Waspada Fistula Ani, Penyebab BAK Bernanah dan Berdarah
Halodoc, Jakarta – Pernahkah kamu merasa nyeri saat buang air kecil (BAK) dan tidak tahu apa penyebabnya? Coba perhatikan, jika hal itu disertai dengan keluarnya nanah atau darah, bisa jadi rasa nyeri yang muncul saat BAK adalah gejala dari penyakit fistula ani. Apa itu?
Fistula ani merupakan kondisi yang memicu munculnya saluran kecil di antara ujung usus dan kulit yang berada di sekitar anus. Ada banyak hal yang bisa memicu kondisi ini, namun kondisi kesehatan atau penyakit tertentu menjadi penyebab yang paling sering. Fistula ani biasanya berbarengan dengan penyakit, seperti tuberkulosis, penyakit Crohn, penyakit menular seksual, hingga kanker.
Gejala utama yang khas dari kondisi ini adalah rasa nyeri pada anus, serta terdapat lendir atau darah saat buang air kecil atau buang air besar. Pada dasarnya, fistula ani adalah penyakit yang terbentuk dari abses yang menyerang salah satu kelenjar kecil di dalam lubang anus. Abses tersebut kemudian berkembang, sehingga menyebabkan sumbatan dan terjadilah infeksi.
Ada beberapa gejala yang harus diwaspadai sebagai tanda dari penyakit ini. fistula ani sering memicu gejala berupa perubahan warna kulit di sekitar anus menjadi lebih merah, gatal, dan nyeri. Selain itu, sering juga muncul rasa sakit yang mengganggu saat duduk atau saat buang air besar dan buang aing kecil, demam, dan mudah merasa lemas.
Baca juga: Waspadai 6 Hal Ini Jika Buang Air Besar Berdarah
Penyebab Fistula Ani
Secara umum, kondisi ini terjadi karena dipicu oleh infeksi pada kelenjar anus yang menyebabkan timbulnya penumpukan nanah. Seiring berjalannya waktu, fistula ani kemudian membentuk saluran di bawah permukaan kulit, yaitu bagian yang terhubung pada kelenjar yang mengalami infeksi. Pada beberapa kasus, nanah bisa kering dengan sendirinya. Tapi jika tidak kunjung mengering, tindakan medis berupa operasi mungkin dibutuhkan untuk mengatasi kondisi ini.
Ada dua penyebab utama terjadinya fistula ani:
1. Infeksi pada Anus
Salah satu pemicu fistula ani adalah terdapat infeksi pada anus. Biasanya, kondisi ini juga disertai dengan abses atau penumpukan nanah pada bagian tubuh tersebut. Umumnya, nanah muncul setelah kelenjar kecil yang ada di dalam anus terinfeksi bakteri.
Infeksi lebih mudah menyerang orang yang memiliki daya tahan tubuh rendah atau mengidap penyakit, seperti HIV. Risiko infeksi juga meningkat pada orang yang pernah menjalani kemoterapi atau radiasi untuk pengobatan kanker usus besar.
Baca juga: Hati-Hati dengan Gejala Kanker Usus Besar
2. Peradangan Usus
Pada beberapa kasus, fistula ani bisa terjadi sebagai komplikasi akibat peradangan yang terjadi pada usus. Nyatanya, ada beberapa gangguan pada usus yang bisa memicu meningkatnya risiko penyakit ini menyerang. Di antaranya adalah divertikulitis alias infeksi yang terjadi pada kantong kecil pada bagian samping usus besar, serta penyakit crohn yang menyebabkan peradangan pada dinding saluran pencernaan.
Kondisi ini juga bisa terjadi akibat faktor lainnya. Beberapa faktor yang bisa memicu fistula ani adalah kanker anus, kanker usus besar, luka di sekitar anus, penyakit menular seksual, serta komplikasi akibat operasi. Penyakit tuberkulosis juga bisa meningkatkan risiko fistula ani, karena bakteri yang menginfeksi paru bisa menyebar ke bagian tubuh lain, termasuk ke saluran cerna.
Baca juga: 7 Penyakit Serius yang Ditandai BAB Berdarah
Cari tahu lebih lanjut seputar fistula ani dan penyebab BAK berbarah lainnya dengan bertanya kepada dokter di aplikasi Halodoc. Kamu bisa menghubungi dokter melalui Video/Voice Call dan Chat. Dapatkan informasi seputar kesehatan dan tips hidup sehat dari dokter terpercaya. Yuk, download Halodoc sekarang di App Store dan Google Play!