Waspada Penyakit Tinea Cruris Bagi Seorang yang Obesitas

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   23 November 2018
Waspada Penyakit Tinea Cruris Bagi Seorang yang ObesitasWaspada Penyakit Tinea Cruris Bagi Seorang yang Obesitas

Halodoc, Jakarta – Tinea cruris adalah ruam merah bersisik dan menonjol menutupi selangkangan dan paha. Orang-orang yang mengalami obesitas kerap lebih mudah mengidap tinea cruris.

Obesitas tidak hanya memengaruhi jantung dan kemungkinan risiko diabetes, tetapi juga kesehatan kulit. Kenapa orang dengan obesitas kerap identik mengalami masalah kesehatan kulit? Berikut adalah penjelasannya.

Obesitas dapat mengubah fungsi kulit yang sehat dan mengarah pada perubahan berikut dalam fisiologi kulit:

  1. Produksi minyak kulit (sebum) yang tidak diregulasi

  2. Sifat-sifat fungsi pelindung kulit yang berubah

  3. Kerusakan produksi dan struktur kolagen

  4. Kerusakan penyembuhan luka

Tubuh yang membawa terlalu banyak berat badan dapat menyebabkan resistensi insulin. Ketika ini terjadi lipatan kulit berwarna gelap seperti beludru dapat terjadi. Ini bisa terbentuk di lutut, siku, selangkangan, ketiak, dan leher.

Lipatan pada kulit juga dapat memerangkap kelembapan yang memungkinkan tubuh menjadi tempat berkembang biak bagi bakteri dan jamur. Bahkan, ruam seperti intertrigo atau juga tinea cruris bisa saja terjadi. Bercak kemerahan kemudian pecah di kulit dan mengeluarkan cairan, lalu menjadi gatal atau membuat seseorang lebih rentan terhadap infeksi jamur.

Karena itu, area lipatan harus dijaga tetap kering dan diberikan bedak ataupun sering dikeringkan supaya tidak menyebabkan alergi dan peradangan. Ketika berat badan bertambah, stretch mark akan lebih sering muncul di permukaan kulit. Stretch mark mulai dari yang berwarna merah muda, kemudian secara bertahap menjadi merah lalu ungu diiringi dengan rasa gatal.

Kelebihan berat badan juga dapat memengaruhi pembuluh darah di kaki sehingga mengakibatkan varises dan pecahnya kapiler pada permukaan. Sekali muncul varises akan sulit untuk diperbaiki dan besar kemungkinan menyebabkan rasa sakit dan bengkak di kaki. Tetap aktif dan menghindari waktu duduk yang terlalu lama dapat menjaga kondisi pembuluh darah yang memburuk.

 Risiko Tinea Cruris pada Pengidap Obesitas

Melihat faktor risiko pengidap obesitas mengalami tinea cruris membuat kamu harus waspada. Tinea cruris sendiri adalah sekelompok infeksi kulit jamur yang hidup di kulit serta pada rambut dan kuku.

Walaupun tidak berbahaya, tetapi tinea cruris dapat berkembang biak dengan cepat dan menyebabkan infeksi ketika berada di area yang hangat dan lembap. Itulah sebabnya kenapa gatal-gatal sangat berkembang di kulit di sekitar selangkangan, paha bagian dalam, dan bokong.

Gejala-gejala umum yang biasanya dialami pengidap tinea cruris, yaitu:

  1. Kulit kemerahan

  2. Gatal terus-menerus

  3. Sensasi terbakar pada area kulit yang mengalami tinea cruris

  4. Kulit mengelupas

  5. Ruam yang memburuk ketika melakukan aktivitas

  6. Terjadi perubahan warna kulit

  7. Kondisi ruam yang tidak membaik atau memburuk, bahkan menyebar ke area kulit yang lebih meluas

  8. Ruam dan gatal pada area selangkangan dan paha bagian dalam. Kemungkinan menyebar ke perut dan bokong.

Menurunkan berat badan dan mulai mengonsumsi makanan sehat adalah cara terbaik untuk sembuh dari tinea cruris dengan obesitas sebagai pemicunya. Kamu juga bisa meminimalisir dengan menjaga kebersihan serta rutin berolahraga

Jaga area lipatan kulit supaya tetap kering dan gunakan handuk bersih. Jangan bertukar handuk dengan orang lain yang bisa menyebabkan penyebaran pertumbuhan jamur. Kalau ingin mengetahui lebih dalam mengenai hubungan tinea cruris dan obesitas serta bagaimana cara penanganannya, bisa tanyakan langsung ke Halodoc. Dokter-dokter yang ahli di bidangnya akan berusaha memberikan solusi terbaik untukmu. Caranya, cukup download aplikasi Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Contact Doctor, kamu bisa memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat.

Baca juga: