Waspada, Ini 5 Gejala saat Seseorang Keracunan Insektisida
“Ada beberapa gejala keracunan insektisida yang perlu diwaspadai. Seperti mual, muntah, sakit kepala, kelelahan, hingga iritasi pada kulit dan mata.”
Halodoc, Jakarta – Keracunan insektisida bisa terjadi tanpa sengaja. Misalnya, ketika kamu hendak menyemprot obat serangga, tapi malah tersemprot muka sendiri. Bisa juga anak kecil yang memain-mainkan produk rumah tangga, malah tanpa sengaja meminum salah satu produk insektisida.
Keracunan insektisida bisa memiliki gejala berbeda, tergantung dari jenis racun dan paparannya. Lantas, seperti apa gejala yang terjadi saat seseorang mengalami keracunan insektisida?
Gejala Keracunan Insektisida
Paparan yang tidak disengaja atau paparan berlebihan terhadap insektisida dapat menimbulkan gejala keracunan yang serius. Meskipun sebagian besar insektisida memiliki risiko kecil pemicu bahaya terhadap kesehatan, tetapi bisa jadi berdampak spesifik bila hal tak diinginkan tanpa sengaja terjadi.
Nah, paparan insektisida cenderung menghasilkan gejala mulai dari mual, muntah, sakit kepala, pusing, dan sesak napas.
1. Sakit kepala
Biasanya gejala ini muncul karena tanpa sengaja terhirup atau tertelan insektisida. Aroma yang terlalu kuat dari kandungan senyawa kimia pada insektisida dapat memicu orang mengalami sakit kepala yang parah.
2. Mual
Gejala keracunan insektisida bisa dimulai dari ringan sampai berat. Mual, termasuk gejala keracunan insektisida ringan. Namun, kalau mualnya sudah sangat parah, bisa jadi berbahaya juga.
3. Muntah
Muntah biasanya menjadi kondisi yang diharapkan buat orang yang mengalami keracunan insektisida, apalagi kalau keracunannya karena tertelan. Namun, kalau muntahnya tidak kunjung berhenti, justru malah berbahaya dan bisa menyebabkan dehidrasi.
4. Kelelahan
Insektisida jenis apa pun biasanya bekerja mengganggu sistem saraf pada serangga. Itulah sebabnya, meski tidak secara fatal, bila seseorang terpapar insektisida, ini bisa menyebabkan gejala keracunan seperti kelelahan. Senyawa kimia pada insektisida bisa memicu ketidakseimbangan natrium/kalium yang mencegah transmisi normal impuls saraf.
5. Iritasi mata atau kulit
Keracunan insektisida juga bisa mengakibatkan gejala iritasi mata ataupun kulit. Iritasi yang ditimbulkan pada mata bisa berakibat pada mata bengkak, perih, dan sensasi terbakar. Herbisida, fungisida, insektisida, dan fumigan dapat menyebabkan iritasi mata atau cedera melalui kontak langsung yang bahkan bisa memicu kerusakan permanen.
Kelompok yang Berisiko Mengalami Keracunan Insektisida
Menurut World Health Organization (WHO), keracunan insektisida bisa menyebabkan dampak jangka panjang. Contohnya gangguan reproduksi, gangguan perkembangan janin, kerusakan sistem saraf, ketidakseimbangan hormon, serta sistem kekebalan.
Keracunan insektisida bisa terjadi pada siapa saja. Namun, anak-anak dan ibu hamil lebih rentan mengalami kondisi ini. Anak-anak lebih rentan terhadap insektisida karena:
- Luas permukaan kulit anak-anak relatif lebih kecil ketimbang orang dewasa. Begitu juga berat badan anak. Sehingga, kalau dosis yang sama terpapar, anak kecil lebih berdampak ketimbang orang dewasa.
- Anak-anak kurang mampu menghadapi efek racun insektisida karena metabolisme mereka belum mencapai kematangan.
- Bayi dan anak kecil lebih banyak menghabiskan waktu mengeksplorasi, dan belum bisa membedakan mana yang berbahaya dan mana yang tidak. Ini bisa menyebabkan kelompok usia ini jauh berisiko mengalami keracunan.
- Paparan insektisida selama kehamilan dapat berdampak buruk pada perkembangan anak dalam jangka pendek atau panjang. Itulah sebabnya bumil harus menghindari paparan dan segera melakukan penanganan bila terpapar insektisida.
Itulah informasi mengenai gejala saat seseorang keracunan insektisida. Kalau kamu mengalami keluhan kesehatan, atau ingin tahu lebih banyak mengenai informasi kesehatan lainnya tanyakan saja pada dokter dan janji medis melalui Halodoc. Yuk, download Halodoc sekarang juga!