Waspada, Sibuk Bekerja Bisa Alami Gejala Tifus
Halodoc, Jakarta - Tifus atau tipes menjadi penyakit yang rentan menyerang anak-anak. Tidak heran, karena kekebalan tubuh yang tidak sekuat orang dewasa membuat tubuh menjadi sasaran empuk serangan penyakit karena infeksi. Namun, jangan salah, penyakit tifus juga bisa terjadi pada orang dewasa, lho!
Waspada Gejala Tifus yang Rentan Menyerang Para Pekerja
Masih sama, penyebabnya sering kali karena imunitas tubuh yang lemah. Sayangnya, ini banyak terjadi pada para pekerja usia produktif. Kesibukan yang bisa dibilang begitu padat membuat banyak pekerja lalai dalam memperhatikan kesehatannya.
Misalnya, jam makan yang tidak beraturan. Kerap melupakan sarapan, makan dalam jumlah berlebihan ketika siang tiba, atau terlambat makan siang bisa menjadi beberapa penyebabnya. Pun, makanan dan minuman yang kamu konsumsi belum tentu bersih dan higienis. Malamnya, kamu bisa jadi melanjutkan pekerjaan yang masih belum selesai dan melupakan pentingnya istirahat.
Baca juga: Gejala Tipes Tanpa Demam, Bisakah?
Hal itulah yang akhirnya membuat imunitas tubuh melemah dan penyakit pun rentan menyerang, salah satunya adalah tifus. Belum lagi jika makanan dan minuman yang kamu konsumsi terkontaminasi bakteri Salmonella typhi yang menjadi penyebab utama penyakit ini.
Lalu, apa saja gejala tifus yang bisa kamu kenali? Dilansir dari Medical news Today, dua gejala utama dari penyakit tifus adalah demam tinggi hingga beberapa hari dan munculnya ruam. Adanya ruam ini sebenarnya tidak terjadi pada semua orang, biasanya muncul pada area perut dan leher.
Gejala lainnya termasuk:
- Tubuh lelah dan lemah;
- Sakit perut;
- Sembelit;
- Sakit kepala.
Baca juga: Bayi Terserang Tifus, Ini yang Harus Dilakukan
Gejala utama biasanya muncul antara 6 hingga 30 hari setelah paparan bakteri. Jarang terjadi, gejala lain yang muncul bisa berupa diare maupun muntah meski tidak parah. Inilah mengapa para pekerja cenderung masih merasa sehat meski bakteri telah masuk ke dalam tubuh, karena paparannya membutuhkan waktu yang terbilang cukup lama.
Namun, jika kamu telah merasakan gejalanya, segera lakukan pemeriksaan ke rumah sakit terdekat. Cara agar tidak perlu lagi mengantre, kamu bisa membuat janji dengan dokter di rumah sakit melalui aplikasi Halodoc. Tidak hanya itu, chat dengan dokter dan bertanya apa saja tentang kesehatan pun bisa kok di aplikasi Halodoc!
Jika gejala tifus yang dialami berkembang menjadi serius dan tidak segera mendapatkan pengobatan, usus kamu bisa berlubang. Akhirnya, kamu bisa mengalami kondisi medis yang disebut peritonitis, infeksi jaringan yang melapisi bagian dalam perut, dikutip dari National Health Service. Kondisi ini sangat fatal, karena bisa mengakibatkan kematian.
Baca juga: Pencegahan yang Tepat agar Anak Tidak Terkena Tifus
Bagaimana Pencegahannya?
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan, tifus bisa terjadi karena sanitasi yang buruk, kontaminasi pada makanan maupun minuman, dan rendahnya imunitas tubuh. Namun, bukan berarti penyakit ini tidak bisa dicegah. Selain memperhatikan kebersihan lingkungan baik tempat tinggal maupun sekitar (termasuk kantor), kamu harus memastikan bahwa makanan dan minuman yang kamu konsumsi benar-benar bersih. Jika memungkinkan, bawa bekal sendiri saja dari rumah.
Tidak hanya itu, pastikan kamu selalu mencuci tangan selepas beraktivitas di luar rumah, setelah menggunakan toilet, dan sebelum makan. Lalu, jangan lupa, jaga selalu kekebalan tubuh dengan cukup asupan nutrisi, cukup cairan, dan istirahat malam.
Referensi:
NHS. Diakses pada 2020. Typhoid Fever.
Medical News Today. Diakses pada 2020. What You Need to Know about Typhoid.
WHO. Diakses pada 2020. Typhoid.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan