Waspadai Komplikasi Pleuritis Bila Tak Segera Ditangani
Halodoc, Jakarta – Pleuritis adalah kondisi yang terjadi akibat peradangan pada pleura. Bagian tersebut merupakan dua selaput yang menempel pada paru-paru dan tulang rusuk. Pleura bertugas memisahkan paru-paru dan tulang rusuk, serta menjadi tempat penyimpanan cairan yang membantu mengurangi gesekan saat proses bernapas berlangsung.
Penanganan terhadap peradangan yang terjadi akibat pleuritis harus ditangani segera, untuk mencegah terjadinya komplikasi. Pasalnya, saat peradangan terjadi, cairan yang ada pada pleura menjadi lebih lengket dan permukaan bagian tersebut menjadi kasar. Hal itu menyebabkan timbulnya rasa sakit saat bernapas atau batuk, karena kedua lapisan tersebut mengalami gesekan.
Baca juga: Waspada Pleuritis Bisa Buat Dada Sakit
Komplikasi yang bisa terjadi karena kondisi ini adalah efusi pleura, yaitu penumpukan cairan di dalam paru-paru. Pleuritis yang terjadi karena adanya infeksi bakteri atau emboli paru, merupakan kondisi yang paling sering memicu penumpukan cairan. Selain penumpukan cairan, kondisi ini juga bisa memicu gejala berupa sesak napas yang akan semakin memburuk seiring berjalannya waktu.
Efusi pleura alias penumpukan cairan pada pleura biasanya akan pulih jika peradangan diobati hingga tuntas. Jika konsumsi obat tidak berhasil mengatasi kondisi ini, biasanya akan dilakukan pengobatan dengan cara penyedotan cairan dari dalam rongga pleura menggunakan selang khusus.
Gejala dan Penyebab Penyakit Pleuritis
Pleuritis sering memicu gejala, di antaranya sakit di salah satu sisi dada, bahu, hingga punggung. Kondisi ini juga sering ditandai dengan batuk kering, sesak napas atau napas terasa pendek, demam, pusing, berkeringat, mual, hingga sakit pada sendi dan otot. Saat menarik napas atau batuk, biasanya rasa sakit akan semakin menjadi dan mengganggu, terutama pada dada dan bahu.
Peradangan pada pleura umumnya terjadi karena adanya infeksi virus, termasuk virus dari penyakit tertentu yang sebelumnya sudah menyerang., misalnya influenza. Virus tersebut, kemudian menyebar ke pleura dan mengganggu fungsi bagian tubuh tersebut.
Baca juga: Inilah yang Menyebabkan Seseorang Terkena Pleuritis
Pleuritis juga bisa terjadi akibat serangan bakteri penyebab pneumonia, infeksi kulit selulitis, serta impetigo. Penyakit ini juga bisa terjadi karena serangan dari bakteri lain, termasuk jenis bakteri yang biasa menjadi penyebab sepsis, keracunan makanan, ataupun infeksi kulit. Peradangan bisa juga terjadi sebagai komplikasi dari penyakit tertentu, misalnya AIDS, lupus, ataupun rheumatoid.
Pengobatan yang dilakukan untuk gangguan penyakit yang satu ini bisa berbeda-beda, tergantung penyebab dan kondisi pengidapnya. Pleuritis yang terjadi karena serangan virus, biasanya membutuhkan pemberian obat-obatan tertentu dan istirahat yang cukup. Namun, pada pleuritis akibat bakteri, biasanya dibutuhkan pengobatan dengan antibiotik, dan jenis obat lain sesuai saran dari dokter yang melakukan pemeriksaan. Tujuan pemberian obat adalah untuk mengurangi dan meringankan gejala yang menyerang, mulai dari nyeri pada dada, hingga gejala lain yang mengganggu.
Baca juga: 5 Fakta Tentang Penyakit Pleuritis
Untuk mendiagnosis penyakit ini, biasanya dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan riwayat kesehatan pengidap, serta keluarga. Pada tahap selanjutnya, pemeriksaan lebih lanjut mungkin dibutuhkan, mulai dari pemeriksaan darah, rontgen, CT scan, USG, EKG, hingga torakoskopi atau pleuroskopi.
Cari tahu lebih lanjut seputar penyakit pleuritis dan komplikasi yang bisa terjadi dengan bertanya kepada dokter di aplikasi Halodoc. Lebih mudah menghubungi dokter melalui Video/Voice Call dan Chat. Dapatkan informasi kesehatan dan tips hidup sehat dari dokter terpercaya. Yuk, download Halodoc sekarang di App Store dan Google Play!
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan