Awas, 16 Hal Ini Bisa Menyebabkan Parestesia pada Kulit
Halodoc, Jakarta - Rasanya hampir setiap orang pernah mengalami kesemutan. Dalam dunia kedokteran, kondisi ini dikenal dengan parestesia (kesemutan). Parestesia merupakan suatu kondisi yang terjadi ketika anggota tubuh mengalami sensasi panas, seperti tertusuk-tusuk jarum, mati rasa, ataupun kebas.
Dalam kebanyakan kasus parestesia, umumnya terjadi pada tangan dan kaki. Kondisi ini bisa muncul secara tiba-tiba, dan biasanya tak disertai nyeri. Yang perlu diingat, parestesia ini bisa terjadi secara sementara atau kronis.
Baca juga: Sering Alami Kesemutan? Hati-Hati Gejala dari Parestesia
Parestesia temporer sendiri biasanya akan hilang dengan sendirinya ketika penekanan pada saraf dihilangkan. Namun, andaikan rasa kesemutan tetap ada meski penekanan sudah tak ada, bisa jadi terdapat penyakit atau gangguan lain dalam tubuh yang jadi penyebabnya.
Nah, sedangkan parestesia kronis sering kali menandai gejala dari suatu penyakit saraf atau akibat trauma pada jaringan saraf. Ada berbagai kondisi yang bisa memicu parestesia kronis. Misalnya, kekurangan vitamin, gangguan pada saraf akibat gerakan yang berulang, ataupun penyakit lain.
Ingat, kita memerlukan pengobatan untuk menyembuhkan parestesia kronis. Namun, dalam beberapa kasus, bahkan dengan pengobatan pun parestesia kronis tak sembuh secara sempurna.
Gejala Parestesia
Gejala yang bisa ditimbulkan oleh parestesia tak hanya menyoal satu-dua hal saja. Sebab, pengidap parestesia bisa saja mengalami beberapa gejala, seperti:
-
Mati rasa.
-
Lemah.
-
Geli.
-
Terbakar.
-
Dingin.
-
Kesemutan.
-
Kaku.
-
Nyeri menusuk pada anggota badan terutama pada kaki yang dapat menyebabkan sulit berjalan (ini biasanya terjadi dalam kasus parestesia kronis).
-
Anggota badan terasa lemas.
-
Sensasi menggelenyar atau geli pada anggota badan tersebut.
Baca juga: Sering Kesemutan, Tanda Masalah Kesehatan
Penyebab Parestesia
Sampai saat ini penyebab parestesia tak bisa ditentukan secara pasti. Namun, biasanya parestesia temporer terjadi karena adanya penekanan pada saraf atau terhambatnya sirkulasi darah. Sedangkan parestesia kronis, bisa sebabkan oleh beberapa faktor. Misalnya:
-
Radikulopati (akar saraf tertekan atau teriritasi atau meradang) pada bagian pinggang bisa menyebabkan parestesia pada paha maupun kaki.
-
Hernia nukleus pulposus atau herniated disk.
-
Terinfeksi virus, seperti HIV.
-
Tumor yang menekan saraf pada tulang belakang.
-
Penekanan pada saraf skiatik.
-
Neuropati (kerusakan saraf kronis) pada kadar gula darah tinggi atau hiperglikemia
-
Trauma.
-
Kecelakaan karena gerakan berulang-ulang.
-
Kekurangan atau defisiensi vitamin B1, B6, B12, E atau niasin.
-
Penyakit autoimun (rheumatoid arthritis), saraf (multiple sclerosis), ginjal, dan hati
-
Stroke.
-
Tumor pada otak.
-
Kelainan sumsum tulang belakang.
-
Hipotiroid.
-
Terlalu banyak vitamin D.
-
Pengobatan tertentu, seperti kemoterapi.
Baca juga: Apa Saja Penyebab Tangan & Kaki Kesemutan? Berikut Jawabannya
Cara Mencegah Parestesia
Sayangnya masalah yang satu ini enggak selalu bisa dicegah, hanya saja frekuensi kemunculannya bisa dikurangi. Nah, berikut beberapa cara yang bisa kita coba untuk mencegah parestesia.
-
Hindari gerakan berulang yang bisa menekan saraf.
-
Bila sering melakukan gerakan secara berulang, cobalah istirahat secara berkala.
-
Bangung dan bergerak ke sekeliling secara berkala bila telah duduk dalam waktu yang lama.
Bagi seseorang yang mengidap diabetes atau penyakit kronis lain, pemantauan, dan manajemen penyakit bisa menurunkan risiko terjadinya parestesia kronis.
Mau tahu lebih jauh mengenai masalah di atas? Atau memiliki keluhan kesehatan lainnya? Kamu bisa kok bertanya langsung pada dokter melalui aplikasi Halodoc. Lewat fitur Chat dan Voice/Video Call, kamu bisa mengobrol dengan dokter ahli tanpa perlu ke luar rumah. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play!
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan