Virus Corona Delta Ada di 5 Wilayah RI, 60 Persen Lebih Menular

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   13 Juni 2021
Virus Corona Delta Ada di 5 Wilayah RI, 60 Persen Lebih MenularVirus Corona Delta Ada di 5 Wilayah RI, 60 Persen Lebih Menular

Halodoc, Jakarta – Muncul kembali varian baru virus corona berdasarkan hasil temuan dari para epidemiolog asal Inggris. Jenis virus corona yang diberi nama B1617.2 atau lebih akrab disapa delta ini kabarnya lebih berbahaya, dibandingkan dengan varian lainnya, yaitu Alpha dan B117 yang ditemukan di Inggris pertama kali. 

Bukan tanpa alasan, virus corona Delta dikatakan 60 persen lebih menular sehingga dinyatakan sangat membahayakan. Seorang peneliti dari Imperial College London, Neil Ferguson menyatakan bahwa virus corona Delta ini mampu menyebar dengan lebih cepat, sehingga meningkatkan potensi adanya gelombang ketiga COVID-19 di Negara Inggris. 

Baca juga: Memahami Pemeriksaan Spesimen COVID-19, Ini Penjelasannya

Sebelumnya, Inggris dinyatakan mengalami gelombang kedua COVID-19 pada musim dingin yang dipicu karena penyebaran virus corona jenis Alpha, yang terindikasi ada di wilayah Kent di Inggris bagian Tenggara. 

Meski begitu, belum ada lagi penelitian lebih lanjut mengenai dugaan terjadinya lonjakan angka rawat inap dan kematian yang terjadi akibat virus corona jenis Delta. Pasalnya, ilmuwan setempat mengaku masih perlu adanya data tambahan yang lebih mendetail yang berkaitan dengan efikasi vaksin COVID-19, dengan gejala berat akibat infeksi virus jenis tersebut. 

Ferguson menambahkan, masih ada kemungkinan terjadinya gelombang ketiga di Inggris dengan munculnya jenis baru virus corona ini. Namun, ia optimis bahwa angka kematian mungkin akan lebih rendah dengan adanya vaksin yang membantu memberikan perlindungan pada tubuh. 

Baca juga: Coba Swab Antigen Elecsys Kolaborasi Halodoc dan Siloam Hospitals

Hanya saja, tetap ada pula kemungkinan terjadi hal yang sebaliknya alias kondisi negara setempat menjadi mengkhawatirkan. Ferguson masih belum bisa memberikan kepastian terkait hal tersebut.

Lalu, Bagaimana dengan Vaksin?

Beberapa waktu lalu, pihak Kesehatan Masyarakat Inggris memberikan pernyataan bahwa efektivitas pemberian 1 dosis vaksin AstraZeneca dan Pfizer, yang digunakan untuk warga negara setempat cenderung lebih rendah dalam memberikan perlindungan tubuh terhadap infeksi penyakit COVID-19, karena varian corona Delta dibandingkan dengan pemberian 2 dosis vaksin.

Ferguson beranggapan adanya kemudahan transmisi untuk virus corona varian Delta ini terjadi karena adanya kemampuan varian ‘kabur’ dari vaksin. Akan tetapi, tidak menutup kemungkinan bahwa vaksin COVID-19 yang diberikan tetap membantu memberikan perlindungan pada tubuh, meski tidak setinggi perlindungan pada varian virus corona lainnya.

Baca juga: Dampak Corona pada Otak dan Sistem Saraf

Telah Tersebar di 5 Wilayah RI

Sementara itu, Prof. Amin Subandrio selaku Direktur Lembaga Biologi Molekuler Eijkman (LBME) memberikan keterangan bahwa angka kematian atau morbiditas yang terjadi karena infeksi virus corona Delta memang dianggap lebih mengkhawatirkan, terlebih dengan adanya kemungkinan tingkat keparahan penyakit yang lebih tinggi. Meski demikian, Indonesia belum bisa memberikan kepastian terkait perbedaan yang signifikan antara varian Delta dengan virus corona varian lainnya hingga kini.

Hingga Selasa lalu (8/6/2021), virus corona varian Delta telah berhasil teridentifikasi sebanyak 31 kasus di Indonesia, dengan area persebaran meliputi Jawa Tengah sebanyak 13 kasus, DKI Jakarta sebanyak 9 kasus, Sumatera Selatan sebanyak 4 kasus, Kalimantan Tengah sebanyak 3 kasus, dan Kalimantan Timur sebanyak 3 kasus.

Ini artinya, masyarakat tetap harus disiplin menjalankan protokol kesehatan 5M, yaitu memakai masker, mencuci tangan, menghindari kerumunan, menjaga jarak, dan mengurangi mobilitas di luar rumah. Segera download aplikasi Halodoc untuk memudahkan tanya jawab dengan dokter jika kamu merasakan adanya gejala, dan jangan ragu untuk segera membuat janji di rumah sakit jika gejala memburuk. 

Referensi:
Detik.com. Diakses pada 2021. 60 Persen Lebih Menular, Varian Delta Tersebar di 5 Wilayah RI.