Waspadai Komplikasi Serius yang Disebabkan oleh Anemia
Halodoc, Jakarta – Anemia adalah kondisi saat kamu tidak memiliki cukup sel darah merah yang sehat untuk membawa oksigen ke seluruh tubuh. Anemia bisa bersifat sementara atau jangka panjang (kronis).
Dalam banyak kasus, anemia sifatnya ringan. Namun, komplikasi anemia juga bisa menjadi tanda serius dan bisa mengancam jiwa. Jika kamu tidak memiliki cukup sel darah merah, organ dalam tubuh tidak mendapatkan cukup oksigen, sehingga tidak dapat bekerja dengan baik. Inilah beberapa komplikasi serius yang bisa disebabkan oleh anemia.
Baca juga: Anemia Bikin Lesu dan Pucat, Atasi dengan 5 Makanan Ini
Mengenal Komplikasi Anemia yang Berbahaya
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, anemia bisa saja ringan. Meski begitu, anemia bisa juga berpotensi mengancam jiwa. Beberapa komplikasi serius akibat anemia di antaranya adalah:
1. Anemia Aplastik
Anemia aplastik terjadi ketika sumsum tulang rusak. Ketika sumsum tulang rusak, tubuh akan berhenti memproduksi sel darah baru. Kondisi ini bisa memburuk dari waktu ke waktu. Penyebab umum anemia aplastik adalah pengobatan kanker, paparan bahan kimia beracun, kehamilan, gangguan autoimun, atau infeksi virus.
2. Hemoglobinuria Nokturnal Paroksismal
Hemoglobinuria nokturnal paroksismal adalah penyakit langka yang mengancam jiwa. Penyakit ini bisa menyebabkan pembekuan darah, hancurnya sel darah, dan kerusakan fungsi sumsum tulang. Selain itu, penyakit ini termasuk kondisi genetik dan biasanya didiagnosis pada orang yang berusia 30 atau 40-an. Hemoglobinuria nokturnal paroksismal juga berhubungan dengan anemia aplastik. Kondisi ini sering dimulai sebagai anemia aplastik atau muncul setelah perawatan untuk kondisi tersebut.
3. Sindrom Mielodisplasia
Sindrom mielodisplasia adalah sekelompok kondisi yang menyebabkan sel-sel pembuat darah di sumsum tulang menjadi abnormal. Karena kondisi ini, sumsum tulang tidak menghasilkan cukup sel dan sel yang dibuatnya biasanya rusak. Sel-sel ini mati lebih awal dan dihancurkan oleh sistem kekebalan tubuh. Sindrom ini dianggap sebagai jenis kanker yang bisa berubah menjadi leukemia myeloid akut, sejenis kanker darah.
Baca juga: Anemia dan Darah Rendah, Sama atau Berbeda?
4. Anemia Hemolitik
Anemia hemolitik terjadi ketika sel darah merah dihancurkan lebih cepat dari kemampuan tubuh. Kondisi ini bisa bersifat sementara atau bisa juga kronis. Anemia hemolitik dapat diturunkan (yang berarti diturunkan melalui gen) maupun didapat secara genetik. Penyebab potensial anemia hemolitik bisa karena infeksi, konsumsi obat-obatan tertentu seperti penisilin, kanker darah, gangguan autoimun, limpa yang terlalu aktif, gangguan tumor, serta reaksi parah terhadap transfusi darah.
5. Anemia Sel Sabit
Anemia sel sabit adalah jenis anemia yang diturunkan. Kondisi ini menyebabkan sel darah merah berubah bentuk menjadi berbentuk sabit, kaku, dan lengket. Bentuk sel darah merah yang demikian dapat menyebabkan sel darah merah tersangkut di pembuluh darah kecil, sehingga menghalangi aliran darah ke seluruh tubuh, termasuk juga menghilangkan jaringan oksigen. Anemia sel sabit bisa menyebabkan rasa sakit yang sangat menyakitkan, bengkak, dan sering mendapatkan infeksi.
6. Thalassemia Berat
Thalassemia adalah kondisi bawaan ketika tubuh tidak dapat menghasilkan cukup hemoglobin, yaitu protein yang merupakan bagian penting dari sel darah merah. Tanpa hemoglobin yang cukup, sel darah merah tidak dapat bekerja dengan baik dan mati lebih cepat daripada sel sehat. Kondisi ini bisa ringan maupun berat, dan bisa menjadi menjadi parah jika kamu mewarisi dua salinan gen yang memicu kondisi ini.
7. Anemia Malaria
Anemia malaria merupakan gejala utama penyakit malaria berat. Banyak faktor yang berkontribusi pada kondisi ini, seperti kekurangan gizi, masalah pada sumsum tulang, dan parasit malaria memasuki sel darah merah.
8. Anemia Fanconi
Anemia fanconi adalah suatu kondisi genetik yang merusak sumsum tulang dan menyebabkan pengidapnya memiliki jumlah sel darah yang lebih rendah dari biasanya. Anemia fanconi dapat menyebabkan kelainan fisik, seperti ibu jari atau lengan bawah yang cacat, kelainan kerangka, ginjal yang rusak atau hilang, kelainan saluran cerna, infertilitas, dan masalah penglihatan dan pendengaran. Selain itu, anemia jenis ini juga dapat menyebabkan peningkatan risiko leukemia, serta kanker kepala, leher, kulit, reproduksi, dan masalah gastrointestinal.
Baca juga: Anemia Hemolitik Bisa Dipicu Paparan Zat Kimia, Benarkah?
Itulah beberapa komplikasi serius yang bisa disebabkan oleh anemia. Jika kamu ingin tahu lebih banyak mengenai anemia, coba saja tanyakan langsung ke dokter di Halodoc. Tanpa perlu repot, kamu bisa berbicara dengan dokter kapan dan di mana saja. Praktis kan? Tunggu apa lagi, ayo download segera aplikasinya di App Store atau Google Play!