article bot
Kesehatan Mental

Waspada, Ini Tanda Sakit Kepala Berbahaya

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   06 Oktober 2022
Waspada, Ini Tanda Sakit Kepala BerbahayaWaspada, Ini Tanda Sakit Kepala Berbahaya

"Sakit kepala sering dianggap sebagai kondisi sepele yang bisa mereda dengan sendirinya. Namun, kamu perlu waspada terhadap tanda dan gejala sakit kepala yang membahayakan."

Halodoc, Jakarta - Sakit kepala sebenarnya tak pandang bulu, bisa menyerang siapa dan kapan saja. Hal yang perlu digarisbawahi, sakit kepala yang tak kunjung membaik, tak boleh dianggap remeh. Pasalnya, hal ini bisa menandai dari kondisi medis yang serius. 

Dalam kebanyakan kasus, sakit kepala bisa mereda dengan sendirinya. Singkat kata tidak memerlukan pemeriksaan dokter. Akan tetapi, apa jadinya bila sakit kepala tak kunjung membaik, bahkan setelah mengonsumsi obat-obatan? Hmm, yang ini lain lagi ceritanya. 

Lantas, seperti apa sih gejala sakit kepala yang berbahaya, dan memerlukan penanganan dokter? Yuk, simak ulasan lengkapnya di bawah ini. 

Mengganggu Penglihatan hingga Riwayat Kanker

Sakit kepala yang tak kunjung membaik bisa menandakan beberapa kondisi atau penyakit dalam tubuh. Oleh sebab itu, segeralah temui dokter bila sakit kepala tak kunjung reda. Lantas, seperti apa sih gejala sakit kepala yang berbahaya dan diwaspadai? 

Nah, berikut beberapa gejala sakit kepala yang berbahaya:

  • Disertai asalah penglihatan.
  • Mual, muntah, pusing, kebingungan, atau kehilangan kesadaran. 
  • Demam atau leher kaku.
  • Masalah pada telinga, hidung, tenggorokan, atau mata. 
  • Berusia di atas 50 dan mengidap sakit kepala kronis atau jenis sakit kepala baru.
  • Sakit kepala usai cedera kepala.
  • Thunderclap headache, yaitu sakit kepala yang parah dan datang dengan cepat. Sakit kepala ini bisa berkembang dalam 60 detik atau kurang. 
  • Kelemahan atau kehilangan kendali atas bagian tubuh atau ucapan.
  • Sakit kepala terjadi sebanyak dua atau lebih dalam seminggu.
  • Gejalanya semakin parah atau tidak membaik mesti telah mendapat perawatan atau mengonsumsi obat-obatan yang diresepkan dokter.
  • Kesulitan menjalankan aktivitas sehari-hari.
  • Kepala terasa seperti diremas.
  • Sakit kepala yang membangunkan di saat tidur. 
  • Punyai riwayat kanker, HIV, atau AIDS. 

Segeralah temui dokter bila mengalami gejala-gejala sakit kepala di atas. Kamu juga bisa bertanya pada dokter melalui aplikasi Halodoc. 

Ada Berbagai Pemicunya

Sakit kepala seperti gejala-gejala di atas bisa dipicu oleh berbagai kondisi. Oleh sebab itu, dokter biasanya akan menjalani berbagai pemeriksaan untuk menegakkan diagnosis. Pemeriksaan yang dilakukan bisa berupa CT scan, MRI, PET scan kepala, EEG, atau pemeriksaan cairan otak. 

Nah, ketika pemeriksaan penunjang telah dilakukan, dokter akan menegakkan diagnosis sesuai gejala dan hasil pemeriksaan. Nah, berikut ini beberapa kondisi yang bisa menyebabkan sakit kepala parah atau sakit kepala berbahaya: 

  • Tumor.
  • Abses otak (infeksi otak).
  • Hemorrhage (pendarahan di dalam otak).
  • Meningitis bakteri atau virus (infeksi atau radang selaput yang menutupi otak dan sumsum tulang belakang).
  • Pseudotumor cerebri (peningkatan tekanan intrakranial).
  • Hydrocephalus (penumpukan cairan yang tidak normal di otak).
  • Infeksi otak seperti meningitis atau penyakit Lyme.
  • Ensefalitis (radang dan pembengkakan otak).
  • Gumpalan darah.
  • Trauma kepala.
  • Penyumbatan atau penyakit sinus.
  • Kelainan pembuluh darah.
  • Cedera.
  • Aneurisma.

Mau tahu lebih jauh mengenai masalah di atas? Atau memiliki keluhan kesehatan lainnya? Kamu bisa kok bertanya langsung pada dokter melalui aplikasi Halodoc. Lewat fitur Chat dan Voice/Video Call, kamu bisa mengobrol dengan dokter ahli kapan dan di mana saja tanpa perlu ke luar rumah. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play!

Referensi:
Everyday Health. Diakses pada 2022. Is It Time to See a Neurologist? 
Healthline. Diakses pada 2022. Headache Warning Signs
Web MD. Diakses pada 2022. Headache and Migraine Diagnosis
Web MD. Diakses pada 2022. Do I Need to See a Headache Specialist?