Waspada, Sifilis Bisa Sebabkan Kelumpuhan
Halodoc, Jakarta - Sifilis adalah penyakit menular yang menyebar terutama melalui aktivitas seksual, termasuk seks oral maupun anal. Terkadang, penyakit ini dapat ditularkan ke orang lain melalui ciuman dalam waktu lama atau kontak tubuh. Meski penyebarannya melalui luka, sebagian besar luka ini tidak bisa dikenali. Orang yang terinfeksi sering tidak menyadari penyakit ini dan tanpa sadar menularkan ke pasangan.
Ibu hamil yang mengidap sifilis bisa menularkannya ke bayi yang sedang dikandungnya. Penyakit ini, yang disebut sifilis bawaan, dapat menyebabkan kelainan atau kematian pada sang buah hati. Namun, kamu perlu tahu bahwa sifilis tidak dapat disebarkan melalui kursi toilet, kenop pintu, kolam renang, bak air panas, bak mandi, pakaian bersama, atau peralatan makan.
Benarkah Sifilis Sebabkan Kelumpuhan?
Pada umumnya, sifilis terjadi dalam tiga tahapan, yaitu:
-
Sifilis primer. Mereka dengan sifilis tahap ini akan mengembangkan satu atau lebih luka. Luka biasanya berupa bisul kecil dan tidak menimbulkan rasa sakit. Mereka terjadi pada alat kelamin atau di dalam atau di sekitar mulut antara 10 hingga 90 hari setelah paparan. Biasanya, ini bisa sembuh tanpa perawatan tanpa bekas luka dalam waktu enam minggu.
-
Sifilis sekunder. Tahapan ini bisa berlangsung satu hingga tiga bulan dan dimulai dalam enam minggu hingga enam bulan setelah paparan terjadi. Gejalanya adalah pengidap mengalami ruam merah pada telapak tangan dan telapak kaki. Pengidap juga mengalami kutil yang lembap di selangkangan, bercak putih di bagian dalam mulut, pembengkakan kelenjar getah bening, demam, dan penurunan berat badan. Sifilis tahapan ini dapat sembuh tanpa membutuhkan pengobatan.
-
Sifilis laten. Pada tahapan ini infeksi bersifat dorman tanpa menyebabkan adanya gejala.
-
Sifilis tersier. Jika infeksi tidak diobati, terjadi perkembangan ke tahap yang ditandai dengan masalah parah ada jantung, otak, dan saraf yang menyebabkan kelumpuhan, kebutaan, demensia, tuli, impotensi, dan bahkan kematian.
Baca juga: Hati-Hati, Sifilis Rentan Menular pada Anak-Anak
Tindakan Pencegahan yang Bisa Dilakukan
Sayangnya, tidak ada vaksin untuk mengatasi sifilis. Untuk bisa membantu terhindar dari penyakit menular ini, kamu bisa melakukan tips berikut:
-
Satu-satunya cara untuk terhindar dari sifilis dengan tidak melakukan hubungan seksual. Pilihan terbaik berikutnya adalah melakukan hubungan seks monogami atau hanya dengan satu pasangan, tidak berganti-ganti, dan pastikan pasangan tidak terinfeksi.
-
Gunakan pengaman untuk mencegah risiko tertular sifilis. Namun, kondisi ini terjadi hanya jika pengaman menutupi lukanya.
-
Hindari pemakaian narkotika dan obat terlarang. Penggunaannya secara berlebihan dapat membuat kamu mengarah pada praktik seksual yang tidak aman.
Baca juga: Ini 3 Aktivitas Seksual yang Bisa Menularkan Sifilis
Orang bisa terinfeksi sifilis tanpa pernah mengetahuinya. Mengingat efeknya yang dapat mematikan pada anak yang belum lahir, ibu hamil direkomendasikan untuk melakukan skrining kesehatan agar bisa dilakukan deteksi dini dan penanganan secara tepat. Sebaiknya juga rutin untuk bertanya pada dokter tentang penyakit ini.
Baca juga: Bagaimana Ciri-Ciri Sifilis pada Ibu Hamil?
Supaya tanya jawab lebih mudah dan tanpa ribet karena harus mengantre di rumah sakit atau klinik, lebih baik pakai saja aplikasi Halodoc. Aplikasi ini sudah bisa kamu download secara gratis langsung di ponsel kamu. Tanya dokter, beli obat, dan tes kesehatan, semua bisa hanya melalui aplikasi Halodoc. Download sekarang, yuk!
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan