Wajib Tahu, Ini Fenomena Psikologi yang Akan Dijalani Remaja

3 menit
Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   28 Oktober 2022

“Penentu penting lainnya dari perkembangan psikologi remaja adalah kualitas relasi dalam keluarga. Selain itu, hubungan dengan teman sebaya juga bisa memengaruhi kesehatan mental mereka.”

Wajib Tahu, Ini Fenomena Psikologi yang Akan Dijalani RemajaWajib Tahu, Ini Fenomena Psikologi yang Akan Dijalani Remaja

Halodoc, Jakarta – Masa remaja adalah periode penting untuk mengembangkan kemampuan bersosial, kecerdasan emosional, begitu juga kesejahteraan mental. Lingkungan yang protektif dan mendukung dalam keluarga, di sekolah dan di masyarakat dapat menjadi salah satu faktor yang menentukan pengembangan psikologi pada remaja. 

Banyak faktor yang mempengaruhi kesehatan mental remaja. Semakin banyak faktor risiko yang terpapar pada remaja, semakin besar potensi dampak pada kesehatan mental mereka. Faktor-faktor yang dapat berkontribusi terhadap fenomena psikologi usia remaja di antaranya adalah tekanan untuk menyesuaikan diri dengan teman sebaya dan eksplorasi identitas. Informasi selengkapnya bisa dibaca di sini!

Faktor-Faktor yang Memengaruhi Psikologi Remaja

Pengaruh media dan norma gender dapat memperburuk kesenjangan antara realitas hidup remaja dan persepsi atau aspirasi mereka untuk masa depan. Penentu penting lainnya dari perkembangan psikologi remaja adalah kualitas relasi dalam keluarga dan hubungan dengan teman sebaya. 

Beberapa remaja bisa berada pada risiko yang lebih besar terhadap kondisi kesehatan mental. Beberapa faktor risiko tersebut misalnya kondisi kehidupan mereka, stigma, diskriminasi atau pengucilan, atau kurangnya akses ke dukungan dan layanan yang berkualitas. 

Pubertas adalah waktu pertumbuhan perkembangan yang penting dalam pembentukan keterampilan sosial remaja. Anak remaja lebih mungkin mengalami risiko masalah kesehatan mental yang lebih tinggi ketimbang usia lain. 

Ada beberapa fenomena psikologi yang kerap dialami remaja yang terganggu kesehatan mentalnya. Seperti misalnya kecemasan, depresi, gangguan makan, gangguan perilaku (perilaku antisosial yang serius), defisit perhatian dan gangguan hiperaktif (ADHD) dan melukai diri sendiri.

Bagi remaja yang memiliki masalah kesehatan mental, permulaan pubertas dapat memperburuk psikisknya. Ditambah lagi tekanan teman sebaya dan kebutuhan untuk menyesuaikan diri. Ini semua dapat memengaruhi pengambilan keputusan yang baik dan memengaruhi lebih banyak perilaku pengambilan risiko, seperti penggunaan dan eksperimen narkoba atau alkohol

Kaum muda mungkin mulai mencari peningkatan kemandirian dari orang tua, akan tetapi ini dapat menyebabkan kemungkinan konflik di rumah. Eksperimen seksual dini juga dapat meningkatkan risiko kerentanan terkait dengan eksploitasi seksual, penyebaran infeksi menular seksual, hingga kehamilan dini.

Kombinasi dari sistem pengaturan diri yang belum matang dan berurusan dengan perasaan yang berlebihan dapat menyebabkan kesulitan mengatur lonjakan hormon. Belum lagi tekanan pada pencapaian akademik dan ujian yang terjadi sekitar waktu yang sama dengan pubertas.

Perubahan Psikologi yang Perlu Diwaspadai dari Remaja

Tanda-tanda fisik dan perubahan pubertas terlihat jelas, tetapi ada tanda-tanda lain yang harus diperhatikan oleh orang dewasa terkait fenomena psikologi yang dialami remaja. Kenapa perlu menjadi perhatian? Sebab bisa jadi ini menandakan masalah yang serius. 

Nah, beberapa perubahan tersebut misalnya:

  • Perubahan perilaku atau keadaan emosional yang intens, misalnya seorang anak muda menjadi lebih agresif atau menarik diri.
  • Kebiasaan makan yang obsesif atau ekstrem dan diiringi dengan penurunan berat badan yang parah, penambahan berat badan, atau bukti muntah setelah makan yang menjadi penanda adanya gangguan makan. 
  • Kekhawatiran tentang menyakiti diri sendiri buktinya berupa luka atau bekas luka bakar di tubuh remaja.
  • Kurangnya motivasi atau energi, dan hilangnya minat pada tugas sekolah, hobi, dan teman.
  • Peningkatan pengambilan risiko atau perilaku menantang.
  • Penolakan yang berkelanjutan untuk pergi ke sekolah atau masalah kehadiran dalam kegiatan sosial.

Jika anak remaja mengalami kondisi demikian, orang tua perlu segera mengambil tindakan. Segera buat janji pemeriksaan medis lewat aplikasi Halodoc. Informasi lebih lanjut mengenai kesehatan mental pada remaja juga bisa didapatkan dengan cara download Halodoc sekarang juga!

Referensi:
Mentally Healthy Schools. Diakses pada 2022. Puberty.
The American College of Obstetricians and Gynecologists. Diakses pada 2022. Mental Health Disorders in Adolescents.
World Health Organization. Diakses pada 2022. Adolescent mental health.