Yang Manis atau Asin, Ini Menu Buka Puasa Terbaik

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   17 Mei 2018
Yang Manis atau Asin, Ini Menu Buka Puasa TerbaikYang Manis atau Asin, Ini Menu Buka Puasa Terbaik

Halodoc, Jakarta – Setelah kurang lebih 12 jam menahan lapar dan dahaga, waktu berbuka puasa tentunya selalu ditunggu-tunggu. Selama 12 jam lebih tersebut, proses metabolisme tubuhmu pun berjalan lambat. Maka dari itu, menu buka puasa yang kita konsumsi harus dapat mengembalikan energi dan mencukupi kebutuhan nutrisi. Namun terkadang, kita hanya menuruti nafsu makan kita saja dan malah memilih makanan yang kurang baik.

Apakah kamu tahu makanan jenis apa yang tidak baik dikonsumsi saat berbuka puasa? Lalu, mana yang lebih baik di antara makanan manis atau asin sebagai menu buka puasa? Berikut ulasannya:

Berbuka Puasa dengan Makanan Asin

Makanan yang sudah umum dan banyak dijumpai saat berbuka puasa di Indonesia adalah gorengan. Gorengan yang renyah memang sangat menggoda selera siapapun yang melihatnya. Menu buka puasa satu ini pun sudah lazim dijadikan sebagai makanan pembuka sebelum makanan utama.

Memang gorengan dapat mengganjal perutmu yang sedang lapar, tapi ternyata gorengan memiliki lebih banyak dampak negatifnya untuk tubuh. Kandungan kolesterol pada minyak yang dipakai menggoreng akan membuat aliran darahmu tersumbat, sehingga risiko serangan jantung akan meningkat.

Gorengan juga menjadi faktor utama penyebab timbunan lemak pada tubuh dan mengganggu sistem pencernaanmu. Selain itu, gorengan juga biasanya memiliki banyak kandungan garam, sehingga rasanya asin. Makanan asin sendiri dapat membuat tubuhmu menahan air atau retensi cairan dan menyebabkan perutmu seperti kembung. Cairan yang terikat oleh zat garam ini pun membuat tubuhmu menjadi dehidrasi, sehingga tubuhmu akan mempertahankan lemak dan racun di dalam tubuh akibat kekurangan cairan. (Baca juga: Generasi Micin vs Garam, Mana yang Lebih Berbahaya)

Manfaat Menyantap Makanan Manis Saat Berbuka

Makanan atau minuman manis merupakan sumber kalori yang akan cepat dan mudah diolah oleh tubuhmu. Maka dari itu, selepas azan magrib berkumandang kita disarankan untuk langsung menyantap makanan manis, sehingga stamina tubuh yang sempat hilang akan dapat segera kembali. Selain itu, makanan manis pun akan cepat meningkatkan kadar gula di dalam darah sehingga proses metabolisme tubuh kamu akan kembali dan kamu pun akan semakin bersemangat dan terhindar dari rasa lemas.

Meskipun begitu, tidak serta merta kamu boleh mengonsumsi makanan manis dalam jumlah yang banyak, ya. Sebab, apabila dikonsumsi secara berlebih, gula akan disimpan tubuh menjadi lemak, sehingga berat badanmu bisa meningkat. Untuk menyiasatinya, kamu dapat meminum segelas teh manis hangat saat berbuka dan beberapa butir buah kurma.

Selain itu, agar saat puasa berat badan dan kesehatanmu dapat terkontrol, ada baiknya kamu menghindari beberapa jenis makanan berikut:

  • Makanan Terlalu Pedas

Sebagian orang Indonesia memang menyukai makanan jenis ini. Namun, apabila saat berbuka kamu langsung menyantap makanan pedas makan, hal ini akan memicu kerusakan sistem pencernaan dan menimbulkan beragam penyakit. Meski kaya akan vitamin C, makanan pedas  sebaiknya dihindari karena berpotensi merusak dinding lambungmu.

  • Minuman Bersoda dan Berkafein

Kedua jenis minuman ini memang mudah ditemui. Ada baiknya kamu menghindarinya, ya. Kadar gula dalam minuman bersoda sangatlah tinggi, sementara minuman berkafein akan membuatmu ingin terus melakukan buang air kecil. Apabila saat puasa kamus sering buang air kecil, maka hal ini akan membuatmu merasa lemas dan dehidrasi. Kamu dapat memilih jus atau air putih agar nutrisimu tercukupi dan puasamu tetap terjaga. (Baca juga: Terlalu Banyak Konsumsi Soda bisa Picu Penyakit Ini)

Kamu ingin lebih banyak mengetahui tentang menu sehat untuk berbuka puasa atau berdiskusi dengan dokter, kamu bisa melakukannya melalui aplikasi kesehatan Halodoc. Dengan aplikasi Halodoc, kamu juga bisa bertanya untuk mengetahui tentang menu sehat praktis sahur bersama dokter terbaik. Selain itu, kamu bisa melakukan chat, video call atau voice call dengan dokter. Download aplikasi Halodoc di Google Play dan App Store sekarang juga!