Waspada, Ini Cara COVID-19 Memengaruhi Kesehatan Otak

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   12 Agustus 2021
Waspada, Ini Cara COVID-19 Memengaruhi Kesehatan OtakWaspada, Ini Cara COVID-19 Memengaruhi Kesehatan Otak

“Salah satu efek jangka panjang yang perlu diwaspadai pengidap COVID-19 adalah masalah kesehatan otak. Beberapa cara COVID-19 memengaruhi kesehatan otak adalah dengan menyebabkan peradangan atau ensefalitis, memicu gangguan mental, dan sindrom kelelahan kronis.”

Halodoc, Jakarta – Lebih dari satu tahun pandemi COVID-19. para peneliti masih bekerja tanpa lelah untuk lebih memahami virus corona dan implikasi kesehatan jangka pendek serta jangka panjangnya. Satu yang belakangan ini disorot oleh Centers for Disease Control and Prevention (CDC) adalah cara COVID-19 memengaruhi kesehatan otak. 

Menurut CDC, salah satu efek jangka panjang yang dapat dialami pengidap dan penyintas COVID-19 adalah kesulitan berpikir dan berkonsentrasi. Gejala tersebut telah diidentifikasi dalam banyak pasien long hauler yang mengalami gejala enam bulan atau lebih, seperti yang ditunjukkan dalam tinjauan medis di JAMA pada September 2020 lalu.

Baca juga: Ini Beragam Kebiasaan yang Dapat Merusak Otak

Cara COVID-19 Memengaruhi Kesehatan Otak

Meski ada kemungkinan COVID-19 memengaruhi kesehatan otak, tidak semua pengidap dan penyintas penyakit ini akan mengalaminya. Namun, tak ada salahnya untuk mewaspadai beberapa kondisi berikut ini:

  1. Ensefalitis COVID

Salah satu efek infeksi COVID-19 terhadap otak adalah ensefalitis COVID, atau radang otak. Data awal dari studi Oktober 2020 yang diterbitkan di Journal of the Neurological Sciences menunjukkan bahwa hingga 13 persen dari orang yang terinfeksi COVID-19 dan yang memiliki komplikasi neurologis berpotensi mengalami beberapa bentuk ensefalitis.

Stephen Hurlbut, MD., ahli saraf dengan Texas Health Harris Methodist Hospital mengatakan, ensefalitis yang disebabkan oleh COVID-19 mungkin menyebabkan masalah jangka panjang, seperti demensia dini atau stroke.

  1. Masalah Kesehatan Mental

Gejala psikiatri juga telah dilaporkan pada orang yang mengidap long COVID-19. Sebuah studi yang diterbitkan di JAMA Psychiatry pada Februari 2021 menemukan bahwa sekitar 24 persen pasien pulih dari COVID-19 infeksi berat, memiliki risiko depresi dan/atau gangguan kecemasan umum. Studi yang sama juga menemukan hubungan antara pasien yang pulih dari COVID-19 parah dan gangguan stres pasca-trauma (PTSD).

  1. Sindrom Kelelahan Kronis

Sejumlah sindrom pasca-virus yang melibatkan otak juga telah terlihat pada penyintas COVID-19, seperti sindrom kelelahan kronis/myalgic encephalomyelitis (CFS/ME). Sindrom ini ditandai dengan kelelahan ekstrem yang juga bisa menyebabkan masalah memori dan kesulitan berkonsentrasi.

Baca juga: Tingkatkan Kesehatan Otak dengan 6 Jenis Makanan Ini

Tips Dukung Kesehatan Otak

Bila kamu telah sembuh dari COVID-19, ada beberapa tips untuk membangun kembali kesehatan neurologis, agar terhindar dari efek serius, yaitu:

  • Terlibat dalam kegiatan yang merangsang mental. Dengan cara yang sama seperti melatih otot-otot di tubuh, kamu bisa melatih otak melalui stimulasi mental. Mulailah dengan hal-hal yang kamu sukai, seperti teka-teki silang atau permainan Sudoku.
  • Konsumsi makanan yang baik untuk otak. Diet sehat bermanfaat bagi setiap organ dalam tubuh, termasuk otak. Mengonsumsi makanan yang terdiri dari sayuran berdaun hijau, ikan, kacang-kacangan dan biji-bijian akan meningkatkan kesehatan pembuluh darah otak dan membantu mencegah gangguan serebrovaskular seperti stroke.
  • Olahraga rutin. Olahraga bermanfaat bagi hampir setiap aspek kesehatan, mulai dari mengurangi risiko penyakit jantung, memperkuat otot dan tulang, hingga meningkatkan kesehatan otak.
  • Hentikan gaya hidup tidak sehat. Misalnya, kebiasaan merokok, mengonsumsi alkohol, atau obat-obatan terlarang. Semua hal itu bisa mengganggu kesehatan saraf.
  • Lakukan meditasi. Hanya mengambil beberapa tarikan napas panjang dapat membantu melepas stres, meningkatkan kekebalan tubuh, dan memperbaiki suasana hati.
  • Tidur yang cukup dan berkualitas. Manfaat tidur bagi otak tidak dapat diukur, saking banyaknya. Dengan tidur, otak dapat melakukan “pengaturan ulang” jaringan saraf, membersihkan limbah, dan menyediakan waktu henti untuk berbagai sistem.

Itulah pembahasan mengenai cara COVID-19 memengaruhi kesehatan otak dan tips yang bisa membantu. Bila kamu butuh informasi lebih lanjut mengenai cara menjaga kesehatan otak, kamu bisa tanyakan pada dokter di aplikasi Halodoc kapan saja.

Referensi:
JAMA Network. Diakses pada 2021. As Their Numbers Grow, COVID-19 “Long Haulers” Stump Experts.
Journal of the Neurological Sciences. Diakses pada 2021. Neurological Complications Of Coronavirus Infection; a Comparative Review And Lessons Learned During The Covid-19 Pandemic.
JAMA Psychiatry. Diakses pada 2021. Posttraumatic Stress Disorder in Patients After Severe COVID-19 Infection.
CDC. Diakses pada 2021. Post-COVID Conditions.
Livestrong. Diakses pada 2021. How COVID Can Affect Brain Health, and 9 Ways to Strengthen Yours.