Wajib Tahu, Ini 3 Langkah Resusitasi Neonatus pada Bayi
“Resusitasi neonatus adalah teknik pertolongan pada bayi guna mengatasi kesulitan bernapas akibat kekurangan oksigen. Caranya dengan memberikan bantuan pernapasan dan melakukan kompresi dada.”
Halodoc, Jakarta – Resusitasi neonatus adalah pertolongan pertama untuk mengatasi bayi yang kesulitan bernapas akibat kekurangan oksigen. Beberapa kondisi tersebut, termasuk sesak napas hingga henti napas.
Resusitasi neonatus terkadang diperlukan di waktu yang tak terduga, sehingga setiap orang tua perlu memahami cara melakukannya. Langkah pertama dilakukan dengan memeriksa kondisi kesadaran bayi.
Tempatkan ia di area yang empuk dan aman. Ajak ia bicara sembari menepuk badan untuk memastikan kesadarannya. Kemudian, periksa kondisinya, apakah ia mengalami cedera atau perdarahan.
Jika tidak ada respons, posisikan leher dan kepala bayi dalam keadaan lurus, tidak menekuk atau mendongak. Cara ini dilakukan untuk membuka jalan napas dan mempermudah laju pernapasan.
Langkah yang Dilakukan Saat Resusitasi Bayi
Prosedur resusitasi neonatus dilakukan bada bayi yang baru lahir, terutama saat melihat tanda kesulitan bernapas setelah memotong tali pusar. Prosedur dilakukan hingga bayi bisa bernapas dengan normal.
Beberapa kondisi yang membutuhkan resusitasi neonatus, termasuk bayi prematur, bayi lahir dengan proses persalinan yang lama dan bayi dari ibu yang mengonsumsi obat penenang saat persalinan.
Tak hanya dilakukan pada bayi, prosedur juga bisa diterapkan pada anak berusia di bawah 1 tahun yang mengalami kesulitan bernapas hingga kehilangan kesadaran. Menyambung dari langkah pertama di atas, prosedur dilakukan dengan:
1. Memeriksa Pernapasan
Langkah ini dilakukan dengan meletakkan pipi ibu di dekat mulut dan hidung bayi. Rasakan tarikan dan hembusan napasnya, sembari memperhatikan gerak dada yang naik turun.
Periksa juga bagian dalam mulut dan hidungnya dengan seksama. Jika ada benda asing yang menyumbat jalan napasnya, segera keluarkan. Sebab, tersedak bisa jadi salah satu pemicu sesak napas.
2. Memberikan Bantuan Pernapasan
Jika langkah sebelumnya tidak menunjukkan respons, disarankan untuk segera mencari pertolongan medis. Sembari menunggu bantuan datang, ibu bisa melakukan cardiopulmonary resuscitation (CPR) dengan cara:
- Posisikan kepala dan leher bayi dalam keadaan lurus. Kemudian, angkat sedikit dagunya.
- Hembuskan udara dari mulut ibu ke mulut atau hidung bayi. Pastikan tidak ada celah agar udara tidak keluar kembali
- Perhatikan apakah dada bayi terangkat saat ibu melakukan teknik di atas. Lihat juga apakah dadanya kembali turun saat udara keluar.
3. Melakukan Teknik Kompresi Dada
Jika terlihat tanda-tanda kesadaran setelah melakukan dua langkah di atas, terus berikan bantuan pernapasan hingga napasnya kembali normal. Setelah itu, segera buat janji rumah sakit guna memastikan kondisinya.
Namun, jika bayi belum memberikan respons, lanjutkan pertolongan dengan melakukan kompresi dada. Pertama, tekanan bagian tengah dada bayi dengan jari telunjuk dan tengah. Lalu lepaskan.
Ulangi cara yang disebutkan dengan kecepatan 100 tekanan dada per menit. Bisa juga dengan melakukan kompresi dada sebanyak 30 kali dan diselingi dengan 2 kali bantuan pernapasan langsung seperti pada poin dua.
Jika ibu melihat ada yang tidak beres dengan kesehatan bayi, segera buat janji medis untuk melakukan pemeriksaan. Jangan sampai terlambat, karena gangguan pernapasan pada bayi bisa berdampak pada kematian.
Jika ibu membutuhkan informasi lain seputar kesehatan anak, pola asuh dan pola hidup sehat lainnya, silakan download Halodoc sekarang juga!
Referensi:
Newborn WHO Collaborating Center for Training and Research. Diakses pada 2022. Resuscitation of The Newborn Baby.
Queensland Health Government. Diakses pada 2022. Newborn Resuscitation.
National Health Service UK. Diakses pada 2022. How to Resuscitate Child.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan