Virus Corona: 5 Alasan Harus Memakai Masker Meski di Rumah
Halodoc, Jakarta - Virus SARS-CoV-2 penyebab pagebluk COVID-19 tak henti-hentinya menyerang penduduk dunia hingga kini. Angka kasus positif secara global terus meroket, saat ini sekitar 67,5 (8/12) juta jiwa mengidap COVID-19, dan 1,5 juta kehilangan nyawa akibat infeksi virus jahat ini.
Pandemi COVID-19 di Indonesia juga masih mengkhawatirkan. Tiap harinya angka kasus positif terus bertambah. Menurut data Satuan Tugas Penanganan COVID-19 (7/12), sebanyak 581.550 orang positif mengidap COVID-19, dan 17.867 meninggal dunia akibat pandemi ini.
Melenyapkan COVID-19 memang bukan perkara yang mudah. Namun, beragam upaya terus dilakukan para ahli untuk mengakhiri ancaman virus corona yang terus menyerang bertubi-tubi. Salah satu cara yang dilakukan adalah membuat pendoman dan protokol kesehatan dalam menghadapi COVID-19.
Baca juga: Ini yang Harus Diperhatikan saat Isolasi di Rumah Terkait Virus Corona
Pedoman Baru Penggunaan Masker
Protokol kesehatan ini bisa saja berubah-ubah sewaktu-waktu, seperti yang dilakukan oleh Centers for Disease Control and Prevention (CDC). Beberapa hari lalu, CDC memperbarui pedoman terkait penggunaan masker.
Para ahli di sana mengatakan masyarakat harus memakai masker di dalam rumah dalam kondisi tertentu. Apa alasannya? Menurut CDC, memakai masker adalah hal yang penting untuk mengendalikan penyebaran virus corona, termasuk di dalam rumah. Tinjauan CDC memperjelas bahwa penggunaan masker, menjaga jarak secara fisik, menghindari keramaian, dan mencuci tangan membantu mengendalikan penyebaran virus jahat ini.
Namun, kapan waktu yang tepat bagi kamu perlu memakai masker di dalam rumah? Menurut CDC, penggunaan masker di dalam rumah perlu dilakukan ketika:
- Terdapat anggota keluarga yang terinfeksi COVID-19.
- Terdapat anggota keluarga yang berpotensi terkena COVID-19 karena aktivitas di luar rumah.
- Merasa terjangkit atau mengalami gejala COVID-19.
- Ruangan sempit.
- Tidak bisa menjaga jarak minimal dua meter.
Baca juga: Kasusnya Meningkat , Ini 8 Cara Perkuat Sistem Imun Tangkal Virus Corona
"Meskipun dampak jarak fisik sulit untuk dipisahkan dari intervensi lain, satu studi memperkirakan bahwa jarak fisik menurunkan rata-rata jumlah kontak harian sebanyak 74 persen," ujar pakar di CDC. Ingat, menjaga jarak dengan orang lain merupakan cara yang konsisten untuk menghentikan penyebaran.
Siapa yang Tidak Perlu Memakai Masker?
Memakai masker di tengah pandemi COVID-19 memang menjadi salah satu cara yang jitu untuk mencegah penularan virus corona. Meski begitu, terdapat kelompok yang tidak disarankan untuk mengenakan masker karena alasan medis.
Nah, menurut pakar di CDC, masker sebaiknya tidak digunakan oleh:
- Anak-anak di bawah dua tahun.
- Siapa pun yang kesulitan bernapas (memiliki masalah pernapasan).
- Siapa pun yang tidak sadarkan diri, tidak berdaya, atau tidak dapat melepaskan masker tanpa bantuan.
- Mengenakan masker mungkin sulit bagi sebagian orang dengan masalah sensori, kognitif, atau perilaku. Jika mereka tidak dapat memakai masker dengan benar atau tidak dapat mentolerir masker, mereka tidak boleh mengenakannya. Namun, adaptasi perilaku serta alternatif harus dipertimbangkan.
Baca juga: Ini 7 Perusahaan Pembuat Vaksin Virus Corona
Mau tahu lebih jauh mengenai masalah di atas? Atau memiliki keluhan kesehatan lainnya? Kamu bisa kok bertanya langsung pada dokter melalui aplikasi Halodoc. Tidak perlu keluar rumah, kamu bisa menghubungi dokter ahli kapan saja dan di mana saja. Praktis, kan?