Waspada Komplikasi Akibat Hematoma Subdural
Halodoc, Jakarta - Berkendara dengan aman adalah kewajiban yang harus dilakukan. Mulai dari memasang sabuk pengaman saat naik mobil atau menggunakan helm sesuai standar saat naik motor adalah beberapa cara yang bisa dilakukan. Meskipun kecelakaan jarang terjadi maka dapat menyebabkan risiko yang fatal. Salah satunya adalah perdarahan di otak atau yang dikenal dengan hematoma subdural.
Hematoma subdural adalah sebutan untuk kumpulan darah dalam suatu organ atau jaringan. Saat terjadi hematoma subdural atau perdarahan subdural, darah berkumpul di antara dua lapisan ini, yaitu lapisan arachnoid (atas/luar) dan lapisan dura atau meningeal. Kondisi ini cukup membahayakan dan membutuhkan pertolongan cepat. Hematoma akut bisa mengakibatkan komplikasi yang berbahaya seperti tekanan tinggi di dalam tengkorak (tekanan intrakranial). Hasilnya, timbul kompresi dan kerusakan jaringan otak dan bisa mengarah pada kematian.
Baca juga: Cedera Benturan Bisa Sebabkan Hematoma
Gejala Saat Seseorang Alami Hematoma Subdural?
Parah atau tidaknya gejala hematoma subdural akan tergantung pada seberapa serius cedera yang terjadi serta ukuran dan lokasi di mana hematoma terjadi. Gejala bisa muncul dengan cepat atau berminggu-minggu kemudian atau lebih setelah terjadinya cedera. Orang yang mengalami kondisi ini bisa terlihat biasa saja pada awalnya. Tetapi saat tekanan pada otak bertambah, maka akan terjadi beberapa gejala, seperti:
-
Hilang atau berubahnya tingkat kesadaran;
-
Muntah-muntah;
-
Sakit kepala;
-
Pusing;
-
Disorientasi;
-
Gagap saat berbicara;
-
Lupa ingatan/amnesia;
-
Kejang-kejang;
-
Perubahan kepribadian;
-
Pernapasan tidak normal;
-
Masalah berjalan;
-
Lemas tangan dan kaki pada sebelah bagian tubuh.
Jika hematoma sudah berkembang ke tahap kronis dan sub-akut, maka dapat menyebabkan sakit kepala, rasa letih ringan, lambat berpikir, kelainan berbicara, masalah mobilitas, dan kebingungan.
Itulah sebabnya kamu wajib segera periksakan diri ke rumah sakit apabila mengalami cedera atau kecelakaan, meski tidak menyebabkan luka di luar tubuh. Ini dilakukan supaya kondisi tersebut tidak berkembang menjadi komplikasi yang membahayakan. Buat janji dengan dokter kini lebih praktis dilakukan lewat Halodoc.
Baca juga: Beda Epidural Hematoma dan Subdural Hematoma
Apa Pengobatan Tepat untuk Atasi Hematoma Subdural?
Sebelum menentukan langkah pengobatan, maka dokter memperhatikan kondisi klinis dan radiologis. Pada kasus hematoma subdural kecil dengan gejala ringan, dokter mungkin tidak memberikan langkah pengobatan apa pun. Namun, tes pencitraan kepala berulang perlu dilakukan secara berkala untuk memantau apakah hematoma subdural membaik.
Jika kondisi sudah parah, maka pembedahan diperlukan untuk mengurangi tekanan pada otak. Ahli bedah bisa menggunakan berbagai teknik untuk mengobati hematoma subdural. Teknik operasi tersebut, yaitu:
-
Trephination lubang duri. Sebuah lubang dibor di tengkorak di atas area hematoma subdural, dan darah disedot keluar melalui lubang.
-
Craniotomy. Bagian yang lebih besar dari tengkorak dihilangkan, untuk memungkinkan akses yang lebih baik ke hematoma subdural dan mengurangi tekanan. Tengkorak yang diangkat diganti segera setelah prosedur.
-
Kraniektomi. Bagian tengkorak dilepas untuk waktu yang lama, untuk memungkinkan otak yang terluka mengembang dan membengkak tanpa kerusakan permanen. Craniectomy tidak sering digunakan untuk mengobati hematoma subdural.
Baca juga: Risiko Operasi pada Hematoma Subdural Bisa Fatal?
Langkah Pencegahan Hematoma Subdural
Terdapat beberapa hal yang juga yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko cedera di bagian kepala, antara lain:
- Selalu menggunakan perlengkapan yang aman ketika beraktivitas atau berolahraga;
- Pastikan rumah terbebas dari benda berbahaya yang menyebabkan jatuh, seperti barang yang berserakan di lantai atau karpet yang licin;
- Pastikan rumah aman untuk anak-anak dan pastikan jendela atau balkon tidak terjangkau oleh anak-anak;
Selain itu, hal penting dan terutama yang harus dilakukan adalah selalu gunakan helm ketika mengendarai motor. Jangan lupa untuk selalu pasang sabuk pengaman ketika mengendarai mobil.
Referensi:
Web MD. Diakses pada 2019. Subdural Hematoma: Symptoms, Causes, and Treatments.
Harvard Health. Diakses pada 2019. Subdural Hematoma.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan