Waspada, Ini Gejala Kanker Vulva yang Perlu Diperhatikan
“Gejala utama kanker vulva adalah rasa nyeri dan terasa gatal pada area vulva yang berlangsung dalam waktu yang terbilang lama. Gejala kanker vulva lainnya, yaitu benjolan pada labia dan terjadi penebalan pada area ini, perubahan kulit pada vulva, seperti tumbuhnya kutil, dan keluar darah atau cairan yang tidak wajar sebelum waktunya menstruasi.“
Halodoc, Jakarta – Mutasi sel yang berkembang secara abnormal dan tidak terkendali bisa menyebabkan kanker. Kanker bisa terjadi pada organ tubuh mana saja dan menyebar dengan cepat jika tidak segera ditangani. Salah satunya jenis kanker yang mungkin jarang didengar, yaitu kanker vulva.
Kanker vulva terjadi ketika sel abnormal menyerang bagian terluar dari organ reproduksi perempuan. Kanker vulva sering juga menyerang bagian klitoris dan bagian dalam dari bibir vagina. Namun, dibandingkan dengan kanker uterus atau kanker ovarium yang kerap dialami perempuan, kanker vulva terbilang sebagai kondisi yang jarang terjadi. Biasanya, wanita yang berusia di atas 50 tahun lebih berisiko untuk terserang kanker ini. Simak selengkapnya mengenai kanker vulva di sini!
Gejala dan Faktor Risiko Kanker Vulva
Gejala utama ketika seseorang terserang kanker vulva adalah rasa nyeri pada area vulva. Rasa nyeri ini juga terasa ketika buang air kecil atau berhubungan intim. Lalu, area vulva terasa gatal dan berlangsung dalam waktu yang terbilang lama.
Selain itu, gejala kanker vulva juga benjolan pada labia dan terjadi penebalan pada area ini, perubahan kulit pada vulva, seperti tumbuhnya kutil, dan keluar darah atau cairan yang tidak wajar sebelum waktunya menstruasi.
Baca juga: Harus Tahu, Masalah Menstruasi yang Enggak Boleh Diabaikan
Seiring dengan bertambahnya usia, risiko terjadinya kanker vulva pada perempuan bisa semakin meningkat. Biasanya, rata-rata usia kanker vulva mulai terdiagnosis adalah 65 tahun. Perempuan yang tidak terlindungi dari virus HPV juga rentan mengalami kanker vulva. Risiko juga sama tingginya pada perempuan yang merokok, terinfeksi oleh virus HIV, dan memiliki riwayat kanker tahap awal.
Jika kamu mengalami gejala yang sudah disebutkan di atas, sebaiknya segera periksakan diri ke rumah sakit. Kamu bisa membuat janji dengan dokter melalui aplikasi Halodoc. Perlu dipahami, benjolan pada vulva, rasa nyeri maupun gatal, mengalami perdarahan di luar siklus menstruasi, dan perubahan tidak normal pada vulva, termasuk perubahan warna bisa menjadi gejala yang tidak boleh disepelekan.
Baca juga: Lichen Sclerosus Dapat Memicu Kanker Vulva?
Pengobatan dan Pencegahan Kanker Vulva
Pemeriksaan awal yang dilakukan dokter untuk mendiagnosis kanker vulva adalah memeriksa area panggul untuk mengidentifikasi adanya perubahan. Jika diperlukan, dokter akan melakukan biopsi. Jika kanker berhasil terdeteksi melalui biopsi, biasanya kamu menjalani serangkaian pemeriksaan terkait kanker lainnya.
Baca juga: Inilah 4 Fase Menstruasi pada Wanita
Pilihan pengobatan kanker vulva bergantung pada jenis dan besar kanker serta sejauh apa kanker ini telah menyebar. Jika kanker berukuran kecil dan hanya ada di satu titik, pengobatan bisa dilakukan menggunakan sinar laser untuk mematikan area kulit yang mengandung sel kanker.
Tindakan pembedahan dilakukan untuk mengangkat sel yang abnormal dan jaringan yang tidak sehat. Jika kanker berukuran besar, dokter melakukan operasi pengangkatan vulva sepenuhnya. Untuk bisa mencegah kanker vulva, lakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin agar masalah kesehatan bisa terdeteksi lebih dini.
Hindari kebiasaan buruk dan tidak sehat serta berbagai faktor lain yang meningkatkan risiko terjadinya kanker vulva. Lakukan hubungan intim dengan aman dan jangan abaikan jika terjadi perubahan pada area vulva.