Wajib Tahu Gangguan KET yang Bahayakan Ibu Hamil
“Gangguan kehamilan ektopik terganggu (KET) adalah masalah kehamilan yang dapat menyebabkan kematian pada wanita yang mengalaminya. Kondisi ini perlu mendapatkan penanganan segera untuk mencegah komplikasi tersebut.”
Halodoc, Jakarta – Kehamilan ektopik adalah salah satu gangguan yang dapat membahayakan kandungan saat terjadi. Masalah ini terjadi saat kehamilan alami kelainan saat pembuahan sel telur terjadi. Gangguan kehamilan ini lebih rentan terjadi pada wanita yang mengandung pada usia 35 hingga 44 tahun.
Namun, jika masalah kehamilan ini sudah menyebabkan pendarahan, maka sudah termasuk dalam kehamilan ektopik terganggu (KET). Saat terjadi, seseorang dapat mengalami penurunan tekanan darah, disebut juga dengan syok hipovolemik.
Kehamilan ektopik terganggu terjadi saat dinding tuba falopi yang ditumbuhi embrio terus membesar, akhirnya pecah dan terjadi perdarahan. Jika dibiarkan dapat menyebabkan kematian, sehingga perlu mendapatkan penanganan segera.
Gejala Kehamilan Ektopik Terganggu yang Dapat Timbul
Wanita yang alami gangguan ini dapat mengalami gejala yang berbeda-beda. Beberapa gejala yang dapat dirasakan, yaitu:
- Amenorhoe.
- Nyeri perut di bagian bawah.
- Gejala seperti alami kehamilan muda.
- Level hormon Human Chorionic Gonadotropin (HCG) yang rendah.
- Perdarahan dari vagina yang berwarna coklat tua.
Gejala lainnya dari gangguan kehamilan ini yang bisa dirasakan adalah perdarahan yang banyak secara tiba-tiba. Bahkan, bisa jadi gejala dari masalah kehamilan ini tidak jelas, sehingga sulit untuk didiagnosa.
Cara Diagnosis Kehamilan Ektopik Terganggu
Untuk memastikan gangguan kehamilan ini, ada beberapa cara yang perlu dilakukan, antara lain:
- Memeriksa berbagai keluhan yang dirasakan, seperti amenore yang disertai tanda-tanda hamil muda, alami nyeri abdomen, hingga perdarahan dari vagina berwarna kecoklatan.
- Memeriksa riwayat haid, seperti siklus menstruasi, lamanya menstruasi, dysmenorrhea, dan lainnya.
- Memeriksa riwayat kehamilan dan persalinan sebelumnya, seperti pernah alami operasi caesar.
- Memastikan riwayat penyakit yang pernah dialami.
Setelah itu, ada beberapa tindakan pemeriksaan lainnya yang perlu dilakukan, seperti:
- Tes kehamilan melalui urine, biasanya menggunakan test pack untuk memastikan tengah hamil atau tidak.
- Tes kehamilan melalui darah, cara ini dapat mengukur kadar hormon HCG.
- Pemeriksaan USG pada area rahim, guna memastikan lokasi kehamilan normal atau tidak.
Pengobatan dari Kehamilan Ektopik Terganggu
Wanita yang alami masalah perdarahan akibat kehamilan tidak normal ini perlu mendapatkan tindakan segera. Beberapa penanganan yang umum dilakukan oleh ahli medis, yaitu:
- Pengangkatan jaringan: Tindakan ini perlu dilakukan untuk mengatasi perdarahan, bisa dilakukan untuk sebagian atau seluruh jaringan. Pembedahan ini perlu dilakukan segera karena kondisi ini merupakan keadaan gawat darurat.
- Bedah laparoskopi: Tindakan ini untuk mengatasi perdarahan di dalam rongga perut. Dengan memasukkan kamera ke sayatan tersebut dan penggunaan alat laparoskopi, tindakan ini lebih efektif dibandingkan pembedahan biasa.
Itulah pembahasan tentang kehamilan ektopik terganggu yang dapat menimbulkan bahaya pada ibu hamil. Jika ibu alami gejala yang berhubungan dengan gangguan ini, ada baiknya segera mendapatkan pemeriksaan untuk diagnosis. Saat gangguan kehamilan ini terdeteksi dini, berbagai komplikasi berbahaya bisa dihindari.
Jika ibu ingin melakukan pemeriksaan kehamilan ini, fitur janji medis dari Halodoc bisa digunakan untuk pemesanan pada rumah sakit rekanan. Cukup download aplikasi Halodoc, segala kemudahan dalam akses kesehatan bisa didapatkan kapan dan dimana saja. Makanya, unduh aplikasi Halodoc sekarang juga!