Waspada, Kutu Kelamin Menular Lewat Hubungan Intim
Halodoc, Jakarta – Kata siapa kutu cuma bisa hinggap di rambut kepala? Faktanya, kutu bisa hidup di bulu kemaluan. Tetapi, kutu yang disebut kutu kelamin ini berbeda dengan kutu yang ada di kepala dan tubuh. Kutu ini berukuran sangat kecil, sekitar 1,6 milimeter atau bahkan kurang. Kutu kelamin juga punya dijuluki “crabs” karena bentuknya mirip dengan kepiting kecil. Sama halnya dengan kutu rambut, kutu kelamin juga menimbulkan gatal-gatal parah pada pengidapnya.
Pastinya, rasa gatal ini terasa tidak nyaman dan bisa membuat pengidapnya ingin menggaruk terus-menerus. Ketika terus digaruk, tentunya kulit berisiko terluka dan infeksi. Lantas, bagaimana cara penularan kutu kelamin? Apakah bisa melalui hubungan intim?
Baca Juga: Kebiasaan Sehari-hari yang Dapat Menimbulkan Kutu Kelamin
Benarkah Kutu Kelamin Menular Lewat Hubungan Intim?
Melansir dari Healthline, penularan utama kutu kelamin memang melalui hubungan intim dengan seseorang yang mengidapnya. Selain hubungan intim, kutu kelamin dapat menular melalui pakaian, seprai atau handuk dengan orang yang terinfeksi. Namun, kamu tidak perlu khawatir, kutu kelamin tidak bisa ditularkan melalui dudukan toilet. Selain itu, kutu kelamin juga tidak bisa melompat dari satu orang ke orang lain, seperti halnya kutu rambut.
Setelah memasuki rambut kemaluan, kutu menghisap darah dan gigitannya menimbulkan rasa gatal yang luar biasa. Kutu dewasa juga dapat bertelur di batang rambut, dekat kulit. Telur-telur ini disebut telur kutu. Tujuh hingga 10 hari kemudian, telur kutu menetas menjadi nimfa dan mulai memakan darah. Ketika jumlahnya semakin banyak, maka rasa gatal semakin meningkat.
Mengenali Tanda-Tanda Kutu Kelamin
Orang dengan kutu kelamin pasti sering mengalami gatal-gatal di daerah genital atau anus. Di malam hari, rasa gatal menjadi lebih intens. Gejala umum kutu kelamin lainnya termasuk:
-
Demam ringan;
-
Mudah marah akibat rasa gatal yang tidak tertahankan;
-
Kekurangan energi karena lelah menghadapi rasa gatal;
-
Muncul bintik-bintik kebiruan pucat di dekat gigitan.
Baca Juga: Kutu Kelamin Dapat Muncul di Ketiak, Apa Penyebabnya?
Gatal yang berlebihan menyebabkan luka atau infeksi di daerah yang terkena. Untuk mencegah hal tersebut, sebaiknya hindari kontak seksual atau berbagi tempat tidur atau pakaian dengan siapa pun yang diduga memiliki kutu kelamin. Jika kamu dirawat karena kutu kelamin, pasangan seksual juga harus dirawat untuk memutus rantai penyebaran kutu.
Kalau kamu ingin tahu lebih lanjut soal kondisi ini, kamu bisa membicarakannya dengan dokter melalui aplikasi Halodoc. Lewat aplikasi, kamu dapat menghubungi dokter kapan saja dan di mana saja via Chat, dan Voice/Video Call.
Pengobatan Rumahan untuk Atasi Kutu Kelamin
Langkah utama pengobatan adalah membersihkan diri dan seluruh barang-barang pribadi yang telah terkontaminasi kutu. Setelah itu, kamu baru bisa melakukan sejumlah perawatan berikut ini:
-
Gunakan lotion dan sampo. Kamu bisa menggunakan lotion dan sampo yang dijual bebas yang dirancang untuk membunuh kutu. Gunakan produk sesuai dengan instruksi dalam kemasan. Kamu mungkin perlu mengulangi perawatan ini dalam 7-10 hari.
-
Cuci barang yang terkontaminasi. Cuci tempat tidur, pakaian, dan handuk yang digunakan dalam dua hari sebelum perawatan dengan air sabun yang panas setidaknya mencapai suhu 54 derajat Celcius dan keringkan dengan api besar selama setidaknya 20 menit.
-
Cuci kering atau segel barang yang tidak bisa dicuci. Jika kamu tidak dapat mencuci barang-barang tersebut, bersihkan atau letakkan di kantong kedap udara selama dua minggu untuk mematikan kutu.
Baca Juga: Cara Merawat Area Kemaluan agar Terhindar dari Kutu Kelamin
Itulah perawatan rumahan yang bisa dilakukan untuk menangani kutu kelamin. Jangan lupa untuk mencukur bulu kemaluan bila dirasa sudah cukup lebat. Jangan lupa untuk berhati-hati saat bercukur agar tidak melukai kulit kelamin.