WHO: Risiko Kesehatan dari Konsumsi Pemanis Buatan
“Konsumsi pemanis buatan memiliki risiko kesehatan, seperti peningkatan berat badan, gangguan metabolik, dan peningkatan risiko penyakit kardiovaskular. Karenanya, penting untuk membatasi asupan pemanis buatan dan memilih makanan dan minuman yang lebih sehat.”
Halodoc, Jakarta – Pemanis buatan yang berperan sebagai pengganti gula dan telah menjadi bahan tambahan yang umum dalam makanan dan minuman ringan di seluruh dunia. Umumnya, pemanis buatan membuat rasa manis tanpa memberikan kalori yang tinggi.
Namun, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengungkapkan keprihatinan tentang risiko kesehatan yang bisa terjadi. Beragam jenis pemanis buatan yang tersedia. Untuk mengetahui apa saja, kamu juga bisa membaca artikel mengenai Ketahui 6 Pemanis Buatan yang Sering Digunakan.
Risiko Kesehatan Dengan Konsumsi Pemanis Buatan
Beberapa risiko kesehatan berdasarkan panduan dan penelitian oleh WHO.
1. Kenaikan Berat Badan dan Masalah Metabolik
Konsumsi pemanis buatan bisa mempengaruhi kebiasaan makan seseorang dan menyebabkan peningkatan berat badan. Meskipun tidak mengandung kalori, penelitian menunjukkan bahwa konsumsi berlebihan dapat memicu keinginan untuk mengonsumsi makanan dan minuman yang memiliki kandungan tinggi kalori.
Pada akhirnya, hal ini dapat menyebabkan kelebihan berat badan dan masalah metabolik seperti penyakit gula.
2. Gangguan Metabolisme Glukosa
Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa pemanis buatan dapat mengganggu regulasi gula darah dan metabolisme glukosa dalam tubuh. Konsumsi jangka panjang secara berlebih juga bisa meningkatkan risiko resistensi insulin yang menyebabkan peningkatan masalah kesehatan terkait.
3. Gangguan Keseimbangan Mikrobiota Usus
Mikrobiota usus adalah kumpulan mikroorganisme yang hidup dalam saluran pencernaan dan berperan penting dalam kesehatan kita. Konsumsi secara berlebih berkaitan dengan perubahan komposisi dan aktivitas mikrobiota usus, yang dapat memiliki dampak negatif pada kesehatan pencernaan dan sistem kekebalan tubuh.
4. Peningkatan Risiko Penyakit Kardiovaskular Akibat Pemanis Buatan
Studi epidemiologi telah menunjukkan bahwa ada hubungan antara konsumsi pemanis buatan dengan peningkatan risiko penyakit kardiovaskular, termasuk penyakit jantung dan stroke.
Konsumsi secara berlebihan memiliki risiko terjadinya peradangan sistemik, tekanan darah tinggi, dan gangguan metabolisme lemak, yang semuanya faktor risiko utama penyakit kardiovaskular.
5. Dampak pada Perilaku Makan
Aspartam dan sukralosa memiliki potensi untuk mempengaruhi perilaku makan dan mengganggu sinyal kenyang dalam tubuh. Penelitian menunjukkan bahwa konsumsi secara berlebih bisa meningkatkan keinginan untuk makan lebih banyak dari biasanya.
Pemanis buatan telah menjadi bagian dalam kehidupan sehari-hari terlebih dengan meningkatnya produksi makanan olahan dan kemasan berbarengan dengan pola makan yang cenderung memilih makanan kekinian. Penting membatasi jumlah konsumsinya dan gunakan secara hati-hati guna meminimalisir risiko kesehatan yang dapat terjadi.
Jika kamu mengalami masalah pencernaan seperti diare, kembung setelah mengonsumsi pemanis buatan secara berlebih, segera periksa ke dokter melalui Halodoc.
Kamu juga bisa membeli kebutuhan suplemen dan vitamin dengan mudah jika perlu. Sangat praktis, bukan? Jadi tunggu apalagi, segera download Halodoc sekarang juga!