Waspada, Ini Bahaya Self Diagnosis Kondisi Kesehatan Mental
“Self diagnosis adalah perilaku saat seseorang mencoba menentukan kondisi kesehatan mental mereka sendiri. Perilaku ini dapat berbahaya karena dapat dapat memperparah kondisi kesehatan mental.”
DAFTAR ISI:
- Apa itu Self Diagnose?
- Bahaya Self Diagnosis Kondisi Kesehatan Mental
- Hubungi Psikolog dan Psikiater Ini untuk Atasi Gangguan Kesehatan Mental
Halodoc, Jakarta – Di era keterbukaan informasi seperti saat ini nyatanya telah membuat kesadaran akan kondisi kesehatan mental di kalangan masyakat terutama generasi muda semakin meningkat.
Percakapan terbuka mengenai kecemasan, depresi, serta berbagai masalah mental lainnya semakin sering terjadi, terutama di media sosial. Meskipun perkembangan ini memiliki dampak positif dalam mengurangi stigma seputar kesehatan mental, namun ada tantangan baru yang timbul yakni self diagnose atau upaya mendiagnosis diri sendiri dengan dasar informasi dari internet.
Apa itu Self Diagnose?
Self diagnose atau diagnosis diri sendiri, adalah tindakan saat seseorang mencoba menentukan kondisi kesehatan mental mereka sendiri tanpa bantuan profesional.
Ini sering terjadi saat seseorang mencari informasi dari berbagai sumber seperti artikel online, mengikuti kuis di media sosial, atau mencocokkan gejala yang mereka alami dengan deskripsi gangguan mental tertentu.
Praktik self diagnosis ini dapat berbahaya karena individu hanya mengandalkan pengetahuan dan pengalaman pribadi mereka sendiri, tanpa dukungan atau validasi dari profesional kesehatan mental.
Asumsi yang dibuat dalam self diagnosis bisa saja tidak akurat atau bahkan keliru. Sebab, tanpa evaluasi dan diagnosa yang tepat dari seorang profesional, self diagnosis dapat mengarah pada kesimpulan yang tidak benar dan keputusan yang tidak tepat dalam mengelola kesehatan mental.
Bahaya Self Diagnosis Kondisi Kesehatan Mental
Self diagnosis dalam kasus penyakit mental dapat membawa risiko yang besar.
Situasi semacam ini dapat memperparah kondisi kesehatan mental atau bahkan membuatnya sulit untuk diobati.
Selain itu, melakukan self diagnosis juga dapat meningkatkan tingkat kecemasan dan depresi, serta meningkatkan risiko perilaku berbahaya seperti menyakiti diri sendiri, atau bahkan mencoba bunuh diri.
Selain berdampak pada diri sendiri, proses diagnosis diri juga dapat menimbulkan stres dan kecemasan pada orang-orang terdekat.
Orang lain bisa jadi semakin khawatir jika kamu memiliki penyakit mental, meskipun pada kenyataannya tidak demikian.
Selain itu, stigma buruk di masyarakat bisa membuat orang merasa malu untuk mencari bantuan psikolog atau psikiater akan membuat kondisi berkembang semakin parah dan membuatnya jadi lebih sulit diobati.
Hubungi Psikolog dan Psikiater Ini untuk Atasi Gangguan Kesehatan Mental
Untuk menghindari risiko dan bahaya yang terkait dengan self diagnosis kondisi kesehatan mental, penting untuk tidak mengandalkan penilaian diri sendiri.
Jika kamu atau orang tersayang memiliki tanda-tanda atau gejala gangguan kesehatan mental, segera hubungi ahlinya di Halodoc.
Nah, berikut beberapa psikolog dan psikiater berpengalaman yang bisa kamu hubungi.
Para ahli ini juga mendapatkan rating yang baik dari para pasien yang sebelumnya mereka tangani.
Ini daftarnya:
Kamu bisa menghubungi dokter spesialis dengan mudah melalui layanan kesehatan online Halodoc yang tersedia 24/7.
Kamu pun tidak perlu cemas karena privasi kamu akan terjaga dengan aman ketika menggunakan layanan Halodoc.
Jangan khawatir jika dokter tidak tersedia atau sedang offline saat kamu berkonsultasi, kamu masih dapat membuat janji konsultasi di waktu lain melalui aplikasi Halodoc.
Ayo segera hubungi dokter melalui Halodoc sekarang juga!
Referensi:
Psychology Today. Diakses pada 2020. The Dangers of Self-Diagnosis.
Life Adjustment Team. Diakses pada 2024. The Dangers of Self-Diagnosing a Mental Illness
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan