WHO Ungkap Vaksin Corona Terbaru Bisa Dilakukan Lewat Hidung
Halodoc, Jakarta - Vaksin corona terus dikembangkan oleh para peneliti untuk mendapatkan hasil yang paling sempurna agar pandemi dapat teratasi segera. Hal yang paling penting adalah pencegahan terhadap penyakit serta infeksi dari virus corona. Selain itu, akan ada berbagai macam varian vaksin selama pengembangan ini, termasuk juga vaksin yang diberikan melalui hidung. Ketahui selengkapnya di bawah ini!
Vaksin Corona Dapat Diberikan Melalui Hidung Nantinya
Para ilmuwan sedang mengembangkan vaksin yang dapat menargetkan virus SARS-CoV-2 yang masuk ke tubuh dan cara penggunaannya melalui hidung serta hanya satu kali dosis. Hal ini terbukti efektif pada percobaan yang dilakukan pada tikus guna mencegah infeksi yang disebabkan oleh virus corona. Langkah selanjutnya uji coba akan dilakukan pada primata serta manusia untuk memastikan keamanan dan keefektifan guna mencegah infeksi dari COVID-19.
Baca juga: 6 Vaksin Corona yang Digunakan di Indonesia
Memang vaksin corona ini tidak seperti pada umumnya karena dilakukan melalui hidung, area yang seringkali menjadi tempat awal infeksi menyebar. Dalam penelitian terbaru, disebutkan jika vaksin yang diberikan melalui hidung dapat menciptakan respons kekebalan yang kuat untuk seluruh tubuh. Hal ini disebutkan sangat efektif untuk mencegah infeksi yang masih terus berlanjut di dalam tubuh.
Untuk mengembangkan vaksin, para peneliti harus memasukkan protein yang disebut adenovirus, merupakan virus yang digunakan untuk menyerang sel, sehingga menyebabkan flu biasa. Namun, peneliti mengubah adenovirus tersebut sehingga tidak menimbulkan dampak yang fatal. Hal ini dapat memungkinkan tubuh untuk meningkatkan pertahanan terhadap kekebalan terhadap virus corona agar dapat membentuk antibodi.
Sebelumnya memang ada vaksin yang pemberiannya melalui hidung, yaitu vaksin influenza yang disebut dengan FluMist. Vaksin ini menggunakan virus influenza hidup yang telah dilemahkan, tetapi tidak dapat diberikan pada seseorang dengan masalah sistem imunitas. Sebaliknya, vaksin corona terbaru yang masih dalam penelitian tidak menggunakan virus hidup yang mampu bereplikasi, sehingga terbilang lebih aman.
Baca juga: Vaksin Corona Tidak Cukup Sekali Suntik, Ini Alasannya
Penelitian terhadap vaksin yang dilakukan pada tikus ini telah masuk dalam tahap perbandingan dengan cara pemberiannya, melalui hidung, dan injeksi intramuskular. Saat cara injeksi atau suntikan dilakukan, memang dapat memicu respon imun untuk mencegah terjadinya pneumonia, tetapi tidak mencegah infeksi pada hidung dan paru-paru. Memang mampu mengurangi dampak buruk COVID-19, tetapi tidak sepenuhnya mencegah infeksi dari virus tersebut.
Sebaliknya, jalur vaksin corona yang dilakukan melalui hidung dapat mencegah infeksi pada saluran pernapasan atas dan bawah, hidung dan paru-paru, memperlihatkan jika seseorang yang mendapatkan vaksinasi tidak akan menyebarkan virus atau mengembangkan infeksi di tempat lain pada tubuh. Maka dari itu, cara ini terbilang sangat menjanjikan untuk memutus rantai penyebaran virus corona yang menyebabkan pandemi.
Diharapkan penelitian terkait vaksin corona yang diberikan melalui hidung tidak ada halangan hingga tahap produksi. Hal ini mengingat efektivitas dan pencegahan yang lebih baik dibandingkan vaksin yang diberikan melalui suntikan. Penemuan ini juga penting untuk mengatasi penyebaran COVID-19 pada anak-anak.
Baca juga: Vaksin Corona Digratiskan, Kelompok Orang Ini Jadi Prioritas
Kamu juga dapat melakukan pemesanan untuk swab test antigen atau PCR melalui aplikasi Halodoc di rumah sakit pilihan atau tenaga kesehatan datang ke rumah. Caranya mudah saja, hanya dengan download aplikasi Halodoc dan dapatkan kemudahan dalam akses kesehatan melalui gadget di tangan. Tunggu apa lagi? Unduh aplikasi Halodoc sekarang juga!
Referensi:
Indian Times. Diakses pada 2021. Coronavirus vaccine update: Study reveals nasal vaccine against COVID-19 prevents infection in mice.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan