Waspada, Ini Cara Penularan Penyakit Mulut dan Kuku
“Penyakit mulut dan kuku umumnya tidak menyebabkan kematian pada hewan dewasa, namun ia bisa sangat mematikan terhadap hewan yang berusia muda. Penyakit ini disebabkan oleh virus yang hidup di tulang, kelenjar, dan susu setelah masuk ke tubuh hewan.”
Halodoc, Jakarta – Penyakit mulut dan kuku atau PMK adalah sebuah penyakit menular akibat virus yang banyak menyerang hewan ternak. Penyakit ini dapat menyebar dari hewan ke hewan maupun dari manusia dalam beberapa situasi. Hewan dengan kuku terbelah, seperti kerbau, sapi, domba, kambing, unta, rusa, dan babi tercatat sangat rentan terhadap PMK.
Penyakit ini umumnya tidak mematikan terhadap hewan dewasa, namun bisa sangat mematikan terhadap hewan yang berusia muda. Virus Apthae epizootecae tipe A merupakan penyebab PMK yang termasuk dalam keluarga Picornaviridae dan genus Apthovirus. Virus dapat hidup di tulang, kelenjar, dan susu setelah masuk ke tubuh hewan.
Cara Penularan Penyakit Mulut dan Kuku
Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) dapat menyebar dari hewan ke hewan dan dari manusia melalui berbagai cara, termasuk inseminasi buatan dan inhalasi. Namun, penularan paling sering melalui perkawinan alami atau buatan atau inhalasi.
Menghirup dan menyentuh langsung adalah dua cara penularan yang paling umum. Selain itu, ada beberapa cara penularan PMK yang mungkin terjadi, seperti:
- Kontak langsung antar hewan melalui paparan cairan pernafasan, pilek, atau serpihan kulit dari hewan yang sakit.
- Kontak tidak langsung melalui perantara manusia. Contohnya, manusia bisa membawa virus ke hewan lain setelah mengurus hewan yang sakit dengan menggunakan tangan atau alat yang sama.
- Kontak tidak langsung tanpa perantara manusia, seperti dari mobil angkutan, peralatan, alas, atau kandang yang terkontaminasi.
- Sisa makanan yang telah terkontaminasi produk hewan, seperti daging dan tulang dari hewan tertular.
- Penyebaran penyakit melalui udara atau angin.
Gejala Penyakit Mulut dan Kuku yang Perlu Diwaspadai
Hewan yang mengidap PMK pada awalnya akan menunjukkan perilaku yang berbeda. Hewan yang tadinya sehat akan menjadi lebih pendiam, tampak lemas, dan lebih suka berbaring. Virus ini juga menyebabkan nafsu makan berkurang.
Selain itu, ada beberapa gejala umum yang menandakan hewan mengidap PMK, antara lain:
- Demam hingga 41 derajat Celsius disertai menggigil.
- Penurunan produksi susu pada sapi perah selama 2-3 hari secara drastis.
- Produksi air liur berlebihan (hipersalivasi).
- Air liur berbusa.
- Pembengkakan pada kelenjar submandibula.
- Sering menunjukkan gerakan menggertakkan gigi, menggosok mulut, dan menendang kaki.
- Penurunan berat badan.
- Hilangnya kontrol panas dalam tubuh.
Lepuhan juga dapat muncul di mulut, puting susu, dan celah di antara kuku jika hewan telah mengidap virus untuk waktu yang lama. Virus ini juga dapat menyebabkan kuku yang terluka dan lepas.
Meski jarang menular pada manusia, tidak ada salahnya untuk tetap berhati-hati. Kondisi kesehatan hewan dan kebersihan kandang harus selalu diperhatikan, terutama bagi pemilik peternakan.
Itulah penjelasan seputar cara penularan penyakit mulut dan kuku pada hewan ternak. Apabila kamu perlu pemeriksaan medis, cobalah berkonsultasi ke dokter. Kamu bisa mengunjungi rumah sakit pilihan melalui aplikasi Halodoc. Tunggu apa lagi, yuk segera download Halodoc sekarang juga!