Waspada, Ini Faktor Risiko Pemicu Bakteremia
Halodoc, Jakarta – Bakteremia adalah infeksi yang disebabkan oleh bakteri yang memasuki aliran darah. Ini juga dapat disebut sebagai septikemia, sepsis, syok septik, keracunan darah, atau bakteri dalam darah.
Bakteremia biasanya dimulai dengan infeksi kecil yang terlokalisasi, seperti sayatan yang terinfeksi, infeksi saluran kemih atau jenis infeksi lainnya. Kadang-kadang individu bahkan tidak tahu di mana infeksi berada pada tahap awal, karena mereka tidak melihat tanda-tanda atau gejala infeksi saat infeksi berada di satu lokasi.
Sebagai contoh, seseorang mengalami gigi yang terinfeksi. Pada awalnya, kamu merasakan sakit gigi ringan. Kemudian, saat infeksi berlanjut, sakit gigi menjadi semakin menyakitkan dan menggunakan obat kumur sekalipun malah semakin memburuk. Dan tanpa sadar dari sakit gigi yang dialami gejala lanjutannya adalah demam, kedinginan, cepat lelah, dan infeksi tersebut kian memburuk dan memasuki aliran darah.
Baca juga: Alat-Alat Medis yang Enggak Steril Picu Bakteremia, Benarkah?
Makanan bisa menjadi salah satu faktor risiko yang bisa memicu bakteremia. Karenanya, makanan harus steril agar kamu tetap sehat. Soalnya ketika sudah terinfeksi sangat bisa menyebabkan masalah parah.
Kamu dapat mengembangkan bakteremia walaupun sedang berada dalam lingkungan steril sekalipun, seperti rumah sakit karena hal-hal sejumlah cara di lingkungan medis, termasuk yang berikut ini:
-
Dokter menggunakan jarum yang terkontaminasi;
-
Diberi kateter yang tidak bersih sehingga menyebabkan bakteremia;
-
Keracunan darah; dan
-
Operasi yang dilakukan dalam kondisi tidak sehat atau tidak steril
Bagaimana caranya mengetahui situasi steril yang seharusnya menghindarkan kamu dari penyakit justru memicu bakteremia? Coba kamu amati, jika setelah menerima suntikan, prosedur medis atau gigi, kamu justru merasakan sakit yang tidak wajar, itu bisa jadi tanda-tanda keracunan darah.
Adapun kondisinya adalah sebagai berikut panas dingin, detak jantung yang cepat atau jantung berdebar, mual atau sakit perut, demam tinggi, dan pucat. Sejatinya, gejala-gejala tersebut merupakan penanda kamu mungkin mengalami keracunan darah. Kamu harus segera dirawat di rumah sakit untuk mendapatkan antibiotik. Penting untuk mendapatkan perawatan dengan sangat cepat, karena infeksi darah seperti ini dapat menjadi sangat serius dengan sangat cepat.
Baca juga: Awas, Pneumonia Bisa Sebabkan Bakteremia
Ketika infeksi darah terjadi di rumah sakit, bukan tak mungkin terjadi kelalaian medis. Infeksi ini sangat serius, dan seseorang yang mengidap bakteremia berisiko tinggi mengalami syok septik yang pada akhirnya dapat menyebabkan kematian.
Kontaminasi bakteri pada produk darah, umumnya terjadi pada trombosit yang disimpan pada suhu kamar. Meningkatkan kualitas metode pengumpulan, penanganan, dan penyimpanan produk darah sejatinya dapat mengurangi kontaminasi bakteri di produk darah.
Bakteremia dapat menyebabkan endokarditis, paling umum dengan Staphylococcal, Streptococcal, atau Enterococcal dan lebih jarang dengan bacteremia gram negatif atau fungemia.
Baca juga: Melakukan Vaksinasi dapat Mencegah Pneumonia, Benarkah?
Pasien dengan penyakit jantung struktural (misalnya, penyakit katup, anomali kongenital tertentu), katup jantung prostetik, atau prostesis intravaskular lainnya cenderung mengalami endokarditis.
Stafilokokus dapat menyebabkan endokarditis bakteri, terutama pada pengguna narkoba suntikan, dan biasanya melibatkan katup trikuspid. Staphylococcus juga merupakan penyebab paling umum penyebaran osteomielitis vertebral dan diskitis secara hematogen.
Kalau ingin mengetahui lebih banyak mengenai faktor pemicu bakteremia, bisa tanyakan langsung ke Halodoc. Dokter-dokter yang ahli di bidangnya akan berusaha memberikan solusi terbaik untukmu. Caranya, cukup download aplikasi Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Contact Doctor kamu bisa memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan