Waspada Bahaya Baru COVID-19, Bisa Sebabkan Stroke Hingga Radang Otak
Halodoc, Jakarta – Fakta-fakta baru mengenai COVID-19 tak henti-hentinya mengagetkan masyarakat dunia. Seperti diketahui, COVID-19 adalah virus yang menyerang saluran pernapasan. Namun, baru-baru ini masyarakat Indonesia dikejutkan lagi dengan unggahan twitter seorang dokter yang menyebutkan kalau COVID-19 bisa sebabkan stroke, kerusakan saraf sampai radang otak.
Hal ini diungkapkan oleh Prof dr Taruna Ikrar, ilmuwan asal Indonesia yang kini mengajar di The National Health University, California, Amerika Serikat. Unggahannya banyak mendapat respon dari warga twitter yang seakan tidak percaya. Namun, dokter Taruna Ikrar kemudian membagikan link dua artikel ilmiah hasil penelitian tersebut.
Baca juga: Pandemi Corona Bikin Susah Tidur, Ini Cara Mengatasinya
Bahaya Baru COVID-19 yang Harus Diwaspadai
Artikel ilmiah tersebut berjudul The emerging spectrum of COVID-19 neurology: clinical, radiological and laboratory findings menunjukkan, COVID-19 dapat menimbulkan komplikasi neurologis, seperti stroke, kerusakan saraf, dan radang otak yang bersifat fatal. Data ini diperoleh dari kasus-kasus COVID-19 yang sudah dikonfirmasi. Komplikasi saraf ini tetap berisiko pada kategori orang tanpa gejala.
Kalau dilansir dari laman Healthline, dokter Theresa Capriotti mengatakan bahwa COVID-19 telah terbukti menyebabkan pengembangan mikrotrombus atau gumpalan kecil pada pembuluh darah. Gumpalan ini dapat melakukan perjalanan ke paru-paru dan menghalangi aliran darah ke paru-paru yang disebut pulmonary embolism. Gumpalan juga dapat melakukan perjalanan ke sirkulasi otak dan menyebabkan stroke iskemik.
Namun, dokter Capriotti juga menambahkan bahwa kondisi ini mungkin berpeluang pada seseorang yang memiliki gejala COVID-19 yang parah. Hal yang perlu diwaspadai, kondisi ini bisa dialami oleh semua kelompok umur dan terjadi secara tiba-tiba. Gejala yang harus diwaspadai seperti kelemahan atau kelumpuhan ekstremitas pada satu sisi tubuh, kurangnya sensasi pada ekstremitas di satu sisi tubuh, wajah terkulai di satu sisi wajah, dan gangguan bicara.
Baca juga: 3 Fakta Kalung Anti Corona yang Perlu Diketahui
Selain itu, pengidap COVID-19 ternyata juga berisiko lebih tinggi mengalami trombosis vena. Menurut American Heart Association, trombosis vena adalah gumpalan darah yang terbentuk dalam pembuluh darah. Kondisi ini termasuk penyakit kardiovaskular yang paling umum setelah serangan jantung dan stroke. Influenza dan paparan virus tertentu lainnya ternyata sering dikaitkan dengan peningkatan risiko pecahnya plak yang bisa menyebabkan stroke.
Bagaimana Langkah Perawatan Pengidap COVID-19 yang Alami Stroke?
Menurut American Heart Association, kewaspadaan terhadap penularan COVID-19 di rumah sakit dapat menunda pasien dengan riwayat stroke untuk melakukan pengobatan stroke rutin. Namun, ternyata risiko penularannya tidak cukup tinggi, sehingga pengidap stroke tetap dapat melakukan pengobatan secara rutin.
Perawatan endovaskular untuk mengatasi stroke melibatkan penggunaan kateter kecil yang dimasukkan dari selangkangan atau lengan ke pembuluh darah otak untuk menghilangkan bekuan darah dan mengembalikan aliran darah ke otak.
Proses ini membuka arteri yang tersumbat di otak, membalikkan efek stroke, dan memulihkan pasien dengan cepat. Menurut Matthew Smith, dokter dari UC Health, pengidap COVID-19 yang mengalami stroke dapat menjalani terapi endovaskular, namun harus mengikuti protokol standar pengawasan COVID-19 agar tenaga medis lainnya tetap aman.
Baca juga: Ilmuwan Sebut Virus Corona Bisa Menyebar Melalui Udara
Kalau kamu punya pertanyaan lain mengenai stroke maupun penularan COVID-19, jangan ragu untuk menanyakannya ke dokter melalui aplikasi Halodoc. Lewat aplikasi, kamu bisa menghubungi dokter kapan saja dan di mana saja via Chat, dan Voice/Video Call.
Referensi:
Brain a Journal of Neurology. Diakses pada 2020. The emerging spectrum of COVID-19 neurology: clinical, radiological and laboratory findings.
Nature Medicine. Diakses pada 2020. Extrapulmonary manifestations of COVID-19.
Healthline. Diakses pada 2020. What to Know About COVID-19 and Strokes.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan