Warna Kotoran Telinga Menunjukkan Kondisi Kesehatan
“Kotoran telinga yang normal umumnya berwarna kuning kecoklatan jika basah atau putih abu-abu jika teksturnya kering. Sementara itu, warna kotoran telinga lain dapat menandakan adanya kondisi atau gangguan kesehatan tertentu.”
DAFTAR ISI
- Warna Kotoran Telinga yang dapat Menunjukkan Kondisi Kesehatan
- Kapan Perlu Memeriksakan Diri ke Dokter?
- Rekomendasi Dokter THT di Halodoc
Halodoc, Jakarta – Kotoran telinga atau serumen adalah zat alami yang diproduksi oleh kelenjar minyak (sebaceous) beserta kelenjar keringat (ceruminous) pada tubuh. Kotoran tersebut dapat keluar dengan sendirinya, setiap seseorang mengunyah atau menggerakan rahang. Perlu diketahui bahwa kotoran telinga berfungsi untuk melindungi saluran telinga dari kondisi kering agar tidak mudah iritasi.
Selain itu, kotoran telinga juga berfungsi untuk melindungi telinga dari masuknya serangga, debu, kotoran, atau benda mikro lainnya yang berisiko menyebabkan infeksi telinga. Namun, siapa sangka kalau serumen juga dapat menunjukkan kondisi kesehatan seseorang berdasarkan warnanya. Penasaran bagaimana penjelasannya? Yuk simak di sini!
Warna Kotoran Telinga yang dapat Menunjukkan Kondisi Kesehatan
Terdapat dua jenis warna kotoran atau serumen yang normal, yaitu kuning kecokelatan dengan tekstur basah, lengket dan berbau, atau putih abu-abu jika teksturnya kering.
Di samping itu, ada pula warna serumen lain yang dapat menandakan adanya kondisi atau gangguan kesehatan tertentu.
Nah, berikut adalah penjabarannya, yaitu:
- Cokelat gelap dan tebal. Warna ini dapat menjadi pertanda bahwa kotoran telinga sudah berada di dalam telinga dalam waktu yang lama, karena terperangkap di saluran telinga. Namun, warna serumen yang satu ini juga perlu diwaspadai, karena bisa jadi merupakan indikasi akan adanya gangguan hormonal akibat stres atau penyebab lainnya.
- Kuning pucat. Warna serumen yang terlihat kuning pucat sebenarnya normal untuk dimiliki anak-anak. Sayangnya, warna kotoran telinga yang kuning pucat perlu diwaspadai pada orang dewasa. Hal ini lantaran serumen yang berwarna kuning pucat merupakan indikasi akan kekurangan asupan vitamin B pada tubuh.
- Kotoran telinga putih bersisik. Menunjukkan bahwa seseorang tengah mengalami kekurangan bahan kimia penghasil bau badan.
- Kuning kehijauan dengan tekstur cair. Jika kotoran telinga memiliki warna kuning kehijauan, segeralah memeriksakan diri ke dokter. Sebab, kondisi tersebut merupakan indikasi awal akan adanya infeksi pada telinga.
- Merah seperti darah. Mengindikasikan adanya goresan pada saluran telinga yang menyebabkan cedera atau luka pada telinga. Selain itu, warna serumen tersebut juga dapat terjadi akibat efek samping dari pembuangan kotoran telinga.
- Hitam. serumen yang berwarna hitam bisa terbentuk karena adanya gangguan hormonal. Namun, kondisi ini juga patut diwaspadai jika tak kunjung membaik. Sebab, kotoran telinga yang berwarna hitam bisa jadi merupakan indikasi akan infeksi jamur pada telinga.
- Abu-abu. Warna ini umumnya dapat menjadi tanda penyakit eksim jika teksturnya kering, gatal, dan rapuh. Kendati demikian, serumen yang berwarna abu-abu juga dapat dialami oleh mereka yang tinggal di daerah dengan udara yang tinggi polusi atau tercemar.
Kapan Perlu Memeriksakan Diri ke Dokter?
Secara keseluruhan, warna atau tekstur kotoran telinga yang bervariasi sangatlah normal terjadi.
Akan tetapi, jika kamu melihat bahwa kotoran telingamu memiliki warna atau tekstur yang berbeda dibanding biasanya, sebaiknya segeralah menghubungi dokter untuk memeriksakan diri.
Terutama jika serumen yang kamu lihat berwarna kuning kehijauan dengan tekstur cair dan tak kunjung membaik dalam beberapa hari. Sebab, hal tersebut dapat menjadi indikasi awal akan adanya infeksi pada telinga.
Selain itu, segeralah menemui dokter jika kamu menemukan bercak darah pada kotoran telinga atau merasakan pendengaran yang terasa kurang baik.
Perlu diketahui bahwa pendengaran yang terasa kurang baik atau teredam merupakan gejala awal akan penyumbatan pada telinga.
Rekomendasi Dokter THT di Halodoc
1. dr. Haerul Saleh Sp.THT-KL
Dr. Haerul Saleh Sp.THT-KL adalah lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin.
Setelah menyelesaikan pendidikan kedokteran umum pada tahun 2011, ia melanjutkan studi di almamaternya hingga meraih gelar dokter spesialis THT pada tahun 2019.
Saat ini, ia praktik di Gorontalo dan aktif sebagai anggota Perhimpunan Ahli Ilmu Penyakit Telinga Hidung Tenggorokan Kepala Leher Indonesia (PERHATI-KL).
Dengan pengalaman selama 11 tahun, Dr. Haerul Saleh Sp.THT-KL dapat memberikan konsultasi kesehatan terkait gangguan pendengaran di Halodoc.
Chat dr. Haerul Saleh Sp.THT-KL mulai dari Rp 85.000,- di Halodoc.
2. dr. I Gede Wahyu Adi Raditya Sp.THT-KL
Dokter selanjutnya yang bisa kamu hubungi adalah I Gede Wahyu Adi Raditya Sp.THT-KL. Ia merupakan lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Udayana pada 2015 dan 2021.
Dokter I Gede Wahyu Adi Raditya Sp.THT-KL kini membuka praktik di Badung dan Denpasar, Bali. Ia juga tergabung dalam Perhimpunan Ahli Ilmu Penyakit Telinga Hidung Tenggorokan Kepala Leher Indonesia (PERHATI-KL) dengan nomor STR 5111606321164789.
Dengan pengalaman selama 9 tahun, dr. I Gede Wahyu Adi Raditya Sp.THT-KL dapat memberikan konsultasi di Halodoc terkait kesehatan telinga.
Ia juga bisa memberikan konsultasi terkait sakit tenggorokan dan pilek, infeksi telinga, sinus, alergi hidung, dan gangguan pendengaran.
Chat dr. I Gede Wahyu Adi Raditya Sp.THT-KL mulai dari Rp 55.000,- di Halodoc.
3. dr. Alfira Ulfa Sp.THT-BKL, FICS
Kamu juga bisa menghubungi dokter Alfira Ulfa Sp.THT-BKL, FICS yang merupakan alumni Fakultas Kedokteran Universitas YARSI pada 2013.
Ia kemudian melanjutkan studi di Universitas Padjajaran hingga akhirnya mendapatkan gelar dokter spesialis THT pada 2022.
Saat ini, dr. Alfira Ulfa Sp.THT-BKL, FICS menjalani praktik di Jakarta Utara dan masih aktif tergabung dalam Perhimpunan Ahli Ilmu Penyakit Telinga Hidung Tenggorokan Kepala Leher Indonesia (PERHATI-KL) dengan nomor STR 3221606332151786.
Dengan pengalaman selama 11 tahun, dr. Alfira Ulfa Sp.THT-BKL, FICS dapat memberikan saran kesehatan di Halodoc terkait gangguan pada telinga.
Selain itu, ia juga bisa mengatasi masalah seperti sinus, infeksi telinga, alergi hidung, sakit tenggorokan dan pilek, serta gangguan pendengaran.
Chat dr. Alfira Ulfa Sp.THT-BKL, FICS mulai dari Rp 55.000,- di Halodoc.
Nah, itulah penjelasan mengenai warna serumen yang dapat mengindikasikan kondisi kesehatan seseorang.
Salah satunya seperti kotoran telinga yang berwarna kuning kehijauan, yang dapat mengindikasikan adanya infeksi pada telinga. Jika kamu mengalaminya, segeralah memeriksakan diri ke dokter spesialis THT.
Melalui aplikasi Halodoc, kamu bisa tanya dokter spesialis THT yang berpengalaman untuk meminta saran medis yang tepat.
Tentunya lewat fitur chat/video call secara langsung pada aplikasinya. Jadi, tunggu apa lagi? Yuk, pakai Halodoc sekarang!
Referensi:
Medical News Today. Diakses pada 2022. Earwax color chart: What to know
Healthline. Diakses pada 2022. What Does Your Earwax Color Mean?
Halodoc. Diakses pada 2022. 5 Fakta Tentang Kotoran Telinga
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan