Waspada, Ini 2 Komplikasi dari Kondisi Perikarditis

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   13 Agustus 2019
Waspada, Ini 2 Komplikasi dari Kondisi PerikarditisWaspada, Ini 2 Komplikasi dari Kondisi Perikarditis

Halodoc, Jakarta - Perikardium merupakan selaput kantong yang berada di area sekitar jantung, berfungsi sebagai penahan jantung agar tidak mengalami pergeseran sekaligus menjadi pelumas dari organ tersebut. Nah, penyakit perikarditis ini terjadi ketika perikardium mengalami peradangan atau iritasi. Umumnya, perikarditis banyak menyerang orang-orang di usia muda produktif hingga paruh baya, atau antara 20 hingga 50 tahun. 

Penyakit yang menyerang organ jantung menjadi momok yang ditakuti sebagian besar orang. Pasalnya, tidak sedikit dari komplikasi penyakit jantung berujung pada kematian. Gejalanya sering muncul hingga akhirnya memasuki tahapan yang lebih akut dan keterlambatan penanganan sering terjadi. Tidak mengherankan kalau kamu perlu waspada pada penyakit-penyakit yang berkaitan dengan jantung. 

Apa Saja Komplikasi Perikarditis?

Ada dua komplikasi perikarditis yang terjadi jika kelainan jantung ini tidak segera mendapatkan penanganan. Apa saja?

  • Perikarditis konstriktif. Ini disebabkan karena peradangan pada perikardium yang berlangsung dalam waktu lama dengan kondisi hilang timbul yang mengakibatkan munculnya jaringan parut. Akibatnya, perikardium menjadi kaku dan tidak bisa meregang dengan normal dan menghambat kerja jantung dan menghalangi gerakan jantung. 

  • Tamponade jantung atau cardiac tamponade. Komplikasi perikarditis ini terjadi ketika ada banyak cairan di dalam kantong perikardium. Akibatnya, jantung mengalami penekanan dan aliran darah ke jantung pun terhalangi. Tamponade jantung adalah kondisi yang serius dan harus segera ditangani. 

Baca juga: Kenali Lebih Dalam tentang Peradangan pada Perikardium

Kenali Gejala Perikarditis Sedini Mungkin

Supaya komplikasi perikarditis tidak terjadi, tentu kamu harus tahu gejala awal dari perikarditis. Penanganan yang tepat mengurangi dampak negatif terjadinya akibat yang fatal, sehingga pengobatan bisa lebih cepat dilakukan. Kamu bisa memilih sendiri dokter ahli jantung yang terbaik dan membuat janji di rumah sakit yang terdekat dengan lokasi tempat tinggalmu untuk memeriksakan kondisi kesehatanmu. 

Lalu, apa saja gejala dari perikarditis? Tanda pertama yang bisa dikenali adalah rasa nyeri pada dada yang begitu tajam. Rasa nyeri ini bisa menyebar hingga ke bagian pundak dan leher. Kamu juga merasa bahwa tubuh kamu pegal-pegal sepanjang hari meski kamu sudah banyak beristirahat. Rasa sakit lebih parah ketika kamu menarik napas dalam atau berganti posisi. Tidak hanya sakit, kamu juga mengalami sesak napas dan jantung berdebar tidak normal. 

Baca juga: Ketahui 5 Jenis Takikardia, Penyebab Detak Jantung Abnormal

Bagaimana Perikarditis Bisa Terjadi? 

Tahukah kamu jika infeksi virus adalah penyebab utama dari perikarditis? Sering kali, infeksi ini ditemui pada orang-orang yang sebelumnya terserang infeksi pada saluran napas bagian atas. Tidak hanya virus, infeksi karena bakteri dan jamur bisa menyebabkan perikarditis. Jika perikarditis terjadi berulang kali atau kambuhan, kelainan jantung ini dianggap sebagai kelainan autoimun. 

Mereka yang melakukan operasi jantung, memiliki riwayat kanker, TBC, HIV dan gagal ginjal memiliki risiko lebih tinggi untuk terserang perikarditis. Begitu pula dengan cedera karena kecelakaan, penggunaan obat-obatan tertentu seperti misalnya obat pengencer darah, obat perlambatan detak jantung, dan obat kejang, juga melakukan terapi radiasi memiliki risiko terserang perikarditis yang sama tingginya. 

Baca juga: Tanpa Cuci Darah, Apakah Gagal Ginjal Kronis Bisa Diobati?

Referensi:
NHLBI. (diakses pada 2019). Pericarditis. 
Mayo Clinic. (diakses pada 2019). Pericarditis. 
American Heart Association. (diakses pada 2019). What is Pericarditis?