Awas, 6 Perilaku Anak yang Tak Boleh Diabaikan
Halodoc, Jakarta - Kata ahli sih anak yang bandel, alias tak mau menurut atau mendengar kata orang, umumnya normal. Wajar toh, namanya juga anak-anak. Namun, tetap mesti diwaspadai bila sifat itu sering kali terulang di beberapa situasi, kamu dan pasangan perlu turun tangan. Tujuannya, agar kebiasaan ini enggak berujung dan menimbulkan masalah di masa depan. Lalu, seperti apa sih perilaku anak yang tak boleh diabaikan?
1. Tidak Sopan
Sudah semestinya anak diajarkan sopan santun sebagai edukasi terhadap perilaku anak usia dini. Namun, sebaiknya tak perlu terlalu menekan mereka untuk mengajarkan hal ini. Sebagai gantinya, cobalah fokus untuk mengingatkan mereka agar memperhatikan orang lain. Ajari pula mereka untuk mengekspresikan emosi dan keinginan mereka.
Ingat, kamu dan pasangan mesti mengoreksi Si Kecil ketika dirinya bersikap tidak sopan kepada orang lain, baik dari perkataan atau perilaku. Alangkah lebih baik lagi bila dirimu bisa mencari tahu hal yang menyebabkan perilaku anak ini.
2. Sulit Memaafkan dan Meminta Maaf
Hmm, yang satu ini memang relatif terbilang sulit. Pasalnya, ada juga kok orang dewasa yang sulit untuk memaafkan orang lain. Terlepas dari hal tersebut, anak-anak perlu tahu cara keluar dari situasi yang tidak baik. Oleh sebab itu, orangtua mesti mengajari mereka kapan untuk memaafkan.
Selain itu, ajari pula Si Kecil untuk meminta maaf. Jadikanlah hal ini sebagai suatu kebiasaan dalam keluarga. Andaikan dirinya sulit untuk meminta maaf, cobalah ajak dirinya bicara dan cari tahu hal apa yang membuat anak enggan meminta maaf. Contoh konkret lainnya, cobalah praktikkan cara meminta maaf di depan mereka sebagai contoh perilaku anak yang baik.
3. Tidak Jujur
Suka berbohong atau tidak jujur merupakan perilaku anak yang mesti diwaspadai. Pastinya kamu enggak kepingin kan anak tumbuh menjadi pribadi yang tidak jujur? Makanya, jelaskan betapa pentingnya kepercayaan dan kejujuran dalam hubungan.
Kamu bisa menerapkan aturan yang sedikit “keras” (bukan hukuman fisik!) kepada anak yang suka berbohong. Namun yang perlu diingat, kamu perlu menghubungi psikolog anak bila kondisi ini terus berlanjut. Pasalnya, hal ini bisa menandai adanya masalah yang lebih serius.
4. Keras Kepala Berlebihan
Kepala batu alias keras kepala juga termasuk perilaku anak yang terbilang umum. Pada dasarnya sih memang baik bila anak bisa mempertahankan pendapatnya. Namun, akan lebih baik lagi bila mereka juga bisa berkompromi. Oleh sebab itu, kamu dan pasangan mesti membantu mereka untuk mengembangkan keterampilan ini selama masa kanak-kanak. Masalahnya, keterampilan ini akan lebih rumit bila dipelajari ketika anak sudah tumbuh remaja.
5. Memanipulasi
Manipulasi di sini maksudnya Si Kecil menggunakan beragam cara untuk mendapatkan keinginannya. Misalnya, menangis, merengek, ngambek, atau menggunakan metode lain untuk mendapatkan mainan yang diinginkannya. Nah, sebaiknya ingatkanlah mereka bahwa kebiasaan ini tak bisa membangun hubungan yang sehat dengan keluarga atau teman sepermainannya.
6. Bermain Kasar
Cobalah perhatikan perilaku anak usia dini kala dirinya bermain dengan teman-temannya. Bila dirinya mengindikasikan bermain kasar, seperti mendorong, memukul, atau mencubit, segeralah koreksi kebiasaan tidak terpuji ini. Meski akibat yang ditimbulkan tak terlalu parah, tapi kamu tetap harus turun tangan untuk meluruskan kebiasaan keliru ini.
Menurut ahli, ketika dirimu tidak mengoreksi anak saat dirinya bermain kasar, maka dia akan terus melakukan kekasarannya hingga menjadi kebiasaan yang sulit dihilangkan. Nah, jangan sampai kebiasaan ini membuat mereka berpikir bahwa menyakiti orang lain itu dibolehkan.
Si kecil punya keluhan kesehatan? Ibu enggak perlu panik, ibu bisa kok bertanya langsung kepada dokter melalui aplikasi Halodoc. Lewat fitur Chat atau Voice/Video Call, ibu bisa mengobrol dengan dokter ahli tanpa perlu ke luar rumah. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play!
Baca juga: