Waspada Tungau yang Sebabkan Kudis dan Gatal Kulit
Halodoc, Jakarta - Apakah kamu merasakan gatal-gatal yang intens pada malam hari, seperti ruam, jerawat, atau luka yang disebabkan oleh garukan? Jika iya, kamu harus berhati-hati dan harus segera menemui dokter. Pasalnya, ciri-ciri tersebut merupakan indikasi adanya kudis pada kulit kamu.
Kudis atau yang dikenal dalam istilah medisnya dengan scabies adalah kondisi menular kulit yang disebabkan oleh penyusupan tungau kecil ke dalam lapisan kulit luar. Butuh waktu 4-6 minggu untuk kulit bereaksi terhadap tungau yang menyusup ke dalam permukaan kulit.
Pada tahap awal, kudis terlihat mirip dengan jerawat atau gigitan nyamuk. Ketika malam hari, rasa gatal akan terasa semakin parah dan muncul kemerahan pada kulit. Hal itu dikarenakan tungau mulai aktif dalam kulit. Ciri lainnya adalah dengan munculnya liang seperti terowongan di kulit. Terowongan ini terbentuk ketika tungau betina masuk tepat di bawah permukaan kulit. Setelah membuat liang, masing-masing tungau betina akan meletakkan 10-25 telur di dalamnya.
Cara Penularan Kudis
Penyakit ini mudah menular baik dari manusia ke manusia, hewan ke manusia, atau manusia ke hewan. Rantai penularan tungau kudis adalah dengan melalui sentuhan kulit yang berlangsung lama antara pengidap. Penularan pun bisa terjadi secara tidak langsung melalui baju, seprai, handuk, bantal, air, atau sisir yang digunakan oleh pengidap. Penularan lainnya adalah dengan hubungan intim pasangan.
Cara Pencegahan Kudis
Jika salah satu anggota keluarga kamu mengidap penyakit ini, terdapat beberapa langkah mudah untuk mencegah penularannya. Kamu dianjurkan menggunakan air panas untuk mencuci pakaian, handuk, serta seprai. Jangan lupa untuk menjemurnya di bawah terik matahari atau mengeringkannya dengan suhu panas yang tinggi dalam mesin cuci. Meski tungau kudis yang berasal dari hewan peliharaan hanya menimbulkan reaksi kulit ringan pada manusia, menjaga kebersihan hewan peliharaan tetaplah sangat penting.
Khusus untuk barang-barang yang tidak bisa dicuci, bungkuslah dengan rapat dalam plastik dan letakkan di tempat yang jauh dari jangkauan selama setidaknya 14 hari agar tungau-tungau mati. Kontak dengan orang-orang yang tinggal serumah juga sebaiknya dihindari sebisa mungkin hingga pengidap kudis pulih sepenuhnya.
Cara Pengobatan Kudis
1. Krim atau Salep
Dalam kebanyakan kasus, dokter dapat mengidentifikasi kudis berdasarkan munculnya ruam dan gatal, terutama pada malam hari. Penanganan pertama yang harus dilakukan untuk mengobati kudis atau scabies adalah dengan krim atau salep. Krim atau salep dioleskan pada bagian tubuh yang mengalami kudis dan dibiarkan setidaknya 8-14 jam, kemudian bilas dengan air bersih.
2. Obat Gatal
Sementara untuk membunuh tungau dan telurnya, dokter biasanya akan memberikan resep obat gatal yang digunakan untuk mengontrol rasa gatal pada malam hari. Ketika seseorang didiagnosis mengidap penyakit kudis, siapa saja yang melakukan kontak fisik dekat dengan pengidap juga harus diobati. Hindari kontak secara langsung maupun tidur di ranjang yang sama.
Jika kamu memiliki gejala-gejala seperti di atas, segera diskusikan dengan dokter ahlinya. Karena semakin cepat kamu mendapat penanganan, semakin cepat pula kamu pulih dari penyakit ini. Halodoc menyediakan layanan untuk bisa berdiskusi langsung dengan dokter ahlinya. Caranya mudah, kamu hanya perlu men-download aplikasinya di App Store atau Google Play. Tidak hanya itu, kamu juga bisa membeli obat dengan layanan Apotek Antar dari Halodoc.
Baca juga:
- 3 Penyakit Kulit yang Bisa Menyerang Alat Kelamin
- 4 Jenis Penyakit Kulit yang Perlu Diwaspadai
- Kulit Memerah dan Gatal, Hati-Hati Gejala Psoriasis