“Sebaiknya jangan abaikan batuk yang tidak kunjung membaik. Kondisi ini bisa menjadi salah satu gejala kanker paru. Kanker paru umumnya disebabkan oleh kebiasaan merokok. Tidak hanya itu, kanker paru juga bisa disebabkan oleh riwayat keluarga, polusi udara, hingga efek terapi radiasi.”

Halodoc, Jakarta – Sebaiknya jangan abaikan batuk yang terjadi lebih dari beberapa minggu dan tidak kunjung membaik. Apalagi jika batuk disertai dengan sesak napas dan nyeri dada. Kondisi ini bisa menjadi beberapa tanda dari penyakit kanker paru.

Kanker paru adalah penyakit yang terjadi akibat munculnya sel kanker pada paru-paru. Sebaiknya lakukan pencegahan kanker paru dengan menghindari penyebab atau faktor risiko yang bisa memicu penyakit ini. Yuk, simak ulasannya, di sini!

Penyebab Kanker Paru-Paru

Kanker menjadi penyakit berbahaya yang dapat memicu kematian. Melansir data dari World Health Organization (WHO) pada 2020, ada sekitar 1,8 juta kasus kematian yang disebabkan oleh kanker paru-paru.

Kondisi ini dapat menyebabkan berbagai gejala pada pengidapnya. Mulai dari batuk kronis yang tidak membaik dalam beberapa minggu, batuk darah, nyeri dada, sesak napas, napas menjadi lebih pendek, suara serak, nyeri tulang, hingga sakit kepala.

Selain itu, kanker paru-paru juga bisa memicu pengidapnya mengalami demam hingga penurunan berat badan secara tiba-tiba. Sebaiknya segera lakukan pemeriksaan pada rumah sakit terdekat ketika kamu mengalami beberapa gejala terkait dengan kanker paru. 

Penanganan yang tepat tentunya membuat penyakit lebih mudah diatasi dan kesempatan pulih menjadi lebih besar. 

Lalu, apa penyebab kanker paru-paru? Kanker paru berawal dari sel kanker yang muncul pada paru-paru. Hal ini bisa terjadi akibat adanya perubahan atau mutasi sel pada paru yang berkembang menjadi sel abnormal dan tidak terkendali.

Ada beberapa faktor yang dapat memicu seseorang mengalami kanker paru. Berikut ini adalah penyebab kanker paru-paru yang perlu diwaspadai, yaitu:

1. Merokok

Kebiasaan merokok menjadi salah satu penyebab terbesar kanker paru-paru, baik perokok aktif maupun perokok pasif. Untuk itu, sebaiknya pastikan kamu berhenti melakukan kebiasaan merokok dan menghindari paparan asap rokok.

Memiliki kebiasaan merokok dapat memicu kerusakan pada sel dalam paru akibat zat kimia yang terhirup ke dalam paru-paru. Jika kerusakan ini terjadi sesekali, sel dapat memperbaiki dirinya. Namun, jika kerusakan terjadi terus menerus dalam waktu yang panjang, kondisi ini membuat sel muncul secara abnormal dan tidak terkendali sehingga memicu munculnya sel kanker.

2. Paparan Polusi Udara

Jika kamu tidak memiliki kebiasaan merokok, sebaiknya waspada terhadap kondisi udara yang kamu hirup. Pastikan kamu tidak menghirup udara yang terpapar polusi atau bahan kimia lainnya untuk menurunkan risiko kanker paru.

Gas radon menjadi salah satu paparan yang berbahaya. Gas ini bisa muncul akibat hasil pemecahan alami uranium dari tanah, batu, dan air yang akhirnya bercampur dengan udara. Kadar radon yang terlalu tinggi dapat kamu temukan dimana saja, termasuk bangunan rumah.

3. Riwayat Menjalani Terapi Radiasi

Terapi radiasi menjadi salah satu pengobatan yang kerap dilakukan untuk mengatasi beberapa jenis penyakit, salah satunya kanker. Namun, jika kamu menjalani terapi radiasi pada bagian dada dalam jangka waktu yang cukup lama, kondisi ini bisa memicu peningkatan risiko kanker paru. 

Pastikan kamu selalu bertanya langsung pada dokter maupun tim medis mengenai efek samping pengobatan yang kamu lakukan pada kesehatan.

4. Riwayat Kesehatan Keluarga

Seseorang yang memiliki keluarga dekat dengan kondisi kanker paru-paru lebih berisiko mengalami penyakit ini dibandingkan yang tidak. 

Itulah penyebab kanker paru-paru yang perlu kamu waspadai. Tidak ada salahnya lakukan beberapa kebiasaan yang bisa menurunkan risiko kanker paru, seperti berhenti merokok, mengonsumsi sayur dan buah, menghindari polusi udara, selalu menggunakan masker di area dengan paparan kimia tinggi, hingga rutin berolahraga.

Kamu juga bisa bertanya langsung pada dokter melalui aplikasi Halodoc untuk memastikan kondisi kesehatan. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga agar kesehatan tetap terjaga dengan baik. 

Referensi:

American Cancer Society. Diakses pada 2021. Lung Cancer.

Mayo Clinic. Diakses pada 2021. Lung Cancer.

American Lung Association. Diakses pada 2021. Lung Cancer.