Waspadai Gejala Asfiksia pada Bayi Baru Lahir

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   08 November 2021
Waspadai Gejala Asfiksia pada Bayi Baru LahirWaspadai Gejala Asfiksia pada Bayi Baru Lahir

“Asfiksia bisa dialami oleh bayi baru lahir. Kondisi ini tidak boleh disepelekan begitu saja dan harus segera mendapatkan penanganan medis. Hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya komplikasi dan menyelamatkan nyawa bayi.

Halodoc, Jakarta – Asfiksia bisa menyerang bayi baru lahir, disebut dengan istilah asfiksia perinatal atau neonartum. Kondisi ini ditandai dengan bayi tidak menangis saat dilahirkan, kulitnya berwarna kebiruan, serta mengalami kesulitan bernapas. Kondisi ini harus segera ditangani, karena asfiksia bisa merusak otak bayi bahkan merenggut nyawanya. 

Kondisi ini terjadi akibat bayi kekurangan oksigen sebelum dilahirkan, yaitu sebelum, selama, dan setelah proses persalinan. Padahal, oksigen sangat dibutuhkan pada proses ini. Tanpa asupan oksigen yang cukup, risiko terjadinya kerusakan pada jaringan dan organ tubuh bayi menjadi lebih tinggi. Lantas, apa saja gejala asfiksia pada bayi baru lahir? 

Gejala Asfiksia Perinatal yang Harus Diwaspadai

Asfiksia yang terjadi pada bayi baru lahir dikenal dengan istilah asfiksia perinatal. Gejala utama yang bisa muncul pada bayi yang mengalami kondisi ini adalah sianosis atau kondisi kebiruan pada kuku dan bibir. Selain itu, kondisi ini juga bisa menyebabkan bayi memiliki detak jantung yang lambat, otot dan refleks yang lemah, asidosis, kejang, serta perubahan cairan ketuban menjadi hijau. 

Saat dilahirkan, bayi yang mengalami gangguan kesehatan ini juga tidak menangis seperti bayi pada umumnya. Saat dokter mendeteksi kemungkinan bayi mengalami asfiksia, penanganan medis biasanya akan segera dilakukan untuk mencegah kondisi memburuk, terutama yang disebabkan oleh kurangnya pasokan oksigen pada bayi. 

Semakin lama bayi dibiarkan tidak mendapat asupan oksigen yang cukup, semakin besar pula risiko kerusakan pada organ tubuhnya. Kondisi ini bisa menyebabkan terjadinya kerusakan pada organ jantung, paru-paru, otak, serta ginjal. Ada beberapa faktor yang disebut bisa menjadi penyebab bayi mengalami asfiksia, antara lain: 

  1. Gangguan pada Plasenta, misalnya plasenta terlepas dari dinding rahim sebelum waktu persalinan tiba. 
  2. Tekanan darah ibu yang terlalu tinggi atau terlalu rendah selama masa kehamilan. 
  3. Durasi atau waktu proses persalinan yang terlalu lama. 
  4. Infeksi yang menyerang ibu hamil atau janin yang dikandung. 
  5. Anemia pada janin. 
  6. Gangguan pernapasan pada janin di dalam kandungan. 

Bagaimana Cara Menanganinya? 

Asfiksia yang menyerang bayi baru lahir harus segera ditangani. Jika kondisi ini sudah terdeteksi sejak bayi berada di dalam kandungan, dokter biasanya akan menyarankan proses persalinan dengan operasi Caesar. Hal ini dilakukan untuk memperbesar peluang bayi terlahir dengan selamat. Setelah bayi dilahirkan, barulah penanganan lanjutan akan dilakukan. 

Penanganan kondisi ini disesuaikan dengan kondisi bayi serta tingkat keparahan penyakit. Perawatan medis dilakukan sampai bayi mampu untuk bernapas sendiri dengan baik. Cara penanganan kondisi ini bisa dilakukan dengan penggunaan alat bantu pernapasan untuk mengalirkan udara ke paru-paru bayi. Dokter mungkin juga akan memberi obat-obatan tertentu untuk mengatasi gejala. 

Untuk menghindari kondisi ini memburuk, sangat penting bagi ibu hamil untuk selalu melakukan pemeriksaan kesehatan rutin. Cara ini merupakan upaya untuk selalu memantau kondisi kesehatan dan perkembangan janin yang dikandung serta deteksi dini risiko penyakit. 

Kini ibu hamil bisa lebih mudah untuk menemukan daftar rumah sakit yang menyediakan layanan pemeriksaan kandungan. Gunakan aplikasi Halodoc dan dapatkan rekomendasi rumah sakit yang bisa dikunjungi. Aplikasi Halodoc juga bisa digunakan untuk membuat janji temu dengan dokter kandungan. Ayo, download Halodoc sekarang di App Store atau Google Play! 

This image has an empty alt attribute; its file name is Banner_Web_Artikel-01.jpeg
Referensi: 
Seattle Children’s Hospital. Diakses pada 2021. Birth Asphyxia.
Healthline. Diakses pada 2021. Asphyxia Neonatorum.