Waspada, Cacar Monyet Bisa Menular Lewat ASI
“Cacar monyet kini ditetapkan sebagai darurat global lantaran mudah ditularkan lewat kontak dekat. Penyakit ini bahkan bisa menular lewat air susu ibu (ASI).”
Halodoc, Jakarta – Kasus cacar monyet hingga kini masih terus bertambah dan telah terdeteksi di berbagai negara. Meski virus ini belum terdeteksi di Indonesia, pemerintah mengimbau masyarakat agar tetap waspada. Pasalnya, penyakit tersebut mudah menular melalui kontak dekat.
Pengidap cacar monyet bisa menularkan ke orang lain melalui air mani, darah, ruam cacar dan droplet dari batuk atau bersin. Bahkan, virus ini diketahui mampu menular melalui air susu ibu (ASI).
Bagaimana Cacar Monyet Bisa Menular Lewat ASI?
Melansir dari CNN Indonesia, dokter penyakit dalam di Rumah Sakit St. Carolus Salemba, Robert Sinto menyebut ibu menyusui sebaiknya tidak memberikan ASI jika terinfeksi cacar monyet. Alasannya, virus ini terbukti melewati aliran darah sehingga dikhawatirkan bisa juga menular lewat ASI.
Skin to skin saat menyusui juga bisa meningkatkan risiko penularan cacar monyet. Bukan hanya ASI yang diberikan langsung, ASI perah juga disarankan tidak diberikan pada bayi sampai ibu benar-benar sembuh dari cacar monyet.
Kenali Gejala Cacar Monyet
Sama seperti cacar air, cacar monyet juga menimbulkan ruam yang berubah menjadi benjolan. Ketika pecah, cairan didalamnya keluar dan lama kelamaan menjadi keropeng. Namun, gejala ini akan muncul 1-2 minggu setelah seseorang terpapar virus monkeypox. Tanda-tanda lainnya yang patut diwaspadai yaitu:
- Timbul ruam di area kemaluan, alat kelamin, atau di sekitar anus.
- Ruam menonjol atau seperti benjolan
- Benkolan berisi nanah dan mudah pecah
Melansir dari WebMD, sebagian orang juga mengalami gejala lain seperti nyeri di sekitar anus, ingin buang air besar meskipun usus kosong (tenesmus), pendarahan di bagian bawah usus besar (rektum) dan peradangan pada anus atau rektum. Gejala-gejala di atas juga dapat disertai dengan kondisi berikut
- Demam
- Kelelahan
- Sakit kepala
- Otot nyeri
- Sakit tenggorokan
- Panas dingin
- Sakit punggung
- Batuk kering
- Pembengkakan kelenjar getah bening
- Kesulitan bernapas (dalam kasus serius)
Pada wabah sebelumnya, gejala berikut biasanya juga terlihat, dan mungkin masih terlihat sekarang:
Seberapa Serius Penyakit Cacar Monyet?
Penyakit dapat berlangsung dalam 2-4 minggu. Cacar monyet bisa fatal, terlebih jika terjadi pada anak-anak atau orang dengan masalah kesehatan lainnya. Dalam beberapa kasus, ruam dapat muncul bersamaan dalam jumlah banyak hingga menghilangkan sebagian besar area kulit.
Kondisi ini jarang menyebabkan kematian, tetapi kemungkinannya ada. Di Afrika, cacar monyet menyebabkan kematian hingga 1 dari setiap 10 orang yang mendapatkannya. Kurangnya perawatan medis yang memadai ditengarai menjadi penyebab utamanya. Anak-anak adalah kelompok individu yang paling berisiko mengalami komplikasi serius hingga kematian. Kemungkinan komplikasinya meliputi radang otak, sepsis, bronkopneumonia sampai kebutaan.
Salah satu upaya yang bisa kamu lakukan untuk membentengi diri dari penyakit ini adalah mengonsumsi vitamin. Vitamin dan suplemen bisa membantu menjaga daya tahan tubuh. Segera cek kebutuhan vitamin dan suplemen di toko kesehatan Halodoc sekarang juga. Jangan tunggu sakit untuk minum vitamin, download Halodoc sekarang juga!
Referensi:
CNN Indonesia. Diakses pada 2022. Dokter: Cacar Monyet Bisa Menular Lewat ASI.
WebMD. Diakses pada 2022. Monkeypox: What to Know.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan