Waspadai Perbedaan Demam Chikungunya dan DBD
“Lingkungan yang kurang bersih dapat memicu terjadinya berbagai macam penyakit. Tak hanya itu, tidak menjaga kebersihan juga mengundang kedatangan serangga dan hewan lainnya, misalnya nyamuk.”
Halodoc, Jakarta - Waspada, karena banyak jenis nyamuk yang bisa menimbulkan masalah kesehatan yang bisa dikatakan berbahaya, contohnya demam chikungunya dan demam berdarah dengue (DBD).
Penyakit yang terjadi karena infeksi virus melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti ini memang kerap terjadi di daerah tropis, seperti halnya di Indonesia. Demam chikungunya dan demam berdarah dengue memang mempunyai banyak kemiripan pada tahap awal, sehingga tak jarang terjadi salah diagnosis.
Baca juga: Sama-Sama karena Nyamuk, Chikungunya Vs DBD Lebih Bahaya Mana?
Perbedaan Mendasar Demam Chikungunya dan DBD
Demam berdarah dengue (DBD) dan demam chikungunya adalah dua penyakit yang dapat disebabkan oleh gigitan nyamuk Aedes aegypti. Namun, orang cenderung lebih familiar dengan DBD dibandingkan dengan demam chikungunya.
Faktanya, kedua penyakit ini bisa dikatakan berbeda. Hal yang membuat seseorang sulit membedakannya adalah gejala awal yang mirip satu sama lain. Guna menghindari penanganan yang salah, kamu harus mengetahui beberapa perbedaan yang dapat terlihat ketika seseorang mengidap demam chikungunya atau demam berdarah dengue, di antaranya:
- Penyebabnya
DBD dan demam chikungunya merupakan masalah kesehatan yang disebabkan karena virus yang dibawa oleh nyamuk Aedes aegypti. Meski begitu, demam chikungunya juga dapat terjadi karena gigitan Aedes albopictus. Hal ini memang sering terjadi di daerah tropis, seperti Afrika, Amerika Selatan, dan Asia, seperti halnya Indonesia.
- Gejalanya
Gejala yang timbul antara demam chikungunya dan demam berdarah dengue memang agak sulit dibedakan. Dahulu, bahkan dunia medis percaya bahwa itu adalah penyakit yang sama. Maka dari itu, penting untuk mengetahui perbedaan gejala yang timbul ketika seseorang mengidap salah satu gangguan ini.
DBD menyebabkan demam akut yang dapat bervariasi dalam tingkat keparahannya selama 5–7 hari. Mengenali gejalanya dapat membantu menangani penyakit ini untuk mencegah terjadinya kematian. Demam pada DBD terbagi menjadi dua fase, yaitu:
- Fase Demam: Fase ini dapat berlangsung sejak 2–7 hari setelah digigit nyamuk. Setelahnya, seseorang dapat mengidap sakit kepala, nyeri sendi dan otot, ruam, perdarahan ringan, hingga neutropenia.
- Fase Kritis: Terjadinya penurunan suhu tubuh selama 24–48 jam. Umumnya, hal ini dapat membaik, tetapi beberapa orang membutuhkan rawat inap untuk pengobatan.
Sementara pada demam chikungunya, gejala diawali sebagai penyakit demam akut. Gejala lain yang dapat timbul adalah mengalami poliartralgia atau rasa sakit yang parah, sakit kepala, nyeri otot, sendi membengkak, dan ruam.
Baca Juga: 3 Alasan Mengapa Chikungunya Berbahaya
- Durasinya
Demam chikungunya dan demam berdarah dengue juga dapat dibedakan dari segi lamanya menyerang. Masa inkubasi virus pada demam chikungunya berlangsung sekitar satu hingga dua belas hari. Sedangkan gejala dan penyakitnya bisa berlangsung sekitar satu hingga dua minggu.
Sementara pada demam berdarah dengue (DBD), masa inkubasinya dari tiga sampai tujuh hari. Sedangkan penyakitnya bisa berlangsung dari empat hingga tujuh minggu, tergantung pada sistem kekebalan tubuhnya. Maka dari itu, disarankan untuk mengonsumsi makanan yang bergizi dan berolahraga teratur.
Baca juga: 5 Gejala DBD yang Tak Boleh Diabaikan
Itulah beberapa perbedaan yang terlihat antara demam chikungunya dengan DBD. Agar tidak salah penanganan, kamu harus bertanya pada dokter apabila mengalami salah satu gejalanya. Gunakan aplikasi Halodoc untuk bisa langsung terhubung dengan dokter atau membuat janji berobat ke rumah sakit. Download aplikasinya sekarang!
Referensi:
CDC. Diakses pada 2021. Is it Chikungunya or Dengue?
Medlife. Diakses pada 2021. 7 Difference Between Chikungunya and Dengue – Causes, Symptoms and Prevention.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan