondisi ini menyebabkan pembesaran kelenjar, kesulitan menelan, hingga kesulitan membuka mulut.”
Halodoc, Jakarta - Kanker dapat terjadi pada tubuh dan bagian yang tidak pernah kamu sangka, misalnya kanker kelenjar ludah. Kelenjar ludah bekerja membuat air liur, yang membuat mulut dan tenggorokan lembap. Cairan ini mengandung enzim yang membantu memecah makanan di mulut. Selain itu, cairan ini juga berperan dalam membantu mencegah infeksi di mulut dan tenggorokan.
Kanker kelenjar ludah dapat terjadi ketika sel-sel abnormal pada kelenjar ini tumbuh di luar kendali. Kelenjar saliva normal terbuat dari berbagai jenis sel. Tumor dapat tumbuh di salah satu dari mereka. Ada dua jenis utama kelenjar ludah, yaitu mayor dan minor. Kamu dapat melihat yang utama dengan mata telanjang. Sedangkan minor (dan ada ratusan) hanya terlihat dengan mikroskop.
Baca juga: Inilah Faktor Risiko Kanker Kelenjar Air Liur
Komplikasi Kelenjar Air Liur
Komplikasi kanker kelenjar ludah sebenarnya jarang terjadi. Jika infeksi kelenjar ludah dibiarkan tidak diobati, nanah dapat mengumpul dan membentuk abses di kelenjar ludah. Infeksi kelenjar ludah yang disebabkan oleh tumor jinak dapat menyebabkan pembesaran kelenjar.
Tumor ganas (kanker) dapat tumbuh dengan cepat dan menyebabkan kehilangan gerakan di sisi wajah yang sakit. Ini dapat merusak sebagian atau seluruh area. Tidak hanya itu, kanker kelenjar air liur yang tidak diatasi dengan baik juga dapat memicu komplikasi, seperti kesulitan menelan dan berbicara.
Dalam kasus terjadinya parotitis, pembengkakan leher yang parah dapat menghancurkan kelenjar yang terkena kanker. Kemungkinan seseorang juga mengalami komplikasi jika infeksi bakteri awal menyebar dari kelenjar ludah ke bagian tubuh lainnya. Ini dapat termasuk infeksi kulit bakteri yang disebut selulitis atau Ludwig's angina, yang merupakan bentuk selulitis yang terjadi di bagian bawah mulut.
Baca juga: Diabaikan, Kanker Kelenjar Air Liurs Sulit Dideteksi
Selain itu, waspada terhadap faktor lain yang meningkatkan risiko kanker kelenjar ludah, seperti:
- Usia yang lebih tua. Meskipun kanker kelenjar liur dapat terjadi pada semua usia, penyakit ini rentan terjadi pada orang dewasa yang lebih tua.
- Paparan radiasi. Radiasi, seperti radiasi yang digunakan untuk mengobati kanker kepala dan leher, dapat meningkatkan risiko tumor kelenjar ludah.
- Paparan di tempat kerja terhadap zat-zat tertentu. Orang-orang yang bekerja dengan zat-zat tertentu mungkin berisiko alami tumor kelenjar ludah. Pekerjaan yang berhubungan dengan tumor kelenjar ludah termasuk yang terlibat dalam pembuatan karet, penambangan asbes dan pipa ledeng.
- Kebiasaan merokok dan alkohol. Selain dapat meningkatkan risiko gangguan pada paru-paru dan jantung, kebiasaan merokok dan mengonsumsi alkohol meningkatkan risiko seseorang mengalami kanker kelenjar air liur.
Baca juga: Kenali 3 Jenis Kanker Kelenjar Air Liur
Pengidap kanker kelenjar ludah akan mengalami beberapa gejala yang dapat dikenali, seperti kesulitan membuka mulut secara optimal, otot pada wajah lemah, pembengkakan di sekitar rahang, mulut, serta leher, mati rasa pada salah satu bagian wajah, dan sakit yang berulang pada bagian kelenjar ludah.
Sebaiknya, segera tanyakan langsung pada dokter melalui aplikasi Halodoc jika kamu mengalami beberapa keluhan kesehatan yang terkait dengan gejala kanker kelenjar air liur.
Penyakit ini masih sulit untuk dicegah, tetapi menghindari kebiasaan merokok dan mengonsumsi alkohol menjadi tindakan yang dinilai cukup efektif untuk mencegah kanker kelenjar air liur.
Referensi:
WebMD. Diakses pada 2019. What Is Salivary Gland Cancer?
Cleveland Clinic. Diakses pada 2021. Salivary Gland Cancer.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan