Atresia Bilier Bisa Sembuh dengan Cangkok Hati
Halodoc, Jakarta – Ada risiko serangan penyakit kuning pada bayi yang baru lahir. Secara umum, penyakit ini terjadi karena adanya penumpukan zat berwarna kuning yang dikenal sebagai bilirubin di dalam darah dan jaringan tubuh. Zat sisa dari proses penguraian sel darah merah itu nantinya akan dibuang dari tubuh, dan proses itu merupakan tugas organ hati. Namun saat organ ini tidak bisa menanganinya dengan baik, muncul gejala berupa perubahan warna pada kulit, mata, serta lapisan lendir yang terdapat di hidung dan mulut penderita menjadi kuning.
Namun umumnya, gejala yang menjadi tanda adanya gangguan pada organ hati tersebut akan membaik seiring berjalannya waktu. Namun, jika setelah lebih dari empat minggu kondisi ini tidak hilang, bisa jadi perubahan warna tubuh bayi menjadi kuning merupakan tanda dari penyakit Atresia Billier. Apa itu?
Baca juga: Perjuangan Adek Maulana Melawan Atresia Billier
Kondisi ini terjadi karena adanya gangguan pada saluran empedu pada bayi baru lahir. Meski tergolong dalam jenis penyakit yang jarang terjadi, tapi atresia billier sama sekali tidak bisa dianggap remeh. Pasalnya, jika saluran empedu pada bayi sampai mengalami gangguan maka ada risiko berbahaya yang bisa terjadi. Tersumbatnya saluran ini bisa menyebabkan cairan empedu -yang seharusnya dikeluarkan- tidak bisa mengalir keluar dari organ hati. Alhasil, kondisi tersebut bisa memicu terjadinya gangguan serius pada hati, bahkan bisa menyebabkan organ ini kehilangan fungsinya.
Biasanya penyakit ini akan mulai terdeteksi sesaat setelah bayi lahir, atau pada usia 2 hingga 4 minggu setelah kelahiran. Gejala awal yang sering muncul adalah perubahan warna kulit menjadi kekuningan, termasuk pada bagian putih di bola mata. Jika menemukan gejala seperti ini, sebaiknya segera bawa bayi ke rumah sakit untuk mendapat pertolongan pertama sehingga terhindar dari risiko yang fatal.
Sayangnya, hingga kini belum diketahui secara pasti apa yang menyebabkan bayi bisa lahir dengan membawa penyakit ini. Namun, ada beberapa kondisi yang diyakini bisa menjadi pemicu atresia billier, seperti perubahan atau mutasi genetik yang terjadi dan adanya paparan zat beracun. Selain itu, gangguan perkembangan organ hati atau saluran empedu selama berada dalam rahim hingga infeksi virus atau bakteri setelah lahir.
Bisa Disembuhkan dengan Cangkok Hati
Pada bayi yang mengalami gangguan ini, selain perubahan kulit dan mata menjadi kuning, biasanya akan muncul beberapa gejala seperti urine menjadi lebih gelap, limpa terlihat membesar, tinja berwarna pucat dan berbau tidak sedap, hingga terjadinya hambatan pada pertumbuhan bayi yang menyebabkan berat badan Si Kecil tidak mengalami peningkatan.
Untuk mengatasi kondisi ini, biasanya dokter akan melakukan pemeriksaan terlebih dahulu untuk mengetahui prosedur apa yang perlu dilakukan. Ada dua prosedur yang biasa dilakukan untuk gangguan ini, yaitu prosedur kasai dan transplantasi atau cangkok hati.
Jika penyakit ini terlambat disadari dan terlambat mendapatkan pertolongan, ada risiko organ hati bayi akan mengalami kerusakan yang menyebabkan gagal hati. Jika sudah sampai pada tahap ini, satu-satunya pengobatan yang bisa dilakukan adalah dengan melakukan cangkok hati. Prosedur ini diambil dengan tujuan untuk mengganti organ hati yang sudah rusak dengan organ baru dari pendonor.
Cari tahu lebih lanjut mengenai gangguan atresia billier pada bayi dengan bertanya kepada dokter di aplikasi Halodoc. Lebih mudah menghubungi dokter lewat Video/Voice Call dan Chat. Dapatkan tips menjaga kesehatan dan rekomendasi beli obat dari dokter terpercaya. Yuk, download sekarang di App Store dan Google Play!
Baca juga:
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan