Wajah Bruntusan, Kapan Sebaiknya ke Dokter Kulit?
“Ada berbagai gejala bruntusan yang tak boleh dibiarkan saja. Segera temui dokter spesialis kulit jika bruntusan disertai dengan kemerahan, gatal, sakit, dan kambuh terus-menerus.”
Halodoc, Jakarta – Bruntusan adalah salah satu jenis jerawat yang umum terjadi. Biasanya, gangguan ini bisa muncul akibat faktor hormonal (menjelang mens), atau juga faktor lingkungan (misalnya baru pindah ke kota baru), dan bahkan penggunaan produk kecantikan yang salah.
Biasanya, kalau sudah menstruasi, mengganti produk yang tidak cocok menjadi produk yang lebih aman, dan rajin membersihkan wajah, wajah bruntusan bisa sembuh.
Nah, kalau gangguan wajah ini tidak kunjung sembuh, di momen tersebutlah kamu sebaiknya perlu memeriksakan diri ke dokter kulit. Yuk, baca selengkapnya di sini, kapan sebaiknya ke dokter kulit ketika wajah mengalami kondisi ini.
Kondisi Bruntusan yang Membutuhkan Bantuan Dokter
Tergantung pada tingkat keparahannya, kondisi ini dapat menyebabkan tekanan emosional sehingga meninggalkan bekas luka pada kulit. Semakin dini kamu memulai perawatan, semakin rendah risiko yang terjadi.
Bruntusan pada umumnya dapat hilang bila penyebabnya segera kamu atasi. Namun, pada kondisi tertentu, kondisi ini perlu segera kamu periksakan ke dokter. Lantas, seperti apa kondisi yang membutuhkan bantuan dokter?
1. Bruntusan yang tidak hilang
Kondisi ini bisa muncul akibat jarang membersihkan wajah atau berada di lingkungan dengan tingkat polutan tinggi.
Untuk kondisi demikian, rajin membersihkan wajah dan mengompresnya dengan handuk hangat, dapat meringankan gejala.
Kalau setelah menerapkan hal-hal tersebut kondisi ini tidak membaik, kamu perlu bertanya pada dokter.
2. Bruntusan bernanah
Biasanya, kondisi ini bisa muncul dalam bentuk penumpukan lemak, ataupun komedo. Kondisi ini terbilang parah bila menumpuk dan bernanah.
Besar kemungkinan, kulit mengalami infeksi. Kamu membutuhkan penanganan lebih serius untuk penanganan bruntusan demikian.
3. Bruntusan memerah dan sakit
Normalnya, gangguan ini tidak menyebabkan sakit, paling hanya sensasi gatal, karena ada penumpukan lemak yang tidak keluar.
Kondisi memerah bisa menjadi tanda kalau sedang terjadi peradangan. Apalagi kalau sampai sakit dan membuat kamu merasa tidak nyaman.
4. Mengalami kekambuhan
Bruntusan hormonal atau karena penggunaan produk kecantikan yang tidak sesuai akan sembuh bila hormon sudah seimbang ataupun menghentikan produk. Terkadang, facial dapat membantu penanganan kondisi wajah ini.
Namun, bila kondisi tersebut kambuh terus, itu berarti ada sesuatu yang bermasalah secara spesifik dan membutuhkan penanganan profesional medis dari Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin.
Jika saat ini kamu mengalami wajah bruntusan, kamu bisa bertanya pada dokter spesialis kulit lewat aplikasi Halodoc.
Siapa Saja yang Berisiko Mengalami Wajah Bruntusan?
Semua orang bisa saja berisiko mengalami gangguan ini.
Namun, beberapa faktor bisa memicu seseorang lebih berisiko mengalami bruntusan, yaitu:
1. Wajah berminyak
Orang dengan wajah berminyak memiliki risiko lebih besar mengalami kondisi ini.
Penyebabnya karena wajahnya lebih banyak mengandung sebum, sensitif, dan mudah berjerawat.
2. Sering menggunakan sepeda motor
Pengendara sepeda motor ataupun penumpang sepeda motor juga lebih berisiko mengalami wajah bruntusan.
Soalnya, lebih sering terpapar debu dan asap kendaraan. Apalagi bila orang tersebut tidak mengenakan masker.
3. Konsumsi makanan tertentu
Misalnya seperti gorengan, makanan bersantan, makanan manis.
Ini merupakan jenis makanan yang dapat memproduksi lemak dan minyak yang tidak sehat. Akibatnya, bisa memicu pertumbuhan gejala ini.
Itulah informasi mengenai wajah bruntusan dan siapa saja yang berisiko mengalaminya. Yuk, download aplikasi Halodoc untuk mendapatkan informasi seputar kesehatan dan kecantikan lainnya!