Disebut Penyakit Mematikan, Inilah Awal Mula Penyakit Kusta
Halodoc, Jakarta - Penyakit kusta atau disebut juga dengan penyakit Hansen adalah sebuah penyakit kronis yang dapat menular. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri mycobacterium leprae. Penyakit ini umumnya menyerang kulit, permukaan mukosa dari saluran pernapasan, dan mata. Selain itu, penyakit kusta dapat menyerang semua umur, mulai dari anak-anak hingga orang tua. Kusta harus segera mendapat pengobatan, karena dapat menyebabkan kecacatan.
Penyakit kusta juga dapat menyebabkan anggota tubuh terputus, seperti mengalami jari yang putus, lalu luka borok (ulserasi), dan lainnya. Selain itu, penyakit ini juga dapat menyebabkan infeksi kulit, karena terdapat kerusakan saraf besar di daerah wajah dan anggota gerak. Di samping itu, penyakit ini bisa menyebabkan hilangnya saraf perasa yang disertai dengan kelumpuhan otot dan pengecilan massa otot.
Baca juga: 5 Alasan Kesehatan yang Mengakibatkan Amputasi
Awal Mula Penyakit Kusta Ditemukan
Kabarnya penyakit yang disebabkan oleh bakteri tersebut telah menyerang sejak 300 SM. Kondisi ini umum terjadi pada peradaban Mesir Kuno, Tiongkok Kuno, dan India. Bakteri mycobacterium leprae ditemukan oleh seorang ilmuwan asal Norwegia, yaitu Gerhard Henrik Armauer Hansen pada 1873. Dulu penyakit ini dikenal dengan nama penyakit lepra.
Penyakit kusta disebut dengan penyakit Hansen bukan hanya untuk menghargai penemunya, tetapi juga mengganti kata leprosy yang memiliki makna negatif. Hal tersebut bertujuan untuk mengurangi stigma sosial yang seharusnya tidak dialami oleh seseorang yang mengidap kusta.
Di beberapa daerah, seorang pengidap kusta masih dikucilkan, atau dipisahkan dari masyarakat. Padahal, seharusnya tindakan ini tidak perlu dilakukan. Selain itu, beberapa kelompok orang yang mengidap penyakit kusta masih ditemukan di beberapa negara, seperti India, Indonesia, dan Vietnam.
Bentuk-Bentuk Penyakit Kusta
Penyakit kusta terbagi menjadi dua macam, tergantung dari jenis kulit pengidapnya. Bentuk-bentuk penyakit kusta tersebut, antara lain:
-
Tuberkuloid. Kusta jenis ini terbilang ringan dan tidak terlalu parah. Seseorang yang mengidap tuberkuloid hanya mempunyai satu atau beberapa bercak di kulit yang berwarna putih. Bagian kulit yang terserang mungkin terasa mati rasa, karena sarafnya rusak. Kusta jenis ini terbilang jarang menular pada orang lain.
-
Lepromatosa. Kusta jenis ini lebih parah daripada tuberkuloid. Gejala yang terjadi adalah benjolan dan ruam kulit yang lebar, mati rasa, dan otot melemah. Di samping itu, organ lain juga mungkin terserang, seperti hidung, ginjal, dan organ reproduksi pria. Jenis ini lebih menular dibanding tuberkuloid.
Baca juga: Bukan Panu, Ini 5 Penyebab Bercak Putih pada Kulit
Bagaimanakah Cara Penyebaran Penyakit Kusta?
Kusta hanya menyebabkan infeksi pada manusia yang ditularkan melalui batuk dan bersin. Setelah masuk ke tubuh manusia, bakteri tersebut akan berkembang biak dengan lambat dan inkubasi yang dibutuhkan adalah sekitar 5 tahun. Biasanya, bakteri tersebut tersebar melalui kontak dalam jangka panjang dengan seseorang yang mengidapnya, tetapi belum mendapat pengobatan.
Penyakit kusta dapat benar-benar menjangkiti orang lain dengan kontak yang sangat dekat dan sangat sering melakukan kontak dengan pengidapnya. Biasanya, penyakit ini dapat menyebar pada seseorang yang tinggal serumah dan memang benar-benar mengidap kusta.
Gejala Penyakit Kusta
Seseorang yang mengidap kusta akan menimbulkan gejala hampir di seluruh bagian tubuh. Hal yang akan terjadi, yaitu:
-
Terdapat banyak benjolan simetris di kedua sisi tubuh.
-
Selaput hidung mengalami penumpukan kerak, sehingga sulit untuk bernapas.
-
Perdarahan dan radang mata.
-
Otot-otot melemah.
-
Tangan, kaki, dan paha terasa mati rasa.
-
Terdapat luka di tangan.
Penyakit kusta dapat menyebabkan seseorang yang mengidapnya cacat permanen, terutama pada tangan, kaki, dan wajah. Walau begitu, sebagian besar kasus yang terjadi dapat dicegah dengan perawatan dini. Selain itu, operasi rekonstruktif khusus juga dapat memperbaiki banyak kelainan yang berkembang.
Baca juga: Deteksi 9 Penyakit Serius Ini Melalui Kesehatan Kuku
Itulah pembahasan tentang penyakit kusta. Jika kamu mempunyai pertanyaan perihal penyakit tersebut, dokter dari Halodoc siap membantu. Komunikasi dengan dokter bisa dilakukan dengan mudah melalui Chat atau Voice/Video Call. Selain itu, kamu juga bisa beli obat di Halodoc. Praktis tanpa perlu keluar rumah, pesananmu akan diantarkan sampai tujuan dalam waktu satu jam. Yuk, download aplikasinya sekarang di App Store dan Google Play!
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan