Waspada, Ini Penyebab Terjadinya Infark Miokard Akut

3 menit
Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   20 September 2022

“Infark miokard akut terjadi karena adanya penyumbatan pada arteri yang menghalangi aliran darah ke jantung. Meski bisa terjadi pada siapa saja, ada beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko seseorang untuk terkena serangan jantung.”

Waspada, Ini Penyebab Terjadinya Infark Miokard AkutWaspada, Ini Penyebab Terjadinya Infark Miokard Akut

Halodoc, Jakarta – Pada tanggal 18 September lalu, Ketua Dewan Pers, Azyumardi Azra, dikabarkan meninggal dunia. Ia mengalami serangan jantung atau istilah medisnya, infark miokard akut yang melibatkan sisi dinding inferior jantung.

Infark miokard sendiri merupakan salah satu masalah kesehatan yang umum. Ada sebanyak 8,6 juta orang di seluruh dunia yang mengalaminya. Nah, sekitar 40-50 persen kasus infark miokard terjadi pada dinding inferior jantung, seperti yang dialami oleh Azyumardi. 

Kondisi yang mengancam jiwa tersebut terjadi ketika aliran darah ke otot jantung terhenti secara tiba-tiba yang menyebabkan kerusakan jaringan. Yuk, ketahui lebih jauh mengenai penyebab infark miokard akut di sini.

Penyebab Infark Miokard Akut

Jantung adalah organ utama dalam sistem kardiovaskular, yang juga mencakup berbagai jenis pembuluh darah. Beberapa pembuluh yang paling penting adalah arteri. Mereka membawa darah yang kaya oksigen ke tubuh dan semua organ.

Arteri koroner adalah pembuluh yang secara khusus membawa darah yang kaya oksigen ke otot jantung. Ketika arteri ini tersumbat atau menyempit, aliran darah ke jantung bisa berkurang secara signifikan atau berhenti sama sekali. Hal ini bisa menyebabkan serangan jantung atau yang dikenal juga dengan infark miokard akut. 

Penyumbatan yang menyebabkan serangan jantung bisa terjadi karena penumpukan plak, zat yang sebagian besar terbuat dari lemak, kolesterol, dan produk limbah seluler. Di samping itu bisa juga  karena bekuan darah tiba-tiba yang terbentuk pada penyumbatan.

Ketahui Faktor Risikonya

Faktor utama yang bisa memicu berkembangnya masalah jantung adalah kandungan lemak dalam makanan. Mengonsumsi banyak makanan olahan dan gorengan, serta beberapa daging dan makanan olahan susu yang mengandung lemak jenuh dan lemak trans yang tidak sehat, bisa meningkatkan risiko untuk terkena penyakit jantung. Obesitas juga bisa meningkatkan risiko penyakit tersebut.

Selain itu, darah kita juga mengandung lemak yang dikenal sebagai trigliserida. Lemak ini menyimpan kelebihan energi dari makanan yang dikonsumsi. Ketika tingkat trigliserida dalam darah tinggi, maka risiko untuk terkena penyakit kardiovaskular juga meningkat. 

Bila bersamaan dengan itu, kadar low-density lipoprotein (LDL) tinggi, maka risiko terkena penyakit jantung juga akan lebih tinggi lagi. Sebab, kolesterol jahat tersebut bisa menempel pada dinding arteri dan menghasilkan plak yang menyumbat aliran darah di arteri.

Selain makanan, masih ada banyak faktor risiko infark miokard jantung lainnya yang juga perlu diwaspadai:

  • Berusia lanjut. Pria memiliki risiko lebih tinggi terkena serangan jantung setelah usia 45 tahun, sedangkan wanita setelah usia 55 tahun.
  • Memiliki riwayat keluarga dengan penyakit jantung.
  • Memiliki tekanan darah tinggi.
  • Kadar gula dalam darah tinggi.
  • Punya kebiasaan merokok.
  • Stres.
  • Kurang aktif bergerak.
  • Penggunaan obat-obatan terlarang.
  • Pada wanita, mengalami preeklamsia selama kehamilan juga bisa meningkatkan risiko penyakit jantung.

Gejala Infark Miokard Akut yang Perlu Diwaspadai

Gejala serangan jantung yang paling umum adalah nyeri dada dan sesak napas, tapi gejala tersebut bisa sangat bervariasi. Berikut gejala infark miokard akut yang perlu diwaspadai:

  • Nyeri dada

Sebanyak tiga perempat pasien dengan infark miokard akut mengalami nyeri dada bagian tengah yang menjalar ke lengan, bahu, leher, atau rahang. Rasa nyerinya dijelaskan seperti dada mendapat tekanan, diremas, sakit, terbakar, atau bahkan rasa nyeri yang tajam. Rasa nyeri juga seringkali menjalar ke lengan atau leher kiri. Nyeri dada juga bisa disertai dengan berkeringat, mual, dispnea, kelelahan, dan atau jantung berdebar.

  • Sesak napas

Gejala infark miokard satu ini mungkin sama seperti angina atau mengindikasikan gagal jantung.

  • Gejala tidak biasa

Pada wanita, pria yang lebih tua, dan pengidap diabetes, mungkin bisa mengalami gejala yang tidak biasa. Gejala tersebut bisa berupa rasa tidak nyaman pada perut dan sakit kepala. Pada pengidap lanjut usia, gejala infark miokard akut bisa berupa kondisi mental yang berubah.

Bila kamu mengalami gejala tersebut, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter. Deteksi dini bisa mencegah serangan jantung dan berbagai komplikasinya yang berbahaya. Selain itu, penting juga untuk mengurangi faktor risiko infark miokard akut, seperti tekanan darah tinggi, kolesterol dan kadar gula darah tinggi, dengan mengonsumsi obat-obatan sesuai anjuran dokter. 

Kamu bisa mendapatkan obat dan vitamin yang kamu butuhkan untuk mengatasi masalah kesehatan tersebut melalui aplikasi Halodoc saja. Yuk, download Halodoc sekarang juga di Apps Store dan Google Play untuk mendapatkan solusi kesehatan terlengkap dengan mudah.

Referensi:
Healthline. Diakses pada 2022. Acute Myocardial Infarction (heart attack)
Patient. Diakses pada 2022. Acute Myocardial Infarction.
CNN. Diakses pada 2022. Dialami Azyumardi Azra, Apa Itu Acute Inferior Myocardial Infarction?