Waspada, Obesitas Dapat Sebabkan Keguguran
Halodoc, Jakarta – Selain menjadi dambaan setiap orang, memiliki berat badan ideal sering dianjurkan untuk alasan kesehatan. Alasannya, seseorang yang memiliki berat badan berlebih bahkan sampai obesitas berisiko terserang berbagai macam penyakit. Lemak yang menumpuk secara berlebihan membahayakan berbagai fungsi tubuh.
Bagi wanita yang mengidap obesitas, pertimbangkan ulang ketika berencana untuk hamil. Pasalnya, risiko keguguran berpeluang lebih tinggi pada wanita obesitas ketimbang wanita dengan berat badan normal. Mengapa demikian? Berikut ini alasan kondisi obesitas bisa menyebabkan keguguran.
Baca Juga: Ini 5 Tanda Hamil yang Sering Tidak Disadari
Alasan Obesitas Bisa Sebabkan Keguguran
Pada umumnya, seseorang dikatakan obesitas jika indeks massa tubuhnya lebih dari 30. Wanita yang memiliki indeks massa tubuh di atas 30 meningkatkan peluang keguguran sampai 67 persen. Wanita yang memiliki indeks massa tubuh di atas 40, risikonya bisa tiga kali lipat dari seorang wanita dengan BMI di bawah 30.
Dapat dikatakan, peluang keguguran semakin besar seiring bertambahnya berat badan atau risikonya semakin menurun seiring berkurangnya berat badan pada wanita gemuk. Selain keguguran, wanita yang mengidap obesitas juga berisiko melahirkan bayi lebih awal, yaitu sebelum kehamilan mencapai usia 37 minggu. Ada juga risiko kelainan janin yang lebih tinggi, seperti cacat tabung saraf.
Obesitas sering dikaitkan dengan tekanan darah tinggi selama kehamilan yang disebut sebagai preeklampsia. Tak hanya itu, ibu hamil umumnya rentan mengalami diabetes. Nah, kondisi obesitas membuat diabetes lebih sulit untuk dikelola, sehingga meningkatkan risiko komplikasi dalam 13 minggu pertama. Wanita yang sudah mengidap PCOS berisiko tinggi mengalami keguguran terlebih jika situasinya ditambah dengan masalah obesitas.
Kehamilan dan Penurunan Berat Badan
Berat badan sering menjadi subjek yang sensitif bagi sebagian wanita. Menurunkan berat badan menjadi hal yang banyak orang perjuangkan di hidupnya, sehingga sering memicu perasaan depresi, kecemasan dan harga diri yang rendah. Karena itu, wanita dengan obesitas biasanya menyalahkan diri sendiri untuk kondisi medis yang diperoleh akibat kondisi ini, seperti keguguran.
Baca Juga: 10 Dampak Negatif Obesitas yang Harus Kamu Ketahui
Wanita yang ingin menurunkan berat badan sebelum hamil, cobalah melakukannya di bawah bimbingan dokter atau ahli gizi yang berpengalaman dalam kehamilan. Kalau kamu ingin mencari tahu informasi seputar diet sehat, kamu dapat bicara langsung dengan ahli gizi Halodoc. Melalui aplikasi Halodoc, kamu dapat menghubungi ahli gizi kapan saja dan di mana saja via Chat, dan Voice/Video Call.
Tanamkan dalam diri bahwa menurunkan berat badan sebagai cara untuk gaya hidup yang lebih sehat. Dengan melakukan itu, penurunan berat badan menjadi bagian dari proses yang berkelanjutan dan bukan peristiwa yang dimulai dan diakhiri. Saat proses penurunan berat badan, seseorang juga mengalami masa pasang surut. Namun, hal tersebut normal adanya dan hampir semua orang juga mengalaminya.
Baca Juga: Minum Kopi Saat Hamil Bisa Membuat Bayi Lahir Obesitas, Benarkah?
Diet ketat dan program penurunan berat badan secara cepat justru bisa menghalangi kemampuan untuk hamil dengan merusak kualitas telur. Jadi, hindari melakukan diet ketat yang justru bisa merusak tubuh dan bukan menyehatkan tubuh. Cari dukungan yang dibutuhkan untuk membantu melalui proses ini. Menerapkan diet sehat bersama dengan perawatan medis yang konsisten, tentunya meningkatkan peluang kehamilan yang sehat dan bebas masalah.