Waspada, Lupus Bisa Menyerang Ibu Hamil

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   02 Februari 2019
Waspada, Lupus Bisa Menyerang Ibu HamilWaspada, Lupus Bisa Menyerang Ibu Hamil

Halodoc, Jakarta – Lupus masuk dalam daftar penyakit yang tidak boleh dianggap sepele. Sayangnya, penyakit autoimun ini sering telat dideteksi, sehingga terlambat pula untuk mendapatkan pengobatan. Padahal, penyakit ini bisa menyebabkan dampak yang berbahaya, terutama pada ibu hamil.

Apa sebenarnya yang dimaksud dengan penyakit lupus dan mengapa gangguan ini bisa berbahaya jika menyerang ibu hamil?

Penyakit lupus terjadi akibat adanya peradangan kronis yang terjadi karena sistem imun atau kekebalan tubuh menyerang sel, jaringan, dan organ tubuh sendiri alias autoimun. Berita buruknya, selain sering terlambat disadari, penyakit yang satu ini sangat bisa menyerang berbagai bagian tubuh. Mulai dari kulit, sendi, sel darah, ginjal, paru-paru, jantung, otak, dan sumsum tulang belakang.

Dalam keadaan normal, sistem imun dalam tubuh berfungsi untuk melindungi dari infeksi atau serangan penyakit tertentu. Tapi pada pengidap lupus, sistem imun tubuh justru aktif menyerang dan memicu kerusakan pada berbagai bagian dan organ tubuh. Sayangnya, penyakit yang disebut lebih banyak menyerang wanita ini masih belum diketahui secara pasti apa penyebabnya.

Baca juga: Lupus Tidak Bisa Disembuhkan, Mitos atau Fakta

Banyak yang menduga bahwa penyakit ini terjadi karena adanya faktor kelainan genetik. Gejala penyakit ini cenderung sulit dideteksi, karena bersifat umum dan berbeda antara satu orang dengan yang lainnya. Selain itu, gejala yang terjadi pun bisa dengan mudah datang, kemudian pergi. Mulai dari gejala yang ringan hingga gejala berat sering terjadi secara bergantian dan menyebabkan kondisi ini sering disalahartikan sebagai penyakit lain.

Beberapa gejala yang sering muncul sebagai tanda penyakit lupus adalah nyeri atau pembengkakan pada persendian, terutama di bagian lengan dan tungkai. Biasanya rasa nyeri yang muncul akan menyerang lebih dari dua sendi dan sering terjadi dalam jangka waktu yang lama. Rasa nyeri juga bisa terjadi pada otot-otot yang ada di tubuh. Selain rasa nyeri, lupus juga sering ditandai dengan gejala, seperti demam dan muncul ruam merah, terutama pada bagian wajah di seputar pipi.

Lupus juga sering menimbulkan gejala, seperti nyeri pada bagian dada, rambut rontok, sensitif terhadap matahari, sariawan yang tak kunjung sembuh, pembengkakan yang terjadi pada kelenjar, kaki, ataupun sekitar mata. Pengidap lupus juga biasanya menjadi lebih mudah merasa lelah dan lemah, serta sering mengalami kejang atau kelainan saraf lainnya.

Baca juga: Jenis Penyakit Lupus dan Cara Mengatasinya

Lupus dan Kehamilan

Seperti diketahui, lupus menyebabkan sistem imun menyerang tubuh. Salah satu bagian yang bisa terserang penyakit ini adalah sel fosfolipid. Jika hal itu yang terjadi, seorang wanita rentan mengalami keguguran secara berulang. Hal itu terjadi karena adanya “pertarungan” antara antibodi dengan fosfolipid.

Kondisi tersebut bisa menyebabkan darah mudah menggumpal di semua bagian tubuh. Nah, hal itu bisa mengakibatkan plasenta membeku dan mengganggu janin. Salah satu gangguan yang terjadi adalah pemberian makanan yang disalurkan melalui plasenta dari ibu ke janin jadi terhambat. Hal itu yang kemudian menjadi penyebab terjadinya keguguran.

Baca juga: 4 Komplikasi Akibat Lupus yang Harus Diperhatikan

Cari tahu lebih lanjut seputar lupus dan dampaknya terhadap kehamilan dengan bertanya kepada dokter di aplikasi Halodoc. Kamu bisa menghubungi dokter melalui Video/Voice Call dan Chat. Dapatkan informasi seputar masalah kesehatan dan tips menjaga kehamilan dari dokter terpercaya. Yuk, download Halodoc di App Store dan Google Play sekarang!