Waspada Penularan Demam Berdarah pada Anak
Halodoc, Jakarta – Demam berdarah adalah penyakit parah yang menyerupai flu yang menyerang bayi, anak kecil dan orang dewasa, tetapi jarang menyebabkan kematian. Gejala biasanya berlangsung selama 2–7 hari dengan masa inkubasi 4–10 hari setelah gigitan nyamuk yang terinfeksi.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengklasifikasikan demam berdarah menjadi dua kategori utama, yaitu demam berdarah dengan/tanpa tanda peringatan dan demam berdarah parah. Klasifikasi ini dilakukan untuk untuk meminimalkan risiko terkena demam berdarah yang lebih parah dan pemberian penanganan yang tepat.
Penularan Demam Berdarah
Virus ini ditularkan ke manusia melalui gigitan nyamuk betina yang terinfeksi, terutama nyamuk Aedes aegypti. Namun, bisa juga dari manusia ke nyamuk ketika nyamuk dapat terinfeksi dari orang yang sudah terinfeksi dengue simtomatik.
Kemudian, penularan lainnya bisa juga dari ibu ke anak di masa kehamilan. Ketika seorang ibu memang memiliki infeksi dengue ketika dia hamil, bayi mungkin akan mengalami kelahiran prematur, berat badan lahir rendah, dan kondisi gawat janin.
Baca juga: Manfaat Jambu Biji untuk Pemulihan DBD
Menurut data kesehatan yang dipublikasikan oleh American Academy of Pediatrics, disebutkan kalau demam berdarah disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan oleh gigitan nyamuk Aedes betina yang infektif.
Ada empat sindrom klinis utama demam tidak berdiferensiasi, demam berdarah, demam berdarah dengue (DBD), dan sindrom syok dengue (DSS). Sebagian besar kasus demam berdarah adalah ringan.
Namun, tingkat fatalitas kasusnya dapat mencapai 20 persen jika tidak ditangani dengan tepat. Sebagian besar kasus demam berdarah hilang dalam satu atau dua minggu dan tidak akan menyebabkan masalah yang berkepanjangan.
Jika seseorang mengalami gejala penyakit yang parah, atau bila gejalanya memburuk pada hari pertama atau kedua setelah demam hilang, segera cari perawatan medis. Ini bisa menjadi indikasi keadaan darurat medis.
Baca juga: Sejuta Manfaat Jahe Apabila Dikonsumsi Anak-Anak
Untuk mengobati kasus demam berdarah yang parah di rumah sakit, dokter akan memberikan cairan intravena (IV) dan elektrolit (garam) untuk menggantikan yang hilang melalui muntah atau diare.
Dalam semua kasus infeksi demam berdarah, diupayakan untuk menjaga orang yang terinfeksi agar tidak digigit nyamuk. Ini akan membantu mencegah penyakit menyebar ke orang lain. Selengkapnya informasi mengenai penularan demam berdarah bisa ditanyakan langsung pada dokter di Halodoc.
Dokter yang ahli di bidangnya akan berusaha memberikan solusi terbaik untukmu. Caranya, cukup download aplikasi Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Contact Doctor, kamu bisa memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat, kapan dan di mana saja tanpa perlu ke luar rumah.
Pencegahan Demam Berdarah pada Anak
Tidak ada vaksin untuk mencegah demam berdarah. Perlindungan terbaik adalah mencegah gigitan nyamuk yang terinfeksi. Pastikan untuk:
-
Memasang kasa nyamuk pada pintu dan jendela, dan segera perbaiki bila ada bagian yang rusak.
-
Mintalah anak-anak mengenakan kemeja lengan panjang, celana panjang, sepatu, dan kaus kaki saat mereka pergi ke luar, dan gunakan kelambu di tempat tidur mereka di malam hari.
-
Gunakan obat nyamuk seperti yang diarahkan pada anak-anak. Pilih kandungan dengan DEET atau minyak lemon eucalyptus.
-
Batasi jumlah waktu yang dihabiskan anak-anak di luar siang hari, terutama pada jam-jam menjelang fajar dan senja, ketika nyamuk paling aktif.
-
Jangan beri nyamuk tempat berkembang biak. Mereka bertelur di dalam air, jadi singkirkan air yang tergenang dalam wadah, seperti ban bekas, dan pastikan untuk mengganti air dalam sangkar burung, mangkuk anjing, dan vas bunga setidaknya sekali seminggu.
Dengan mengambil tindakan pencegahan ini dan menjauhkan anak-anak dari daerah yang memiliki epidemi demam berdarah, akan membantu mengecilkan risiko tertular demam berdarah.
Referensi: