Waspada, Ini 7 Bahaya Kebiasaan Konsumsi Minuman Manis
“Hati-hati, kebiasaan minum minuman kekinian yang tinggi gula bisa berbahaya bagi kesehatan, mulai dari berat badan berlebih hingga kerusakan gigi.”
Halodoc, Jakarta – Sekarang ini, berbagai minuman kekinian menjamur di mana-mana, mulai dari teh, kopi, dan variasi minuman lainnya. Namun, sadarkah kamu bahwa minuman tersebut mengandung gula yang cukup tinggi?
Melansir dari Mount Alvernia Hospital, Singapura, minuman manis, seperti milk tea, brown sugar milk tea dengan bubble, dan lain-lain memiliki kadar gula yang berkisar antara 8-10 sendok teh!
Bayangkan bila kamu mengonsumsi minuman kekinian tersebut secara rutin. Kebiasaan mengonsumsi minuman manis sudah diketahui berbahaya bagi kesehatan, karena bisa menyebabkan berbagai masalah kesehatan yang serius. Simak ulasannya lebih lanjut di sini.
Minuman Manis Tinggi Kalori dan Gula
Berbicara mengenai peringkat minuman terbaik untuk kesehatan, minuman manis jelas berada di peringkat paling bawah. Minuman tersebut memberikan begitu banyak kalori dan hampir tidak ada nutrisi lain.
Meski tinggi kalori, mengonsumsi minuman manis tidak memberikan rasa kenyang yang sama seperti mengonsumsi makanan padat.
Penelitian menunjukkan, orang yang mengonsumsi minuman manis, sering kali tidak mengimbangi asupan kalori yang masuk dari minuman tersebut dengan makan lebih sedikit.
Perlu diketahui, rata-rata minuman kaleng yang manis atau jus buah, memberikan sekitar 150 kalori yang hampir semuanya berasal dari gula tambahan.
Bila kamu minum hanya satu dari minuman manis tersebut setiap hari, dan tidak mengurangi kalori dari makanan, kamu bisa mengalami peningkatan berat badan hingga 2,2 kilogram dalam setahun.
Tidak hanya penambahan berat badan, kebiasaan minum minuman yang tinggi gula juga meningkatkan risiko masalah kesehatan serius yang bisa berakibat fatal.
Dampak Konsumsi Minuman Manis bagi Kesehatan
Berikut bahaya mengonsumsi minuman manis secara rutin:
1. Obesitas
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, minuman kekinian yang tinggi gula bisa memberikan kalori yang banyak.
Namun, kebanyakan orang yang punya kebiasaan minuman manis tidak mengimbanginya dengan mengurangi kalori dari makanan yang dikonsumsinya.
Inilah yang menyebabkan kebiasaan tidak sehat tersebut bisa meningkatkan berat badan yang berujung pada obesitas.
Berat badan berlebih atau obesitas juga bisa meningkatkan risiko berbagai masalah kesehatan, seperti diabetes tipe 2, penyakit jantung, osteoarthritis, sleep apnea dan masalah pernapasan, dan masih banyak lagi.
2. Diabetes tipe 2
Dampak kebiasaan minum minuman manis lainnya yang juga sudah jelas terbukti adalah diabetes tipe 2.
Seseorang yang mengonsumsi minuman manis secara teratur, 1-2 kaleng sehari atau lebih, memiliki risiko 26 persen lebih besar terkena diabetes tipe 2 dibanding orang yang jarang mengonsumsi minuman tersebut.
Risiko bahkan lebih besar pada orang dewasa muda dan orang Asia.
3. Penyakit jantung
Sebuah penelitian yang diikuti 40.000 pria selama dua dekade menemukan, bahwa mereka yang rata-rata minum satu kaleng minuman manis per hari memiliki risiko 20% lebih tinggi terkena serangan jantung, atau meninggal akibat serangan jantung dibandingkan pria yang jarang mengonsumsi minuman manis.
Sebuah studi pada wanita juga menemukan hal yang serupa dalam hubungan minuman manis dengan penyakit jantung.
Studi Kesehatan Perawat, yang melacak kesehatan hampir 90.000 wanita selama dua dekade, menemukan bahwa wanita yang minum lebih dari dua porsi minuman manis setiap hari, memiliki risiko 40 persen lebih tinggi terkena serangan jantung atau kematian akibat penyakit jantung, daripada wanita yang jarang minum minuman manis.
Hal itu karena orang yang minum banyak minuman manis cenderung memiliki berat badan berlebih yang bisa meningkatkan faktor risiko penyakit jantung, seperti kolesterol tinggi, tekanan darah tinggi, dan lain-lain.
4. Nyeri sendi (gout)
Menurut sebuah penelitian, kebiasaan mengonsumsi minuman manis setiap hari juga meningkatkan risiko asam urat sebanyak 75 persen lebih tinggi daripada orang yang jarang meminumnya.
5. Penyakit ginjal
Minuman tinggi gula bisa menyebabkan obesitas, diabetes, dan hipertensi, yang semuanya itu merupakan faktor risiko untuk penyakit ginjal.
6. Penyakit hati non-alkohol
Sebuah studi baru-baru ini diterbitkan dalam jurnal Clinical Gastroenterology and Hepatology menemukan, bahwa minum satu atau lebih minuman manis setiap hari selama lima sampai tujuh tahun dapat menyebabkan penyakit hati berlemak.
7. Kerusakan gigi
Bahaya mengonsumsi minuman manis lainnya yang mungkin sudah diketahui banyak orang adalah kerusakan gigi. Hal itu karena bakteri dalam mulut bisa menggerogoti sisa gula yang ditinggalkan minuman tidak sehat tersebut.
Saat bakteri mengonsumsi gula, ia mulai menghasilkan asam yang akan mengikis email gigi kamu. Akibatnya, gigi menjadi lebih tipis dan rapuh, sehingga kamu berisiko mengalami gigi berlubang.
Mengingat ada berbagai dampak kesehatan yang berbahaya akibat kebiasaan mengonsumsi minuman manis, cobalah mulai mengurangi konsumsi minuman kekinian dari sekarang.
American Heart Association merekomendasikan konsumsi gula agar tidak lebih dari 9 sendok teh untuk pria, dan kurang dari 6 sendok teh pada wanita setiap harinya.
Selain membatasi asupan gula, kamu juga perlu memenuhi kebutuhan nutrisi tubuh agar tetap sehat.
Hubungi dokter spesialis gizi yang ada di Halodoc jika kamu memiliki pertanyaan lebih lanjut seputar dampak minuman manis bagi kesehatan. Dokter andalan yang tersedia 24 jam di Halodoc akan membantu dan menemanimu untuk mendapatkan pola hidup yang lebih sehat.
Referensi:
Centers for Disease Control and Prevention. Diakses pada 2024. Get the Facts: Sugar-Sweetened Beverages and Consumption.
Harvard School of Public Health. Diakses pada 2024. Sugary Drinks.
Mount Alvernia Hospital. Diakses pada 2024. What’s In My Bubble Tea?
Centers for Disease Control and Prevention. Diakses pada 2024. Health Effects of Overweight and Obesity.
Ohio State Health & Discovery. Diakses pada 2024. The other drink that’s bad for your liver.
American Heart Association. Diakses pada 2022. How much sugar is too much?
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan