Waspadai, ini Efek Virus Marburg pada Tubuh
“Virus Marburg adalah virus penyebab penyakit Marburg, penyakit menular yang memiliki komponen mirip dengan demam berdarah. Penyakit ini bisa terjadi pada manusia dan menyebabkan berbagai penyakit kesehatan.”
Halodoc, Jakarta – Virus Marburg adalah virus yang menyebabkan penyakit langka menular sejenis demam berdarah. Penyakit Marburg bukanlah penyakit baru dan sejauh ini telah ada banyak negara di dunia yang melaporkan kasus penyakit Marburg sejak tahun 1867.
Penyakit ini bisa terjadi pada pada manusia dan primata dan termasuk penyakit yang berbahaya. Ahli medis menyatakan bahwa tingkat kematian penyakit Marburg bisa mencapai 88 persen. Seseorang bisa terinfeksi virus Marburg karena berada di goa atau tambang yang menjadi habitat kelelawar Rousettus.
Efek Virus Marburg bagi Kesehatan Tubuh
Seseorang bisa tertular penyakit ini dari manusia lain melalui kontak langsung melalui lapisan kulit atau membran mukosa yang terekspos dengan darah, sekresi, atau cairan tubuh lain dari orang yang sudah terinfeksi. Berikut reaksi yang akan timbul setelah terinfeksi virus:
1. Myalgia
Myalgia adalah kondisi yang menggambarkan nyeri dan pegal otot yang bisa terjadi pada ligamen, tendon, atau jaringan penghubung tulang dan organ. Beberapa gejala yang bisa pengidapnya rasakan adalah kram otot dan nyeri sendi. Pengidap penyakit Marburg mayoritas mengalami kondisi ini sebagai gejala atau sebagai efek samping setelah sembuh.
2. Diare
Virus Marburg akan menyebabkan gangguan pada bagian pencernaan. Pengidap penyakit ini umumnya mengalami mual, muntah, dan sakit perut sebelum akhirnya mengalami diare. Intensitas diare yang pengidap alami juga cukup tinggi seiring dengan waktu berjalannya penyakit.
Dalam kasus-kasus tertentu, diare juga bisa disertai perdarahan gastrointestinal. Pengidap yang mengalami efek samping atau gejala ini sebaiknya segera berkonsultasi kepada dokter untuk mendapatkan pengobatan yang sesuai.
3. Hepatitis
Kemunculan penyakit hepatitis pada pengidap penyakit Marburg bisa terjadi karena penurunan fungsi hati. Hepatitis terjadi ketika ginjal mengalami inflamasi sehingga tidak bisa melaksanakan fungsi penyaringan toksin dengan baik. Hepatitis dari penyakit virus Marburg biasanya bertahan selama 14–18 hari.
Dampak permanen hepatitis pada hati akan tergantung dari intensitas kerusakan organ selama mengalami hepatitis. Apabila masih cenderung ringan, seseorang bisa menjalani pengobatan. Tetapi, jika hepatitis yang pengidap alami adalah hepatitis berat, bisa terjadi kegagalan organ.
4. Asthenia
Asthenia adalah kelelahan yang seseorang rasakan sebagai gejala penyakit lain. Virus Marburg bisa menyebabkan tubuh menjadi tidak berenergi, lemas, hingga linglung. Adapun gejala-gejala yang bisa seseorang alami ketika mengalami asthenia yaitu:
- Tremor.
- Otot berkedut.
- Sesak napas.
- Sulit bicara.
5. Gagal ginjal
Hepatitis C dan gangguan ginjal karena dampak penyakit Marburg berpotensi untuk memengaruhi bagian glomerulus. Ini adalah bagian penyaring ginjal yang sangat penting untuk mengeluarkan zat berbahaya dari tubuh.
Jika glomerulus gagal melakukan fungsinya, ginjal bisa rusak secara permanen. Gagal ginjal biasanya terjadi sebagai efek samping setelah seseorang mengalami penyakit Marburg.
6. Hiperhidrosis
Hiperhidrosis terjadi saat tubuh memproduksi keringat yang berlebihan di seluruh tubuh karena efek samping kondisi medis tertentu. Oleh karena itu, kondisi ini bukan karena sebab suhu, aktivitas fisik, ataupun suasana hati yang gugup. Biasanya, hiperhidrosis pengidap alami pasca penyakit dan bukan sebagai gejala.
7. Pendarahan
Penyakit Marburg adalah jenis penyakit hemoragik. Maka dari itu, pengidapnya akan mengalami pendarahan pada tubuh karena virus yang masuk ke dalam tubuh.
Hal ini bisa terjadi karena penyakit ini berdampak pada saluran darah tubuh. Dalam kasus fatal, pengidap juga melaporkan pendarahan dari berbagai bagian tubuh.
Itulah tujuh dampak virus Marburg pada tubuh yang penting kamu ketahui. Selain dampaknya ini, kamu juga bisa mencari tahu lebih tentang Gejala Virus Marburg yang Harus Kamu Waspadai.
Jika kamu masih punya pertanyaan tentang kondisi ini, jangan ragu untuk melakukan konsultasi lebih lanjut dengan menghubungi dokter bidang ahlinya melalui aplikasi Halodoc. Kini, kamu bisa berkonsultasi dengan praktis kapan saja dan dari mana saja.
Tunggu apa lagi? Ayo download Halodoc sekarang juga!