Bukan Cuma Asal-Usul, Ini 6 Manfaat Tes DNA
Halodoc, Jakarta - Sudah tak asing kan dengan deoxyribonucleic acid alias DNA? Lewat tes ini kita bisa mengetahui asal-usul, garis keturunan kita. DNA ini membentuk materi genetika yang terdapat di dalam tubuh yang diwarisi dari kedua orangtua.
Hal yang perlu digarisbawahi, tes DNA bukan cuma menyoal garis keturunan saja. Dalam dunia medis, tes DNA memiliki sederet kegunaan. Dari diagnosis kelainan genetika, hingga uji forensik. Nah, berikut beberapa manfaat tes DNA.
Baca juga: Ketahui Fakta CRISPR, Teknik Edit DNA Bayi yang Ramai Dibicarakan
1. Menelisik Ada Tidaknya Kelainan Genetika
Dalam dunia kedokteran, manfaat tes DNA bisa digunakan untuk mengidentifikasi atau menyingkirkan kelainan genetik tertentu. Tes ini bisa dilakukan pada bayi hingga orang dewasa, yang menunjukkan kelainan genetik tertentu, misalnya sindrom Down.
2. Tes Prenatal atau Pra-kelahiran
Manfaat tes DNA juga dapat mendeteksi perubahan pada gen bayi yang belum lahir. Jenis tes DNA ini direkomendasikan bagi mereka yang bayinya berisiko memiliki kelainan genetik atau kromosom.
3. Memantau Kondisi Newborn
Tes DNA juga bisa dimanfaatkan untuk memantau kondisi bayi yang baru dilahirkan. Tujuannya jelas, untuk mengetahui atau mengidentifikasi kemungkinan kelainan genetik, sehingga dapat diobati sejak dini. Contohnya, setiap bayi di Inggris dites untuk melihat kemungkinan ada-tidaknya cystic fibrosis. Kondisi ini merupakan kelainan genetik yang menyebabkan lendir tubuh menjadi lengket dan menghambat sejumlah saluran di dalam tubuh. Salah satunya saluran pernapasan.
Baca juga: Inilah 6 Penyakit yang Disebabkan Genetik
4. Uji Pra-implantasi
Manfaat tes DNA juga bisa digunakan untuk pasangan yang sedang menjalani prosedur bayi tabung. Tes DNA uji pra-implantasi bertujuan untuk mendeteksi perubahan pada pribadi yang terbentuk dengan teknik tertentu, contohnya fertilisasi in-vitro (IVF) atau bayi tabung.
Nantinya, bagian kecil dari sel telur yang sudah dibuahi di luar rahim akan diambil untuk diteliti. Tujuannya untuk memeriksa ketidaknoralan genetika tertentu. Setelah itu, embrio yang tidak terpengaruh (sehat) akan dipindahkan ke rahim ibu. Andaikan kehamilan berhasil, bayi tidak akan terpengaruh oleh kelainan genetik yang telah di uji.
5. Carrier Testing
Carrier testing atau Uji pembawa digunakan untuk mengidentifikasi seseorang yang memiliki kondisi genetik tertentu, yang mungkin saja bisa diturunkan pada keturunannya. Jenis tes DNA ini amat bermanfaat bagi pasangan untuk menentukan keputusan perencanaan kehamilan.
Baca juga: Tes DNA untuk Perencanaan Kesehatan yang Tepat
6. Uji Forensik
Uji forensik ini menggunakan serangkaian DNA untuk mengidentifikasi seseorang untuk kepentingan hukum. Berbeda dengan beberapa tes DNA di atas. Uji forensik tak digunakan untuk melihat ada-tidaknya mutasi gen yang terkait dengan penyakit.
Tes DNA berupa uji forensik umumnya digunakan untuk mengetahui identitas orangtua dari seorang anak. Bisa juga untuk mengidentifikasi jasad atau bagian tubuh korban bencana alam, seperti tsunami atau kebakaran.
Nah, kesimpulannya, tes DNA bukan cuma digunakan untuk menelusuri asal-muasal nenek moyang saja. Sebab, tes DNA memiliki banyak kegunaan, terutama dalam dunia medis.
Mau tahu lebih jauh mengenai tes DNA? Atau memiliki keluhan kesehatan lainnya? Kamu bisa kok bertanya langsung pada dokter melalui aplikasi Halodoc. Lewat fitur Chat dan Voice/Video Call, kamu bisa mengobrol dengan dokter ahli kapan dan di mana saja tanpa perlu ke luar rumah. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play!
Referensi:
Patiens. Dr Colin Tidy. Diakses pada 2020. Genetic Testing. Prenatal diagnosis and screening.
Web MD. Diakses pada 2020. Genetic Test.
US National Library of Medicine National Institutes of Health - MedlinePlus. Diakses pada 2020. Genetic Testing.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan