Waspadai Komplikasi yang Disebabkan oleh Asites
Halodoc, Jakarta - Pernah atau sedang mengalami nyeri perut dibarengi dengan perut kembung yang membesar, berat badan meningkat, sulit benapas, hingga pembengkakan pada tungkai? Sebaiknya jangan menganggap enteng kondisi ini, bisa jadi keluhan tersebut menandakan kondisi asites. Dalam dunia medis, asites merupakan kondisi ketika terdapat cairan cairan pada rongga perut. Cairan ini tepatnya berada di antara dinding perut bagian dalam dengan organ dalam perut.
Pada kondisi normal, seharusnya tidak ada cairan pada rongga perut atau setidaknya berjumlah 20 mililiter atau kurang pada wanita. Saat jumlah cairan melebihi 25 mililiter, maka seseorang dapat dikatakan mengalami asites dan pengidap akan tampak buncit dan bengkak pada wilayah perut.
Pertanyaannya, apa jadinya bila kondisi ini dibiarkan? Apa saja komplikasi asites yang mesti diwaspadai pengidapnya?
Baca juga: Ini yang Terjadi pada Tubuh saat Mengidap Asites
Sulit Bernapas sampai Masalah pada Otak
Asites bukanlah penyakit yang bisa dipandang sebelah mata. Alasannya, asites yang dibiarkan bisa menimbulkan beragam komplikasi merugikan bagi tubuh. Nah, berikut komplikasi asites yang perlu diwaspadai.
- Efusi pleura. Penumpukan cairan di rongga pleura, rongga di antara lapisan pleura yang membungkus paru-paru. Kondisi ini bisa menyebabkan kesulitan bernapas.
- Nyeri perut (abdominal pain).
- Sindrom hepatorenal, jenis gagal ginjal progresif yang langka
- Spontaneous Bacterial Peritonitis (SBP). infeksi pada rongga perut secara spontan akibat cairan dalam rongga perut.
- Malnutrisi dan berat badan menurun.
- Kesadaran menurun atau ensefalopati hepatikum. Kondisi menumpuknya racun di otak akibat fungsi hati menurun dalam mendetoksifikasi racun.
Tuh, tidak main-main bukan komplikasi asites? Nah, kompilasinya sudah, lalu apa sih kondisi yang bisa memicu asites?
Beragam Hal yang Menyebabkannya
Cairan asites terdiri dari dua jenis, yaitu transudatif dan eksudatif. Perbedaan kedua cairan ini terletak pada kadar protein yang terkandung di dalam cairan. Cairan transudatif memiliki kadar protein di bawah 2.5 g/mL. Sementara eksudatif memiliki kadar protein sama atau lebih dari 2.5 g/mL.
Nah, penyebab asites dapat dibagi menjadi transudat, eksudat, dan penyebab lain. Penyebab asites transudat seperti:
- Sirosis hati. Kondisi ini merupakan penyebab tersering dari asites.
- Sumbatan pembuluh darah vena hati.
- Gagal jantung.
- Gizi buruk (kwashiorkor) pada anak-anak.
- Infeksi jantung (perikarditis infektif).
Sedangkan penyebab asites eksudat, antara lain:
- Kanker.
- Infeksi, seperti tuberkulosis atau peritonitis bakterial.
- Pankreatitis.
- Serositis.
- Sindrom nefrotik.
- Angioedema menurun.
Selain kondisi di atas, asites juga bisa dipicu oleh beberapa kondisi di bawah ini:
- Penyakit sindrom Meigs.
- Vaskulitis.
- HIpotiroidisme.
- Dialisis ginjal.
- Tumor di rongga perut (peritoneum mesotelioma).
- Tuberkulosis abdominal.
- Mastositosis
Baca juga: Kenali 7 Penyebab Perut Kembung
Tips Simpel Terhindar dari Asites
Untungnya, ada beragam cara yang bisa kita lakukan untuk terhindar dari penyakit ini. Lalu, bagaimana sih caranya? Simpel kok, yaitu dengan menerapkan dan mempertahankan pola hidup yang sehat, seperti:
- Rutin berolahraga.
- Mengonsumsi makanan yang sehat dan bergizi seimbang.
- Istirahat yang cukup.
- Menghindari konsumsi alkohol yang berlebihan.
- Melakukan praktik seks yang aman, seperti tidak berganti-ganti pasangan atau menggunakan pengaman (kondom).
- Hindari menggunakan jarum suntik yang tidak steril.
- Segera berobat jika merasa ada keluhan medis.
- Vaksinasi hepatitis B.
Mau tahu lebih jauh mengenai penyakit asites? Atau memiliki keluhan kesehatan lainnya? Kamu bisa kok bertanya langsung pada dokter melalui aplikasi Halodoc. Lewat fitur Chat dan Voice/Video Call, kamu bisa mengobrol dengan dokter ahli kapan dan di mana saja tanpa perlu ke luar rumah. Yuk, download Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play!